- VII -

47 3 0
                                    

Namun adegan tolong-menolong itu, justru membuat panas hati seseorang. Pandangannya, hanya terfokus pada mereka.

"Hei bro! Lu kenapa sih, daritadi ga fokus gitu." Banyu menepuk bahu Marvel, sontak membuat Marvel terkejut.

"Ngga, gua gapapa"

Lalu mereka pun melanjutkan permainannya. Hingga akhirnya, Cheszia melihat Marvel mengoper-bukan, Marvel melempar basket itu ke arah Rangga.

"Rangga!" Dengan cepat, Cheszia berlari ke arah Rangga dan berdiri tepat dihadapannya.

Jdugh! Brukk!!

Basket itu membentur tepat ke kepalanya dan mengenai hidungnya. Ia pun langsung terduduk. Ada sepercik darah segar mengalir dari hidungnya.

"CHESZIAA!!" Zelena menjerit dengan spontan.

Pritttt!

Peluit dibunyikan, tanda adanya pelanggaran.

"Pit, lu apa-apaan sih?! Lu gausah sok-sok jadi pahlawan deh!" Rangga berlutut, khawatir. Karena benturan itu, cukup keras.

"Lo ga boleh kenapa-napa. Ntar kalo lo yang kena basket, kita bisa kalah. Karena di team kita, cuma lo doang yang paling jago maennya.." Lirih Cheszia. "Gue gapapa kok, cuma sedikit berbayang-bayang aja" Lalu Cheszia pun tidak sadarkan diri.

"Kak, lo apa-apaan sih?!" Zelena membentak Marvel. "Lo sengaja mau bikin kita kalah?"

"Gua ga sengaja," Jawab Marvel. "Kalo gitu, biar gua bawa Cheszia ke uks." Marvel meraih lengan Cheszia.

"Gausah," Rangga menahan tangan Marvel. "Gua aja yang nganter dia" Rangga langsung meraih tubuh Cheszia, dan menggendongnya dengan bridal style.

Melihat hal itu, jemari Marvel langsung mengepal. Muncul sepercik rasa cemburu di hatinya.

------------------------------------------------------

"Duhhh, kepala gue.." Lirih Cheszia. Sudah hampir satu jam ia terbaring, sejak ia tidak sadarkan diri tadi.

"Lama amat lu sadarnya,"

"Rangga, kok lo-" Cheszia terkejut, saat ia mendapati Rangga di sampingnya. Lalu, ia teringat akan satu hal. "Eh, team kita gimana? Kok lo malah di sini sih?"

"Gara-gara lu, pertandingannya di pending."

"Loh, kenapa? Gue kan ga terlalu penting di team itu, harusnya lo bisa tetep lanjutin pertandingannya. Lo gausah peduliin gue, bahkan sampe nungguin gue kayak gitu." Cheszia langsung mengoceh tanpa spasi. Seperti komo lewat.

Rangga mengekeh, "Hehhh, siapa juga yang nungguin lu? Lu pikir gua ga capek, ngadepin Marvel sama Banyu sekaligus?"

Cheszia menepok jidatnya, "Oh iya, kak Marvel!" Kakinya pun merayap turun dari ranjang itu.

Rangga terduduk, "Mau kemana lu pit!"

"Kepo lo vett!!"

Rangga menggeleng, melihat Cheszia berlari terhoyong-hoyong. Cheszia berencana untuk menemui Marvel. Tapi ia bingung, harus mencari Marvel kemana.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
To : Kak Marvel

Kak, dimana?
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Ia mengirim pesan singkat kepada Marvel. Pandangannya, masih menyusuri tempat ini.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
From : Marvel

Lubang Dalam HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang