Part 9

3.3K 350 30
                                    

"(your name) ! Bagaimana bisa kau dapat nilai segini ? "

"Aku-aku-"

"0 dan 40 ?! Ya tuhan. (your name) ini benar-benar-ukh Ibu tak sanggup melihat nya"

"Gomenasai Okaa-san tapi itu-"

"(your name) ayah dan ibu kecewa pada mu, sayang ayo kita cari anak baru"

"Uhm ! Untung saja buat anak tidak susah"

"Otou-san ! Okaa-san ! Maaf kan (your name) onegai ! Tidak !!! "

------

"Tidak !!! " pekik (your name) yang terbangun dari mimpi nya. Keringat dingin menetes dari dahi (your name) serta jantung nya masih berdetak dengan begitu cepat. (your name) melirik jam dinding nya yang menunjukkan pukul 11 malam. (your name) tak menyangka dengan dia mendapatkan nilai serendah itu, sampai terbawa mimpi. Tenang (your name) itu hanya mimpi batin (your name) menyakinkan diri nya sendiri.

"Jadi ingin minum" gumam (your name) seraya bangkit dari duduk nya dan mulai berjalan menuju dapur. (your name) meminum habis segelas air putih yang ia ambil.

Setelah minum, (your name) hendak kembali ke kamar nya. Namun ia melihat pintu belakang rumah nya belum di tutup. (your name) berinisiatif menutup pintu itu, tapi tidak jadi (your name) tutup karena melihat sosok Aomine yang duduk di pinggir kolam. (your name) berjalan pelan ke arah Aomine tetapi laki-laki itu tak bergeming dari lamunan nya. "Aomine-kun ? " panggil (your name) pelan namun Aomine masih betah melamun. "Aomine-kun ? " ulang (your name) tapi dengan tepukan pelan di bahu Aomine.

Sontak laki-laki itu terkejut bukan main dan bahkan tangan (your name) di genggam erat oleh Aomine. "(your name) ? Kamu ngapain disini ? " tanya Aomine seraya melepas genggaman tangan nya. (your name) mendengus kesal "Kalau Aomine-kun terfokus akan sesuatu, Aomine-kun tidak mendengar suara apapun kan ? Jadi apa yang Aomine-kun pikirkan ? Sampai-sampai enggak sadar kalau aku disini ? " tanya (your name) seraya duduk di sebelah Aomine.

"Aku tidak memikir kan apa-apa (your name) " ucap Aomine seraya memalingkan wajah nya. (your name) menghembuskan napas nya pelan. Dia sudah hapal betul bagaimana Aomine ketika sedang berbohong. Dia akan memalingkan wajah nya.

"Apa ini soal dapat jatah makan pagi besok ? Ya ampun Aomine-kun mana mungkin aku setega itu, aku-" ucapan (your name) di potong Aomine.
"Bukan itu" lirih Aomine.

"Apa ini soal aku yang dapat nilai 0 dan 40 ? " tebak (your name) lagi. "Hampir" lirih Aomine seraya menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal. "Mou Aomine-kun ! Aku tidak suka main tebak-tebak kan !" gerutu (your name) dengan wajah kesal. Aomine tertawa kecil "Kita memang tidak sedang main tebak-tebak kan (your name) " ucap Aomine seraya mensentil dahi (your name).

"Kalau begitu cerita kan pada ku" ucap (your name) sedikit memerintah.

Dia seperti Akashi saja. Pikir Aomine yang tiba-tiba teringat Akashi.

"Sebelum nya aku ingin minta maaf karena membuat (your name) mendapatkan nilai seburuk itu. Dan yang kupikirkan sedari tadi adalah aku khawatir dengan nilai rapot ku nanti ketika kenaikan kelas. Dengan nilai sebagus itu mana bisa aku naik kelas" ucap Aomine seraya tersenyum miris.

"Padahal tugas b. Inggris itu...aku yang mengerjakan nya sendiri tanpa bantuan siapa pun. Tapi seperti nya percuma saja" tambah Aomine dengan wajah murung.

Tiba-tiba (your name) menangkup wajah Aomine yang membuat mata mereka kini bertatapan. "Ternyata itu yang Aomine-kun pikir kan kukira ada apa. Walau dapat nilai rendah tapi hasil dari kerja keras sendiri, menurut ku itu bagus. Jarang-jarang ada orang yang seperti Aomine-kun yang belajar dengan keras tapi tak menghasilkan apa-apa" ucap (your name).

Home Alone With Kiseki No SedaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang