-5-

9.4K 659 6
                                    

Lea Fernando Endegers

Aku berlari dengan cepat menuju mobilku dan segera manancap gas.

Aku baru saya membeli buku untuk bahan bacaan, tetapi kalung kristalku makin cepat mengedipkan cahaya, aku bingung dan memutuskan untuk segera meninggalkan mall.

Sebenarnya sudah sejak keluar dari sekolah, kalung kristalku mengeluarkan cahaya #berkedip-kedip, tapi aku tak menghiraukannya karena aku belum mengerti artinya. semakin lama, kalung kristlaku makin cepat berkedip seakan ada bahaya yang akan datang sebentar lagi, karena itu lah aku bergegas pulang ke rumah. Perlahan kecepatan kalungku berkedip makin memelan tapi tak berhenti berkedip.

Aku menambah kecepatan laju mobilku dan akhirnya sampai di rumah yang dihiasi oleh banyak tanaman dan terlihat megah. Setelah gerbang di buka, aku memasukkan mobil ke garasi dan berlari masuk ke rumah.

Seperti biasa, rumah segede bagong ini hanya di tinggali oleh satu tuan rumah dan tiga pembantu rumah tangga.

Tampa basa-basi aku langsung naik ke lantai dua di mana kamarku berada. Aku melempar tas ke sembarang arah dan kemudian naik ke atas tempat tidur dan tidak lupa memegang hpku tercinta untuk ikut beristirahat (?) di atas tempat tidur. Aku menghempaskan diriku di atas kasur yang empuk ini. hanya lelah yang aku rasakan saat ini.

Setelah beberapa menit memejamkan mata, aku memutuskan untuk merendam diri di air hangat dengan busa-busa di sekitarnya dan tak perlu waktu lama, keinginanku terkabul. Saat ini aku sedang merendam diri sambil bermain busa.

Ahhh feels like heaven kwkwkw

sambil bermain busa, aku kembali mengingat mateku yang belum ku ketahui namanya itu dan senyumnya yang manis mulai mengisi penuh otakku, tampa aku sadari senyum ikut menghiasi wajahku.

Aku ingat saat dia memelukku erat dan hampir saja mencium ku, dan mukaku kembali seperti tomat terbakar. kenapa sampai sekarang aku masih malu saat mengingat kejadian itu bukan hanya malu, senyum malah makin mengembang di wajahku dan kadang aku tertawa pelan pada saat mengingat hal memalukan...

astagaa aku beruntung sekali karena bisa mendapat mate setampan, keren, baik, dll seperti dia. Aku tak sabar untuk bertemu dengannya lagi.... kira-kira kapan ya dia akan menemuiku??

Ngomong-ngomong soal kalung kristalku, dia sudah berhenti berkedip. ahh iya! Buku itu!

aku teringat pesan orang tuaku. Mereka berkata bahwa aku boleh mulai membaca buku itu di saat aku sudah bertemu dengan mateku. Ahh aku sudah menunggu hal ini, dan akhirnya aku bisa mulai membaca buku bersejarah itu.

Dengan cepat aku membilas diri dan memakai baju.

Aku keluar dari kamar mandi dan mencari buku yang ku simpan di dalam brangkas tersembunyi di dalam lemari bajuku. Aku mengambil buku itu dan membawamya ke tempat tidur.

Aku mulai membacanya. Di halaman ke tiga berisi tentang kalung kristal yang berkedip.

Setelah habis membaca hampir emam lembar kertas, membuat Aku mengerti sekarang.

Kalung kristalku akan mengeluarkan cahaya di saat ada yang berniat jahat kepadaku dan terlebih saat orang itu mengikutiku. Semakin cepat kalung itu berkedip, maka semakin dekatlah bahaya itu. Dan yang hanya bisa melihat cahaya yang keluar dari kalung itu hanyalah aku dan mateku, orang lain tak akan bisa melihatnya.

Aku membalikkan lembar untuk mulai membaca halaman ke tujuh, tapi gerakanku terhenti. tiba-tiba pahaku bergetar yang diakibatkan oleh hp yang ternyata sedari tadi aku tindih, hpku berbunyi yang manandakan ada line masuk.

Dengan gerakan malas aku membuka aplikasi line. Aku bingung karena ada nama yang tidak aku kenal mengirim pesan padaku. Di sana terlulis nama si pengirim pesan 'Tinder' dan pesannya adalah kata 'hai'. Aku mengerutkan dahi.

Because You Are My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang