8 Month

2K 162 2
                                    

Ya. Disinilah aku..
Berbau obat dan bising dengan geretan besi.

Rumah sakit.

Karena insiden kemarin lusa aku harus dirawat intensif disini.

"...kubilang kan jangan melakukan pekerjaan rumah dulu. Siapa suruh mengepelnya terlalu basah"

Mino mengeringkan kedua kakiku setelah ia mencucinya dengan air hangat dan memakaikanku kaus kaki rilakuma milikku.
Saat ia beranjak pergi aku menarik lengan kemejanya

"Hajiman..."
aku menatapnya sayu. Ia tersenyum lalu memelukku.

Aku memejamkan mataku saat bibirnya bergerak menghisap bibir atasku. Aku hanya pasrah dan membalas hisapanya semampuku walau dia selalu 'menguasai' ciumanya dan tidak memperbolehkanku membalas yang setimpal(?)

Kubuka perlahan 3 kancing kemejanya. Aku melakukanya agar mino lupa jadwal konsernya dan menemaniku disini namun...

"Yeoboseo?"

"..."

"Ah nde aku segera kesana"

Dip.

Ia mengecup keningku lalu berjalan keluar.
Singkat bukan? Aku baru saja melihat wajahnya semalam dan sekarang wajahnya menghilang lagi

"Permisi nyonya.."
perawat perempuan ini mendorong kereta makanan ke samping ranjang tidurku
"Apa nyonya ingin dibantu berganti pakaian?"

Gulp.

"Anniyo tidak perlu saya bisa melakukanya sendiri"

"Baiklah. Panggil saya lagi jika ada keperluan" perawat itu tersenyum lalu keluar dari ruanganku. Karena aku juga bosan di kamar jadi kuputuskan keluar sebentar.

...
Tiba tiba aku melihat Bomi keluar dari ruangan bayi. Ah apakah ia sudah menikah? Waktu sma saja ia masih terlihat seperti anak kecil.

"Yoon bomi?"

"Omo naeun-ah, ini sudah berapa bulan? Apa kau hamil anak kembar?"

Bomi mengusap perutku dan menatapku tidak percaya

"Um, iya bomi-ssi usianya sudah 8 bulan"

"Astaga! Kenapa kau masih jalan jalan seperti ini harusnya kau beristirahat" raut wajah bomi terlihat cemas melihatku.

"Aku sudah biasa seperti ini. Kau sudah berapa lama disini?"

"Sekitar seminggu, Karena aku sesar. badanku tidak memungkinkan untuk melahirkan normal"

"Ah begitu..."

"Nyonya yoon.."

Seorang perawat menyela pembicaraan kami

"Ah nde. Naeun-ah aku duluan. kabari aku jika ada apa apa"

Aku mengangguk lalu berbalik arah menuju kamarku.

Night. 22.03

one messages from seeun
Eonni bagaimana kabar eonni? Eomma tidak berhenti menanyaiku tentangmu.

kedua sudut bibirku tertarik keatas membentuk sebuah senyuman

Aku luar biasa baik seeun-ssi. Beritahu pada ibu agar dia tidak terlalu membebani pikiranya, eomma rentan sakit kau tau itu kan?
Send.

Cklek!

Apa apaan ini-_- kenapa ia membiarkan 2 kancing atasnya terbuka? Apa ia berniat untuk menggoda yeoja lain? Menyebalkan.

"Seharusnya kau tidur saja jika aku belum pulang"

"Siapa yang menunggumu" jawabku sambil memunggunginya yang masih mengeluarkan isi tasnya di sofa dekat pintu.

"Jangan sentimental begitu. Kau kesal karena kemejaku, benar kan?"

Deg.

"Cepat ganti baju"

"Kau khawatir karena aku dua kali lipat lebih tampan jika mengenakan kemeja, aku pasti benar lagi."

"Tn.song berhenti berbicara. suara bassmu memantul hingga ke perutku. Aku takut mereka akan bangun"

"Mian hamnida."

hening beberapa saat.

"Oppa...

"Lebarkan ranjangnya dan peluk aku sebelum tidur, seratus persen pasti aku menjawab dengan benar"

Mino oppa sangat mudah membaca pikiranku saat ini.
Pabo.

"Aku bersih bersih dulu ok?"

Hingga akhirnya bahunya yang dilapisi kaus menempel dipipiku dengan hangat. Ah bahkan aku bisa merasakan degup jantungnya yang tenang.
Biasanya aku akan tidur duluan lalu perlahan ia akan melepaskan pelukanku ditubuhnya.

Hening dan ruangan yang remang.

"Belum tidur?"

Aku menggeleng
"Kau mau sesuatu? Katakan saja"

"Jangan melepasku hingga aku terbangun besok pagi"

"Baiklah. Sekarang tidur"

"Tumben. Biasanya kau akan mendebatkan sesuatu"

"Mana ciuman malamku?"

"Kau terlambat mengatakanya"

"Yasudah"

"Aku ingin kau yang melakukanya untukku"

Ia menarik kepalaku pelan lalu mengecup keningku lamat.
Sungguh, aku benar benar takut kehilanganya.
...

Aku benar benar terlelap tidur..

Hingga perutku merasakan sakit yang luar biasa. Namun aku hanya bungkam, aku tak mau mengganggu tidur nyenyaknya

Aku mengetahui bahwa ini adalah reaksi kehamilan. Biasanya timbul sakit yang luar biasa namun rasa sakitnya tiba tiba hilang dan seperti biasa kembali

Dan benar saja. Sakitnya hilang secara tiba tiba.

"Kau kenapa?"

"Tidak apa apa. Hanya gerakan mereka yang membuatku terbangun"

"Tidurlah sekarang. Aku belum melihatmu tidur sedari tadi"

Kamipun larut dalam tidur malam kami sampai esok hari.

Tbc.
Akhir akhir jadi lama update ;; maafkan saya readers *bow* koneksinya suka ilang sendiri jadi aku nulisnya di memo dulu baru paste disini hehehe xdd
Vote nya eonni,saeng~

Life With Song MinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang