Ini malam yang pertama bagi seluruh kelas sepuluh untuk menginap diatas pegunungan yang tertutup dengan hutan pinus yang lebat
Setelah makan malam yang telah dimasak nya, semua orang termasuk anna melaksanakan upacara perkemahan dilapangan yang berada dihutan ini. anna yang mempunyai tugas sebagai ketua maka ia memisahkan diri dari anggota nya karena, barisan ketua dipojok lapangan dekat dengan pohon yang besar dan hanya dibekali lilin kecil saja
menurut anna ini adalah hal yang paling menyeramkan seumur hidup anna ia mendapatkan barisan ditempat yang menurut anna sangat horor. ditambah lagi sebelah kanan anna terdapat irene yang merupakan ketua dari kelompok lain menakut-nakuti anna karena sebelah kiri anna kosong tidak ada siapapun
"anjir na sebelah lo ihh serem banget sumpah" katanya sambil berbisik
mendengar itu anna menjadi merinding mendengarnya "kalo lo bisa liat hal yang gaib udah diem aja gausah nakut-nakutin gitu kampret" balas anna kesal sambil berbisik
"tapi ini beneran na serem" kata irene lagi
"ck. udah diem lagian ini juga masih aja gladi, kapan mulai upacaranya sih heran, gue laper ngantuk pula" kata anna mendumel kesal
"sabar aja udah" balas irene
kemudian mereka diam dengan pikirannya masing-masing. anna yang masih berbalut dengan pikiran yang dibilang irene.
anna mencoba menengok kearah kiri nya dan melihat postur tubuh yang tinggi dan wajahnya hanya samar-samar anna melihatnya
"gausah kaget gitu kali biasa aja"
anna tau siapa pemilik suara itu, "ini ka danar?" tanya anna memastikan
"hmm.. iya" kata danar dengan suara kecil
anna menggulum senyum "loh ka danar ngapain disini? bukan nya harusnya kumpul sama yang lain?" tanya anna sambil tersenyum kearahnya meski tak nampak senyuman yang anna berikan
cowok disebelahnya itu masih dengan posisi awalnya menghadap kearah lapangan yang sedang digunakan untuk gladi upacara, dan anna masih menunggu jawaban dari danar. kakak kelas yang ia sukai itu
"hmm.." anna mendongak dan masih menunggu kelanjutan ucapan danar. "disuruh mencar buat jagain, yaudah saya disini aja jagain nya biar kamu ga takut juga karena sebelah kirinya kosong" katanya lagi
saya disini aja jagain nya biar kamu ga takut
anna tersenyum sambil melipat bibir nya menahan dirinya agar tidak loncat-loncat kegirangan. kalau saja ini bukan malam hari dan keadaan nya tidak gelap seperti ini mungkin anna sudah dianggap gila karena senyum-senyum sendiri
bagaimana anna tidak senang saat orang yang ia sukai itu berkata seperti tersirat nada peduli didalam nya. selama jalannya upacara anna tak henti-henti nya tersenyum karena cowok disebelahnya itu. danar.
saat angin berhembus, wangi mint dari tubuh danar bisa anna rasakan dalam indra penciuman nya. entah apa yang anna rasakan, seperti ingin selalu tetap berada diposisi seperti ini, berada diebelahnya membuat anna merasa nyaman
"mmm.. saya kesana ya kayanya panitia disuruh kumpul deh lagian bentar lagi selesai ko upacaranya jadi gausah takut" kata danar membuat lamunan anna buyar seketika
rasanya anna ingin seperti anak kecil yang meronta-ronta minta untuk sekedar ditemani, tapi anna tau situasi dan anna sadar akan dirinya yang tidak mempunyai hak atas danar
"iya kak, makasih ya" jawab anna
"makasih buat?" tanya danar lagi
"makasih udah nemenin hehe" jawab anna sambil memberikan cengiran
danar terkekeh "santai aja kali de, yaudah saya kesana ya kalo ada apa-apa panggil saya aja juga gapapa" katanya kemudian berlalu pergi
***
upacara pembukaan selesai sekitar jam 9 malam. semua murid angkatan sepuluh diperbolehkan untuk kembali ke tenda masing-masing dan melakukan kembali aktivitas yang sempat tertunda
anna dan teman-teman satu kelompoknya yang lain ingin memasak mie instan untuk mengganjal perutnya yang lapar. anna jadi teringat saat upacara tadi saat ia ditemani oleh danar seketika itu juga sudut bibir anna terangkat keatas.
"kenapa lo enyum-senyum sendiri hah?" kata ara dengan segelas susu hangat ditangan nya
anna terkekeh "kenapa yaaa? kepo amat lo" jawab anna
ara mendengus "daritadi senyum-senyum sendiri, wah jangan-jangan lo kemasukan hantu yang ditempat barisaan lo tadi ya? kan tadi samping lo kosong" kata ara bergidik ngeri
"enak aja lo ya kaga lah, lagian nih ya tadi tuh sebelah kiri gue ka danar tau" jawab anna sambil memeletkan lidah nya
"eh serius lo? dia ngapain disebelah lo?" tanya ara bertubi-tubi "eh tapi ada peningkatan dong ya lo udah mulai deket-deket gitu sama dia" tambahnya lagi
anna hanya membalasnya dengan senyuman yang lebar disertai anggukan
tak lama ada bel sirine bunyi yang menandakan bahwa ketua kelompok harus berkumpul diaula
"kumpul sono" kata ara
anna mendengus "udah malem masih aja kumpul. heran gue"
"yaudah sabar ya cobaan hidup lo itu mah haha" kata diva tiba-tiba datang dari dalam tenda dan duduk diebelah ara
"haha kampret lo, yaudah gue kumpul dulu pada tidur duluan juga gapapa" kata anna kemudian berlalu pergi
anna berjalan diatas bebatuan kecil yang tidak rapih, hanya berbekal senter anna jalan sendirian menuju aula dan sampainya di aula, anna langsung duduk didekat teman-teman nya yang juga merupakan ketua
pembina mulai mengabsen ketua yang sudah hadir dan anna tidak melihat danar didalam aula, padahal semuanya berkumpul disini, batin anna
"jadi dikumpulkan nya disini kita akan latihan senam sekarang, besok pagi kalian yang akan memipin senam. maka dari itu sekarang kita latihan"
anna melirik jam yang ada di aula menunjukan pukul sepuluh malam lewat sepuluh menit.
"orang mah istirahat abis aktivitas seharian, ini malah malem malem gini latian senam." gumam anna kesal
tidak ada semangat dalam diri anna sekarang, ia hanya ingin makan kemudian tidur. mengingat tadi setelah upacara pembukaan ia belum makan. sekarang ia hanya ingin cepat-cepat selesai dan balik ke tenda
***
waktu menunjukan pukul sebelas malam kurang lima belas menit, saat ini anna berada didalam tenda sambil memakan roti yang berisikan cokelat di dalam tenda. setengah jam anna berlatih gerakan senam untuk besok, dan ia langsung ke tenda dan melihat sebagian temannya sudah tidur didalem tenda dan yang lain nya masih berkutat dengan handphone ditangannya mengharapkan signal masuk kedalam handphone nya
"emang ngapain sih tadi diaula" tanya ara sambil ingin beranjak untuk tidur
anna menelan roti yang telah dikunyah nya "abis latian senam gitu deh"
"pantes lama" celetuk diva tiba-tiba
anna hanya mengangguk mengiyakan
"tadi gue liat danar tau ditempat kran air tadi pas gue mau ambil air" kata diva lagi
"iya tadi ada danar, kaya lagi bantuin angkatin air gitu deh" kata ara menyambar
"pantes tadi gaada di aula" anna mendengus "udah ah gue mau tidur aja" katanya lagi
"eh alarm dulu jam 5 biar kita kedapetan kamar mandi besok pagi" kata diva mengusulkan
sedari tadi sore satu kelompok anna tidak kebagian jatah kamar mandi, anna dan teman-teman nya sudah mengantri dari jam empat sore sampai setengah enam tapi tidak membuahkan hasil lalu mereka menyerah dan kembali untuk ketenda dan memasak untuk makan malam
"iya tuh alarm" kata anna menyaut
"udeh" jawab ara
***
Maaf lamaa wkwkkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Annabella
Teen FictionSeberapa besar rasa suka terhadap gebetan yang kita suka, akan kalah ketika merasakan jatuh cinta tanpa alasan.. -tidak ada versi prolognya.. Maaf-