"Aakkkkk"
Teriak semua murid saat bus menaiki wilayah pegunungan dengan jalan yang tidak rata dan berbelok melingkar layak nya ular.
Bisa dilihat pemandangan hutan pinus yang lebat dari kaca jendela bus, anna terkagum sendiri melihat nya. Langsung dihirup nya udara yang sejuk saat turun dari bus, ia melihat sekeliling nya yang terkagum juga dengan betapa sejuknya udara di hutan ini
Anna menangkap seseorang disana, ia baru saja turun dengan tas ransel berwarna cokelat dipunggung nya sedang tersenyum menampilkan deretan gigi nya yang putih saat melihat pemandangan hutan dengan pohon pinus yang banyak
Seketika bibir anna melengkung keatas hanya dengan melihat danar tersenyum seperti kebahagiaan yang sederhana untuk anna
"Jadi itu cowok yang lo ceritain itu" kata ara sambil mengangguk-anggukan kepala nya
Anna menoleh tersenyum ke arah ara memberi jawaban "iya, emang sih ga cakep-cakep amat tapi rasa nya tuh gue pengen jadi alasan kenapa dia tersenyum"
"Bahasa lo berat bos" kata ara menepuk pundak anna
Anna hanya membalas dengan cengiran kemudian tertawa, entah apa yang merasuki otak anna sehingga ia bisa berkata seperti itu
gue pengen jadi alasan kenapa dia tersenyum
Anna terkekeh geli mengingat ucapan nya itu, ia akan menjadikan ucapan nya itu prinsip. Prinsip ingin mendekati kakak kelas nya itu. Danar gustiandra.
•••
"Jadi sekarang kalian buat tenda lalu kalian masak untuk makan siang kalian kakak akan kasih waktu hingga jam 1 setelah itu kalian akan ada materi di aula lalu dilanjut dengan bermain games" kata salah satu kakak panitia yang didepan anna sedang memberi informasi kepada ketua
Setelah diberikan pengarahan anna langsung berbalik dan berjalan ke arah tempat tenda yang akan dibangun dan sudah ditentukan dengan panitia
"Weh kita kan delapan orang nih, gue bagi-bagi tugas aja ya biar cepet kelar" kata anna memberi jeda "yang bisa masak disini siapa?" tanya anna
"Yaudah gue sama diva aja yang masak" kata dita menawarkan diri
"Berdua doang?" tanya dea
Anna seakan menimang-nimang tawaran dita "yaudah selebihnya bikin tenda lagian kan bikin tenda juga butuh tenaga yang banyak" kata anna akhirnya
Semua mengangguk setuju dengan keputusan anna. Anna merasa senang seakan ia dihargai sebagai ketua. Mereka mulai mendirikan tenda sambil sesekali bercanda hingga tertawa. Rasa nya ini menyenangkan untuk anna
Anna yang sedang memukul kayu pada pasak nya hingga kuat, dan menoleh ke arah kelompok wilda yang kebagian membuat tenda nya bersebelahan dengan kelompok anna
Anna melihat kelompok mereka merasa gelisah akan sesuatu dan belum mendirikan tenda bahkan memasak, anna menghampiri mereka ingin mencari tau
"Kok belum bikin tenda?" tanya anna
"Kelompok gue bawa nya tenda yang buat naik gunung bukan tenda buat camping" kata aulia yang lebih akrab dipanggil dengan awe
Anna hanya ber oh ria sambil menganggukan kepala nya seakan mengerti posisi mereka
"Yaudah terus kelompok lo gimana?" tanya anna
"Lagi diusahain nyewa tenda" kata awe
Anna hanya tersenyum seakan berucap 'sabar ya' kemudian kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Setelah satu jam kurang tenda yang dibangun kelompoknya itu sudah berdiri dan anna melihat itu rasanya kurang menyukai hasilnya, seakan berfikir agar tenda nya berdiri dengan kokoh
KAMU SEDANG MEMBACA
Annabella
Teen FictionSeberapa besar rasa suka terhadap gebetan yang kita suka, akan kalah ketika merasakan jatuh cinta tanpa alasan.. -tidak ada versi prolognya.. Maaf-