1

6.9K 330 9
                                    

Note: Anggap aja ngomong B. Inggris yah! Wkwk.

"Aaaaa PARISSSSSSSSS." Teriak seorang gadis berambut panjang dengan wajah chubbynya yang baru saja keluar dari bandara, membuat banyak mata memandangnya. Gadis itu kemudian terkekeh melihat ke arah kiri dan kanannya.

Ini pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di Paris.
Umurnya sudah 20 tahun dan dalam beberapa bulan lagi menjadi 21, tapi ia belum pergi ke negara yang di mana banyak para wisatawan. Ia pernah pergi
ke Malaysia, Singapura, Eropa, Belanda. Tapi ia sama sekali
belum pernah datang ke negara ini. Ia terlalu lama menghabiskan waktunya di Jakarta, mengurus kuliahnya maupun kegiatan kampusnya. Ia tidak akan pernah ada di sini, kalau bukan karena sepupunya menikah di sini.

"Erina, gue udah sampai di Paris." Ujar gadis itu sambil menarik kopernya menuju taksi yang paling dekat dengannya.

"Gue naik taksi ke hotel, nggak enak ngerepotin kak Mitha buat
jemput gue. Lima hari lagi dia married, dan gue minta dia buat jemput gue? Yang bener aja. Ntar gue hubungi lo lagi ya rin. Bye." Gadis itu kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku celananya, memasukkan koper ke bagasi kemudian masuk ke dalam taksi.

Orang tua dan kakaknya tak bisa datang, oleh karena itu ia yang mewakili keluarganya. Ia
benar-benar sendiri di sini dan ia sama sekali tak tau Paris. Tapi jiwa petualangnya memang terlalu tinggi dan ia terlalu menyukai tantangan.

Awalnya ia memang akan berangkat bersama Erina sepupunya, tapi berhubung Erina masih kuliah sampai hari jumat, akhirnya ia memutuskan
untuk pergi sendiri hari ini.

Sekaligus ia ingin menikmati indahnya Paris. Masa ia hanya datang ke Paris hanya untuk pernikahan sepupunya, kemudian balik lagi ke Indonesia. Itu hal yang sangat
membosankan. Sudah jauh-jauh dari Jakarta, dan kebetulan ia tak ada kuliah dalam seminggu ini, maka ia memutuskan tak ada
salahnya ia datang sendiri.

Mungkin menyenangkan kali ya, kalau ia punya pacar yang bisa diajak ke pernikahan sepupunya dan dikenalkan pada keluarga lainnya. Uh, bukannya tak cantik. Terlalu banyak pemuda yang
mengantri untuk menjadi pacarnya, namun ia tolak satu persatu. Ia tidak menemukan yang sesuai dengan kriterianya. Bahkan ketika ditanya kriterianya seperti apa, ia juga tak tau. Yang ia tau, tak ada yang bisa membuat jantungnya berdebar-debar. Bukan, tapi belum. Sungguh, ia masih normal. Ia masih suka dengan Justin Bieber.

"Already up, Mrs." Gadis itu pun
mengangguk kemudian menyerahkan uang sesuai argo yang tertera.

"Thank you, Sir." Ucap gadis itu lalu turun dari taksi. Baru saja ia akan melangkahkan kakinya ke dalam hotel, ada seorang pemuda menabraknya.

"Sorry." Ucap pemuda itu kemudian meninggalkannya yang mematung. Sial, bahkan ia
tak dibantu untuk berdiri.

Akhirnya setelah membersihkan celana bagian belakangnya, ia
menghampiri resepsionis.

"Good Evening, can I help you?" Tanya resepsionis di hotel bintang 5 itu dengan ramah.

"Good evening too. My name is Prilly Latuconsina, emm I want check in."
"Badroom No. 109, for one week." Lanjut gadis bernama Prilly itu pun mengangguk.

"Your key, Sister. Happy holiday."

"Thank you." Ujar Prilly atau biasa dipanggil Illy. Prilly pun masuk ke kamarnya, meletakkan kopernya, kemudian pergi lagi. Ia tak ingin semenit terlewat begitu saja. Ia harus memulai petualangannya di Paris.

"What happen, Mrs?" Tanya Prilly pada resepsionis ketika melihat orang-orang berlalu lalang dengan panik.

"Oh itu mbak, mereka membutuhkan tenaga medis. Sepertinya ada korban."

"Korban?"

"Iya, biasanya ada korban yang baru belajar mengendarai mobil." Prilly mengangguk-angguk kemudian meninggalkan orang-orang tersebut.

Ia berusaha untuk tak perduli, toh ia juga tak mengenal siapa yang driving, dan ia di sini
tujuannya untuk liburan. Tapi sebagai mahasiswa kedokteran, ia tetap memiliki hati nurani untuk menolong siapa saja.

Bukankah nanti ketika ia jadi dokter, ia harus tetap menolong siapa saja? Akhirnya ia memutuskan untuk kembali pada sekumpulan orang-orang yang panik tadi.

Vote dan coment yah. Hihi.

Love In Paris (5/5 END COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang