chapt 1

4.7K 367 7
                                    

Gadis cantik berumur 15 tahun tengah berlari terpogoh-pogoh melewati koridor sekolah internasional yang cukup asing baginya ini. Bagaimana tidak? Ini sekolah barunya dimana kakak angkat a.k.a Vero yang memindahkan ia kemari. Katanya, jika gadis yang memiliki nama panggilan Veo ini menetap di sekolah lamanya. Maka ia akan mendapat bully-an akibat kebangkrutan ayahnya. Nah, untuk menghindari peristiwa tragis itu, alhasil, Vero berinisiatif memindahkan gadis mungil ini ke sekolah baru yang lebih elite.

Veo sudah beberapa kali bertanya kepada pegawai sekolah ini tentang letak kelas 1-B. Dan semua orang itu sudah menjawab secara rinci, tapi ia masih saja belum menemukan kelasnya berada.

Ia juga merasa kesal dengan ulah Vero yang tidak mau mengantarnya dengan selamat agar sampai di kelas. Kakak angkatnya itu malah ogah-ogahan mengantarnya ke sekolah. Biadab memang.

"Hah... k-kelas... kelas 1-B, yang i... in... ini...?" Veo bermonolog masih dengan napas tersengal-sengal. Ia membungkuk sambil mengatur napasnya di depan kelas yang tercantum tanda kelas 1-B. Ternyata kelas ini letaknya di lantai tiga dan berada di sudut koridor.

Veo melirik sebentar arloji mahalnya--ini baru dibelikan Vero kemarin-- sebelum memilih mengetuk pintu kelas. Ia sudah terlambat tiga puluh menit.

Tok... Tok... Tok...

Krek...

"Permisi," dengan canggung Veo tersenyum ke seluruh siswa yang tengah memandangnya dengan tatapan heran. Sampai akhirnya mata indah Veo terbelalak melihat penampakan sosok iblis yang tengah berdiri di depan papan tulis dengan mata elang menusuk menatapnya.

Siapa lagi kalau bukan Vero!

"VERO?!!" Tanpa bisa dikontrol, teriakan itu langsung mencelos bagaikan peluru yang keluar dari pistol. Begitu cepat dan mengejutkan. Veo langsung membekap mulut dengan kedua tangannya karna tatapan siswa makin aneh menatap kehadirannya.

Bisik-bisik siswa langsung terdengar begitu laki-laki tampan itu berjalan dengan gagahnya menuju meja guru. Masih menatap Veo intens.

"Murid baru sudah berlagak tidak sopan dengan guru, ya?"

Veo langsung tercekat mendengar suara yang ditimbulkan Vero. Dan satu kejutan baginya; ia baru tahu kalau Vero menjadi guru di sekolah barunya! Sedangkan umurnya saja baru 19 tahun. Astaga, bagaimana bisa?!

"Ini tidak pantas untuk dicontoh, ya, guys!" Vero melanjutkan kembali sindirannya, yang dibalas sorakan setuju para murid.

Sedangkan di tempatnya berdiri, Veo menunduk mati kutu. Menggigit kuat bibirnya yang penuh dan ranum itu.

"Masuk dan berdiri di depan kelas. Perkenalkan dirimu!"

Dengan langkah ragu Veo berjalan memasuki ruangan, tapakan sepatu nikenya bersuara memenuhi indera pendengaran makhluk hidup yang berada di kelas ini. Walaupun hatinya dongkol setengah mati karna kakak angkatnya begitu seenak jidat mempermalukannya seperti ini. Akan dibalas nanti. Sumpahnya.

Veo mengangkat wajahnya, tersenyum tipis kepada siapapun yang kini tengah memperhatikannya dengan berbagai ekspresi. Berusaha menepis rasa tenggang yang sudah tercipta.

"Hello, guys. Let me introduce my self. My name is Veonica Annastasya Putri, just call me Veo. I am 15 years old. And nice to meet you, guys. I hope you like to be my friend. Thankyou,"

Veo menutup perkenalan dirinya dengan senyum lebar. Membuat mata anak laki-laki berbinar dan langsung bersorak memanggil namanya saking terpana melihat ukiran wajah Veo yang begitu manis dan cantik.

"Oke, Veo. Kamu terlambat 30 menit. Dan harus menerima hukuman, right?" Vero kembali berucap, kini ia melipat tangan di depan dada sambil tersenyum smirks melihat tubuh Veo dari atas hingga bawah.

LilSistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang