3

19 0 0
                                    


Bel pulang sekolah berbunyi. Aku membereskan mejaku, menyandang tasku, dan melangkah keluar. James sudah siap berdiri di depan kelas, dan sepertinya ia sedang menunggu seseorang. "Err..sedang menunggu seseorang?" tanyaku padanya. Ia agak sedikit terkejut, lalu tersenyum padaku. "Yah, begitulah. Sebenarnya aku menunggumu tadi. Dan sekarang kau sudah disini." Jawabnya. Menungguku? Untuk apa James menungguku?

"Untuk apa kau menungguku? Bukannya kau menunggu Scott atau Alvin?" tanyaku lagi. "Tidak, aku benar-benar menunggumu tadi. Aku ingin mengajakmu pulang bersama. Setahuku, arah jalan yang kita lalui sama. Hanya berbeda saat belokan nanti. Kau mau kan' pulang bersamaku?" James melipat tangannya dan menyandarkan tubuhnya ke tembok. Aku hanya bisa diam, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Ya, aku tahu aku hanya harus menjawabnya. Tapi bukanlah soal mudah untuk menjawab ajakan pulang dari anak lelaki manis yang baru kau temui beberapa menit. "Baiklah, jika kau tak mau, tak apa. Hati-hati di jalan." Katanya sambil beranjak pergi dan meninggalkanku sendirian di depan kelas.

"Tunggu!" kataku tiba-tiba.

Kata-kata itu tiba-tiba keluar dari mulutku. Aku menutup mulutku dengan tangan, dan ketika itu juga James membalikkan tubuhnya, melihatku dengan tatapan menyeringai. "Sudah kupastikan kau akan ikut denganku." Katanya. Aku hanya bisa diam. Pipiku pun terasa panas.

James tersenyum dan melanjutkan, "Kalau begitu, ayo! Aku tak ingin sampai di rumah saat hari sudah sore." Aku pun berlari, menyusulnya, dan berjalan di sampingnya.

"Kau anak baru ya?" kata James. "T-tidak. Aku sudah lama disini. Justru aku yang harusnya bertanya padamu. Kau anak baru?" tanyaku. "Ya, aku anak baru. Aku baru pindah beberapa bulan lalu. Mungkin kau belum pernah melihatku, ya kan'?" kata James sambil memasukkan tangannya ke dalam saku dan melihat ke depan. Aku memperhatikannya lagi. Kulitnya yang terkena sinar matahari sungguh membuat perhatianku teralihkan. Rambutnya berubah warna menjadi coklat bercampur merah sinar matahari. Dia terus mengoceh tentang keadaan baru di sekolah, bagaimana ia bertemu teman-temannya yang baru, dan aku tetap sibuk memerhatikannya sampai aku tidak menyadari ada mobil yang melaju cepat ke arahku.

"Renee awas!"

James berteriak padaku dan aku mulai memusatkan perhatianku pada jalan. Sudah terlambat bagiku untuk menghindar. Namun, James menarik tanganku dan menjauhkanku dari jalan. Salah satu tangannya menarik tanganku, dan tangan yang lainnya merangkul bahuku—menjauh dari jalanan.

"Uh, tadi hampir saja." Kata James sambil mengelus dadanya. Aku masih berusaha mengatur napasku yang terengah-engah. "Kurasa lebih baik jika kau duduk dulu." James mengajakku untuk duduk di salah satu bangku taman. Dia memberiku minum untuk menenangkanku.

"Ada apa denganmu tadi? Kenapa kau tidak melihat mobil itu—maksudku mobil itu kan' berjalan tepat ke arahmu. Kenapa kau tidak melihatnya?" Tanpa kami sadari, tangan kami masih saling bertautan. Aku melepas tanganku dari genggaman James. "Maaf." Katanya. "Tidak apa," kataku. "Eh, mungkin karena pikiranku sedang kosong tadi. Aku tidak memerhatikan jalanan—aku malah melamun. Terimakasih sudah menolongku tadi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika tidak ada kau disana dan—"

"Sudahlah," kata James sambil menarik tanganku lagi dan mengenggamnya. "Itulah gunanya adanya anak lelaki di sampingmu." Katanya. Genggamannya yang hangat membuatku nyaman, namun kata-kata terakhir yang dikatakannya membuatku sedikit merasa canggung.

"Di sampingku?"

"Ya, aku akan terus bersama denganmu dan berada di sampingmu jika kau mau. Aku selalu bersedia."

Aku merasakan sentakan dalam dadaku dan rasa tidak nyaman dalam perutku. "Terimakasih, James." Kataku. "Sama-sama. Kalau begitu, biarkan aku mengantarmu pulang. Tidak lama lagi kita sampai belokan dimana kita seharusnya berpisah. Ayo." Kata James sambil menarik tanganku—lagi. James mengenggam tanganku begitu erat, dan itu membuatku tidak ingin melepaskan genggaman itu.

l��d�w 

RafreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang