Prolog

71 40 29
                                    


Dengan balutan dress hitam panjang tanpa lengan, serta riasan minimalis membuat Anintara Syifa—atau yang kerap disapa Syifa itu terlihat begitu anggun. Senyuman yang terukir di bibirnya makin menambah pesona cewek itu.

Kaki jenjangnya menuruni satu persatu undakan tangga perlahan-lahan, diikuti tatapan takjub semua tamu undangan juga sahutan dari sang MC yang terus mengelu-elukan Syifa.

Malam ini merupan pesta untuk merayakan anniversary pernikahan kedua orang tua Syifa. Namun, agaknya yang menjadi sorotan adalah Syifa alih-alih kedua orang tuanya.

Saat ditemukannya kedua orang tuanya tengah tersenyum di tengah-tengah para tamu, Syifa lantas menghampiri.

"Putri Papa cantik banget sih!" Puji Papanya sedikit berbisik ke telinga Syifa. Syifa tersipu lantas mengerling. " 'kan Papanya juga ganteng."

Papa Syifa mengelus sayang punggung putrinya itu. Tiba-tiba saja Mama berdeham. "Oh, Papa doang nih," ucap Mama seraya mengerling.

Langsung saja Syifa mendekati Mamanya dan memeluknya dari samping. "Mama apalagi," sergah Syifa. "Jangan cantik-cantik dong, Ma, 'kan Syifa merasa tersaingi."

"Kamu ya, bisa aja." Mama menarik hidung Syifa gemas.

"Aduh, bikin iri ya liat keharmonisan mereka," ucapan MC membuat Syifa dan kedua orang tuanya terkekeh pelan.

Lantas Papa angkat bicara. "Mari kita mulai acaranya. Princess kami sudah datang."

Bahagia. Satu kata itu agaknya cukup mendeskripsikan hidup Syifa.

Selama 17 tahun ia hidup, selama itu pun kasih sayang kedua orangtuanya mengalir. Tak luntur, tak berkurang. Malah bertambah tiap waktunya.

Terlebih, Syifa yang hanya anak tunggal, membuat semua perhatian tercurah seluruhnya pada cewek itu.

Saat pertengahan acara, Syifa menyisih. Membiarkan kedua orang tuanya memotong kue bersama, sementara Syifa mulai mengangkat ponselnya. Hendak mengabadikan.

Syifa kerap kali membagikan moment keluarganya di akun sosial medianya.

Seperti sekarang, Syifa langsung membuat instastory foto orangtuanya yang tadi didapatnya.

Sebagai seseorang yang cukup populer terutama di instagram—atau yang biasa dikenal dengan sebutan selebgram. Ia langsung dihujani DM dari followersnya yang mengucap selamat pada Syifa dan keluarganya. Termasuk dari ketiga sahabatnya; Afinda, Jihan juga Kartika.

Ketiga sahabat yang sudah Syifa anggap seperti saudara itu bukan serta merta tak hadir. Namun, memang mereka sengaja ingin membuat acara khusus nanti.

Sudut-sudut bibir Syifa terangkat ke atas. Betapa beruntungnya Syifa, memiliki banyak orang yang sayang dan peduli padanya.

Keluarga, sahabat, fans—atau apalah itu sebutannya dan juga ....

"Syifa!"

Syifa kontan menoleh dan mendapati cowok jangkung, dengan balutan kaus serta jas berwarna abu-abu mendekat ke arahnya.

Panjang umur.

Syifa tersenyum saat cowok dengan iris coklat madu itu sudah berada di hadapannya. "Sorry ya, agak telat."

Namanya Brandon Argi Naruna. Cowok yang dua bulan terakhir ini menyandang status sebagai pacarnya.

Syifa mengangguk. "Iya, nggak pa-pa." Lantas ia menggamit Brandon. "Kita samperin Papa Mama, yuk?"

Brandon—cowok berlesung pipi itu langsung tersenyum dan mengangguk. "Dengan senang hati, sayang."

Malam itu diisi dengan canda tawa Syifa bersama keluarga serta Pacarnya.

Syifa terbuai.

Seolah-olah semuanya akan bertahan lama.

Seolah-olah semuanya selamanya. []

KusutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang