Life With Song Mino

Song Triplets

Jam menunjukkan pukul 10 malam, namun tiga balita berusia 11 bulan itu masih berkeliaran di ranjang
tak jarang ayahnya menjadi bahan mainan anak anaknya
Dan wajar saja mereka belum tidur, mana mungkin seorang Song Mino bisa menidurkan bayi bayi itu selain istrinya

"Kau harus cepat tidur, besok ayah harus bekerja pagi"
Mino berusaha menidurkan mereka ke atas alas tidurnya namun mustahil mereka bangun dan bermain lagi,

"Kajja kita harus tidur sekarang"

Mino menidurkan paksa putranya dan untungnya saja mereka menurut walaupun bibir mereka terus bergerak, bersenandung tidak jelas

"Appa annyeong... Apa harimu menyenangkan? Disini sangat ramai"

"Ahh mereka belum tidur sekarang, apa yang harus kulakukan? Aiguu aku pusing sekali"

"Jeongmal??  Kau harus bisa menidurkan mereka,yeobo. Usap saja punggungnya mereka akan cepat tidur, aku akan pulang pagi ini"

"Sampaikan salamku pada seeun, maaf aku tidak bisa datang ke acara bahagianya"

"Dia memakluminya sayang, kalian tidurlah ini sudah larut"

"mereka sudah tidur"

"Tidurlah yeobo.."

1 menit
2 menit

"Yeobo kau masih disana?-

"Aku mencintaimu."

Naeun terkekeh kecil.

"Aku juga mencintaimu, terima kasih kau telah menguatkanku saat hidup kita penuh dengan pertentangan publik"

"More thanks for give me  Song generation"

"Itu kewajiban semua istri bukan?"

"Aku akan bekerja keras agar mendapat uang yang cukup"

"Sampai kau bangkrut sekalipun aku masih tetap mencintaimu sampai kapanpun"

"Padahal baru saja kemarin kita bertemu di ruang perpustakaan"

tawa naeun seperti menahan sesuatu, ya.. mino berhasil membuatnya mengeluarkan air mata mendengar kata katanya

"Kau menangis??"

"Aku orang  yang  paling beruntung bisa mendapatkan namja bodoh sepertimu"

"Yakk! Kau baru pertama yang menyebutku namja bodoh--_--"

"Kau memang bodoh, ya bodoh karena mencuri hatiku saat bertabrakan waktu itu"

"Lalu bagaimana dengan minjae?"

"Jangan dibahas--_--"

"Myungsoo?, Taemin? Atau jongin barangkali?"

"Aku tidak jadi pulang"

"Yakkk"

"Ini sudah jam 12 malam ayah. Tidurlah kau harus bekerja besok pagi dan kau membawa triplets kan?"

"Mimpi indah ibu"

"Mimpi indah juga ayah"

"Aku semakin mencintaimu"

"Aku juga semakin mencintaimu"

"Saranghae~"

"Wo aini~"

"Te amo"

"I love you"

dip.

Sekitar jam 5 pagi naeun sudah pulang kerumahnya tanganya penuh dengan kantung belanjaan yang ia beli didekat rumah seeun.
Ia merapihkan sepatu yang berserakan ketempat yang semestinya dan setelah itu ia berjalan kearah dapur untuk memasukkan bahan bahan makanan didalam kulkas