[ FREE Characters X Reader ] !

The Truth Love from Heart-[Tachibana Makoto x Reader]

September 07th
School's day
07:00

Hari-hari sekolah yang sangat membosankan untukmu. Pelajaran yang semakin sulit, teman-teman yang sama setiap harinya, tak ada yang menarik. Ingin rasanya kau cepat-cepat menikmati liburan panjang, tapi sayang...

Masih cukup lama untuk liburan.

Guru pun masuk ke dalam kelas, semua siswa duduk di tempatnya masing-masing. Alangkah terkejutnya kau ketika melihat ada seseorang yang ikut masuk ke dalam kelas. Wajahnya tampak asing dan kau tak pernah melihat ia sebelumnya.

Anak laki-laki?

"Perhatian semuanya! Hari ini kita kedatangan siswa baru. Silahkan perkenalkan namamu!"ucap sang guru padanya.

"Tachibana Makoto. Salam kenal semuanya. Aku ingin bisa berteman baik dengan kalian semua"ucapnya.

Tak menarik..

Itulah yang kau pikirkan. Kau hanya menopang dagu melihat ke arah jendela. Tiba-tiba suara langkahan kaki semakin lama terdengar jelas di telingamu.

"Boleh aku duduk di depanmu?"

Suara yang mengagetkanmu dan kau pun menoleh. Sosok anak lelaki tinggi dengan tatapan mata hijau yang ramah sedang memperhatikanmu.

"Silahkan saja..."jawabmu ketus.

Kau melirik sedikit ke arahnya, tampak seulas senyum telah anak lelaki itu berikan padamu. Kau hanya terdiam dan tak mau membalas senyumannya itu.

Anak lelaki itu pun duduk didepanmu dan membuka buku pelajaran. Guru mulai menerangkan soal-soal pembelajaran. Tiba-tiba sepucuk kertas kecil muncul di mejamu.

Salam kenal ya! Panggil aku Makoto! Aku harap bisa berteman baik~

Kau membaca surat itu dan hanya terdiam, mengabaikan surat kecil itu. Kau tak tertarik untuk membalas surat tersebut.

"Anak-anak, berkelompoklah dua-dua untuk mengerjakan tugas halaman 34-37. Jangan lupa diselesaikan"pinta Guru dan ia pun keluar dari kelas.

Kelas tampak ramai, semua anak menghampiri tempat Makoto duduk. Mereka menanyakan hal-hal yang berbagai macam.

Kepo sekali..

Pikirmu dalam hati. Kau hanya termenung, memperhatikan soal yang diberikan oleh guru. Kau mulai menulis jawabannya.

Tiba-tiba Makoto membalikkan kursinya dan menopang dagu diatas mejamu.

"Wah.. Kau cukup pintar.. Maukah kau sekelompok denganku?"tawar Makoto lalu diiringi dengan senyuman ramah yang membuatmu sedikit jengkel.