Part 33

1.3K 161 20
                                    

Warning typo !

Setelah turun dari shinkansen, Aomine dan (your name) melihat keramaian didepan stasiun.

"Kenapa disana ramai sekali ?" Tanya (your name) yang melihat kerumunan. (Your name) mendekati kerumunan itu diikuti Aomine yang berjalan dibelakangnya.

"It's not my fault. Itu salah anda !" Ucap sebuah suara yang sangat dikenali (your name) dan Aomine.

"Logat kebarat-baratan itu, jangan-jangan-"

Dan benar saja apa yang ada dipikiran Aomine. Terlihat wanita sedang beradu argumen dengan seorang pria. Sadar bahwa wanita itu adalah ibunya Kagami, (your name) berusaha melerai pertengkaran itu.

"Maaf paman kalau boleh tau ada masalah apa ya ?" Tanya (your name) yang membuat perhatian pria itu teralihkan ke (your name).

" (your name)-chan~" sapa ibunya Kagami senang seraya memeluk tangan kiri (your name).

"Oh apa wanita gila ini keluarga mu ? Bagus, sekarang aku minta ganti rugi." Ucap pria itu seraya menunjuk motor nya yang bagian depannya yang remuk.

"Aomine-kun bisa hubungi Kagami-kun ? Suruh dia kesini."

Aomine mengiyakan permintaan (your name) untuk menelpon Kagami, sementara (your name) berusaha berbicara kepada pria itu untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik-baik.

"Kagami, lebih baik kau pergi ke shinkansen xxx sekarang karena ibu mu terkena masalah disini."

"Hah ?! Bagaimana bisa ibuku ada disana ?!"

"Jangan tanya padaku baka ! Dia kan ibumu. Cih pokoknya cepat kesini."

"Wakatta. Jaa."

Aomine meletakkan kembali ponselnya kedalam saku jaketnya.

"Dasar wanita gila. Kalau reting kanan, ya belok kanan bukan kiri !"

"What ?!  No no no. Maksud saya pakai reting kanan karena saya ingin memberi isyarat kepada anda untuk melewati motor saya. Anda terus saja membunyikan klakson motor anda, jadi saya pikir anda sedang terburu-buru. " Jelas Ibunya Kagami panjang.

(Your name) dan Aomine hanya sweatdrop setelah mengetahui siapa dalang atas masalah ini.

"Padahal saya bawa motor tadi tidak terlalu cepat, kenapa anda tidak menyelip motor saya saja sih ? Saya sudah memberikan celah. " ucap Ibunya Kagami yang masih kukuh dengan ucapannya.

Pria itu menunjuk wajah Ibunya Kagami "Memberikan celah kata mu ? Disini aku lah yang terburu-buru, kenapa tidak kau saja yang mengalah ?"

"Saya ingin menikmati pemandangan kota, makanya saya bawa motor dengan kecepatan 80 km/jam saja. " Sela Ibunya Kagami tak mau kalah.

Apa yang dinikmati dengan kecepatan motor seperti itu ?. Pikir (your name) dan Aomine.

(Your name) pun segera meminta maaf, khawatir jika masalah ini akan semakin runyam. "Hontou ni gomennasai. Ibu saya ini baru kembali dari luar negeri dan saya tidak tahu kalau Ibu saya akan menyewa kendaraan." Ucap (your name) seraya membungkukkan badannya. Namun pria itu masih saja menyalahkan Ibunya Kagami.

"Permintaan maaf tidak akan membuat motor saya kembali seperti semula." Ucap pria itu dengan nada marah.

(Your name) menutup matanya rapat-rapat dengan posisi masih membungkuk. Ia akan menerima caci maki yang akan dilontar kan oleh pria itu. Rasa takutnya disalurkan ketangannya yang sedang meremas ujung bajunya.

"Cepat ganti rugi !"

Tangan pria itu hendak meraih (your name). Namun dengan cepat, tangan Aomine menggenggam tangan pria itu agar tidak menyentuh (your name).

Home Alone With Kiseki No SedaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang