Happy Together

127 10 0
                                    

Chapt 2

*Happy Reading*

"Kau?? Kenapa kau disini? Kau tidak pulang? Ini sudah malam tahu!! Apa kau tidak takut sendirian disini?"tanya Jungkook bertubi-tubi karena ia mengenal yeoja itu. Yap!! Yeoja yang ia lihat di Coffe Shop tempat ia bekerja.

Bukannya dijawab yeoja itu malah menangis. "Huuuwwweee eommaaa hiks hiks"

"Sudah sudah jangan menangis lagi kumohon berhentilah. Jika ada orang lewat mereka akan salah paham. Kau harus tahu itu."mohon Jungkook karena kesal mendengarnya menangis dengan sangat keras.

Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. "Ini. Ambillah sapu tangan ini dan bersihkan air matamu itu, dan jangan menangis lagi. Ok!"suruhnya setengah memaksa. Taeri -yeoja itu-menoleh dan menerima sapu tangannya.

"Gomawo."katanya parau. "Hiks hiks sssrrrrrttttt."dia kembali menangis dan menumpahkan semuanya-air mata beserta ingusnya-di sapu tangan milik Jungkook.

What?! Yeoja ini benar-benar menumpahkan semuanya di sapu tangannya?? Jungkook tak habis fikir yeoja ini telah mengubah sapu tangannya menjadi sapu tangan yang menjijikan.

Setelah menumpahkan semuanya, Taeri mulai berhenti menangis, ia menatap Jungkook bergantian dengan sapu tangan yang dipegangnya.

"Kau jangan khawatir,aku akan mencucinya dengan bersih. Dan aku berani bertaruh kalau takkan ada satupun noda di sapu tanganmu ini."katanya sambil mengangkat sapu tangan milik Jungkook.

"Sudah tak usah dikembalikan. Ambil saja untukmu. Aku bisa membeli yang baru nanti."kata Jungkook ketus.

Taeri menatap namja ini tak percaya dengan apa saja yang baru ia katakan. "Sombong sekali dia.benar-benar menyebalkan."gerutunya dalam hati.

"Yak!! Apa kau meragukanku? Eoh?? Lihat saja nanti aku tetap akan mencuci sapu tangan ini dan secepatnya akan ku kembalikan padamu. Arrasseo?!"kata Taeri tak kalah ketus.lalu meninggalkan Jungkook.

"Dasarrr Menyebalkann!!!"ujarnya yang sudah menjauh.
"Aigooo suaranya bahkan mengalahkan TOA. Dasar yeoja aneh."kata Jungkook sambil geleng-geleng kepala.

***()***

Setelah sudah sampai didepan pintu rumahnya, Taeri langsung menenangkan dirinya sejenak. Takut kalau orang yang berada didalam rumah akan mengkhawatirkannnya.

Cklek! "Nenek aku pulang."kata Taeri sambil menutup pintunya. Keluarlah seorang wanita paruh baya yang dipanggil 'nenek' itu.

"Taeri,cucuku sudah pulang.. kau kenapa? Kenapa wajahmu sembab begitu?hmm?"
"Aku.. aku hanya belum bisa melepaskan Baekhyun nenek.."katanya parau.

Neneknya menatapnya lekat."dengar, kau harus bisa melepaskannya. jika memang dia bahagia,kau juga harus bahagia. Tak perlu menangis. Nenek yakin suatu saat nanti cucuku yang cantik ini akan mendapatkan cinta sejatinya yang akan selalu membuatnya bahagia. Jangan menangis lagi. Kau terlihat jelek kalau menangis."ujar neneknya panjang lebar sambil mengelus puncak kepalanya.

Taeri tersenyum. "Baiklah baiklah aku tak akan menangis lagi. Tapi.. nenek kenapa bisa tahu tentang cinta sejati?"tanyanya polos.

"Tentu saja nenek tahu. Nenek lebih berpengalaman dibandingkan dirimu." Taeri tertawa "baiklah baiklah nenek yang lebih berpengalaman."ujarnya lalu memeluk neneknya.

"Nenek.. terima kasih telah membuatku kembali tersenyum seperti ini. Hanya neneklah yang selalu membuatku tersenyum bahkan tertawa gembira. Tak ada orang lain lagi yang bisa melakukannya selain nenek."katanya lembut.

Tiba-tiba Taeri langsung melonggarkan pelukannya, "oh iya nenek sudah minum obat?"tanyanya sedikit khawatir.

Neneknya mengangguk."Taeri-ah kau pasti lapar. Nenek membuat sup rumput laut untukmu. Malam ini terasa sangat dingin, jadi nenek membuatkannya. Nenek juga sudah makan tadi."

Tak butuh waktu lama Taeri langsung memakan sup buatan neneknya. Memakannya dengan lahap dan setelah itu mereka berdua pun tidur. Walau rumahnya kecil,Taeri rasa setidaknya rumah ini layak untuk ditempati. Dia tak mempunyai siapapun lagi selain neneknya. Jadi selama masih ada neneknya sesakit apapun hati Taeri, dia masih bisa tersenyum karena masih ada neneknya yang selalu menghiburnya, membuatnya tertawa gembira.

***()***

Kriingg kriingg. Suara alarm ponselnya. Dengan malas Taeri mengambil ponselnya, dan betapa terkejutnya dia sudah terlambat masuk kuliah.

"Astaga!! Aku sudah terlambat. Matilah aku, hari ini ada ujian yang diberikan Dosen Kim. Aku harus cepat."

Setelah beranjak dari tempat tidurnya ia langsung menoleh kearah jam dinding. "Ya ampunnn aku tak punya banyak waktuuu!"gerutunya.
"Ok mandi? tak perlu mandi."katanya dan langsung mengganti bajunya. Tak lupa ia juga memakai parfumnya.

Dalam waktu yang cepat ia sudah selesai dan setelah itu ia berpamitan pada neneknya yang sibuk di dapur. "Nenekkk aku pergi dulu yaa."teriaknya dari arah depan.

"Taeri-ah kau tidak sarapan dulu?"ujar neneknya yang langsung menghampirinya. "Tidak nenek.. aku sudah terlambat, oh ya nenek nanti jangan lupa minum obat yaa, obatnya masih ada kan?"tanyanya yang sedang merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Neneknya mengangguk mengiyakan pertanyaan cucunya ini. "Baiklah kalau begitu aku pergi dulu yaa. Aku sayang nenek."katanya sambil mengecup sebelah pipi neneknya.

"Baiklah hati-hati dijalan yaa jangan terlalu terburu-buru. Nanti kau bisa jatuh."ujar neneknya setengah berteriak. Taeri hanya menjawab OK dari bentuk tangannya.

-SKIP-

Taeri POV

"Hahh hahh Selamat pagi. Maaf aku terlambat."kataku dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Kim Taeri kau terlambat lagi?"
"Maaf, karena tadi macet jadi aku sedikit terlambat."kataku dengan nada memelas.
"Baiklah terserah kau saja dan cepat duduk dibangkumu karena ujian baru saja akan dimulai."kata Dosen Kim sambil menunjuk bangku yang berada paling belakang sebelah pojok kanan.

Saat sedang berjalan napasku langsung tersengat...

TBC...

***()***

HAIIIII aku kembali lagi dengan cerita yg msih sama^_^ klo yg pertama kan kependekan..skarang yg chapt2nya mungkin terlalu kepanjangan-_- tp aku bakal usahain buat chapt nya jd pas.. hehehe ya udah deh klo gt.. VoMent nya jgn lpa yahh

Annyeongg!!👋

Happy TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang