5

76 9 18
                                    

Ran mengambil langkah ke depan, sambil menggendong ranselnya. "Nggak lucu, sumpah."

Mendadak, kaki para perempuan melemas. Terlebih Sasqia, yang mengusulkan ide ini.

"Nggak lucu," Ichan mengulang kata-kata yang sama.

Mereka tetap bergeming, dengan kue blackforest yang masih setia menunggu untuk segera ditiup kemudian disantap bersama.

"Ini alesan lo marah-marah nggak jelas ke kita?" Paul mengintrogasi.

"'Kan biar-,"

"Pake bohong juga? Ckck," ucap Ilham dengan decakkannya.

"Mau ini dalam rencana atau nggak, kita tetep mutusin buat pergi," tegas Arfi yang kemudian membawa langkah keempat kawanannya yang lain keluar dari tempat yang sudah lama menjadi tempat meneuhnya.

Sasqia melemas. Ia menaruh kue yang sedaritadi dibawanya di meja makan, kemudian duduk di karpet dengan satu tetes airmata yang keluar dari pelupuk matanya.

Seakan mengerti, mereka terkecuali Sasqia duduk membentuk lingkaran seperti biasa.

"Kak, kita salah?" Lintang bertanya dengan intonasi yang sangat pelan.

"Kasas?" Rifdah menganyunkan telapak tangannya di hadapan Sasqia.

Aya menggeleng. "Apa berlebihan?"

"Merekanya aja yang terlalu masukkin hati, kali," celoteh Syifa, berusaha untuk menenangkan.

"Harusnya ide gue nggak dipake," tutur Sasqia.

"Kasas, ih," peringat Haifa dan Aver bersamaan.

"Kalo gini jadinya, mending nggak usah buat surprise," tambahnya lagi.

"Kak, Je jadi sedih, nih," lapor Jessita pada Sasqia sembari mengelap matanya yang mulai basah.

"Bener-bener surprise," lontarnya. "Surprise kalo mereka bakal tetep pergi. Kita nggak punya tameng pelindung perempuan lagi."

"Kasas, maaf, tadi maksudku bercanda, tapi-," Haifa memainkan jari-jari tangannya.

"Bukan salah Haifa," potong Sasqia cepat. "Harusnya nggak perlu pake surprise-surprise."

"Kak, jangan git-,"

Belum sampai satu detik, pintu utama terbuka, lagi dan lagi. Dengan tatapan yang penuh kepenasaranan, mereka lagi-lagi menemukan sebuah kejutan.

"YA AMPUN!" Teriak semuanya kecuali Sasqia yang masih bersimpuh di karpet.

Ilham, Ran, Arfi, Ichan, dan Paul tidak pergi. Mereka tidak pergi. Mereka kembali. Kembali dengan membawa kejutan yang lain.

Ervina, Dadi, dan Ramlah.

Mereka ikut hadir, secara tidak sengaja. Secara kebetulan, sesaat mereka berlima keluar dari pintu utama. Tanpa basa-basi lagi, mereka langsung mengajak anggota yang baru saja pulang dari perantauannya yang hampir sebulan ini.

"Happy birthday to us, happy birthday to us, happy birthday, happy birthday, happy birthday ti us! Here's the other side!" Seru mereka sambil memegang sebuah poster berwarna biru cerah berisi sekumpulan foto-foto para keduapuluhtiga anggota, mulai dari yang paling bagus sampai yang paling aib. Semua melebur menjadi satu, atas ide para laki-laki yang meggendong ransel itu.

Sasqia yang mendengar melodi indah tersebut, langsung bangkit dan menemukan titik dimana melodi itu terdengar. Lagi-lagi, airmatanya kembali turun saat melihat siapa yang kembali datang ke rumah ini.

Mereka menyatu di satu ruangan. Sasqia mengambil kue blackforest yang sempat terkacangi tadi. Bersama-sama, mereka meniup lilin yang bertuliskan angka satu itu dengan penuh harapan-harapan baik untuk tahun-tahun selanjutnya.

"Kasas tau kenapa kita minggat?" Tanya Arfi pada Sasqia yang masih kelewat bahagia. "Karena kita mau nyiapin poster ini, sekalian refreshing juga sebenernya HEHE."

"Dasar," umpat Sasqia sambil tersenyum.

"Vanes, Syifa, Finka, Fadya, tau kenapa Kasas ngomong yang kata kalian nggak usah ngapa-ngapain kemaren?" Tanya Aver membiarkan keempat temannya menebak-nebak.

"Nggak."

"Biar kita ada topik buat dipermasalahin HAHAHA," jelas Aver sambil terbahak.

"Sialan! Tau gitu mending nggak usah gue denger," ceplos Syifa sambil menempeleng pelan kepala Aver.

"KANGEN KALIAN!" Seru Ervina, Ramlah, dan Dadi pada seluruhnya.

"Welcome back!" Sambut mereka dengan meriah.

Hari ini, dimana AHAW, sebuah nama untuk mereka berduapuluhtiga dan sebuah nama bagi dorm mereka sendiri menginjak usia yang pertama.

Setelahnya, peperangan pun dimulai. Mulai dari peletusan balon-balon, corengan sisa-sisa kue, dan terakhir, mengabadikan kedua hal tersebut dalam satu pigura, dengan anggota yang lengkap.

Foto yang terpigura rapi itu akan terus terkenang dalam hati tiap anggotanya. Foto itu juga mengandung sebuah siratan, betapa banyak lika-liku dan suka-duka yang telah mereka lewati dan mungkin akan mereka hadapi lagi nanti,

secara bersama-sama.

AN

AHAW HAPPY BIRTHDAY🎉 GAK KERASA UDAH SATU TAHUN AJA, PERASAAN KEMAREN BARU AJA JOIN&PERESMIAN WKWK👏 MAAF YA CAPS JEBOL LAGI GAK BISA NYANTAI INI HEHE. ALL THE BEST YA AHAW, SARANGHAE🙌🙆💓

MAAF YA NIH FF ABSURD PARAH. MAAF YA KALO KURANG BERKENAN DI HATI. RIPDA JHA MALU KALO BACA ULANG AWKWK.

TANGGAL CANTIK BTW, 4×4=16 WKWK /ABAIKAN/

4/4/16

salam cancik,
rifdahnd

Other Side [AHAWFest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang