SELAMAT MEMBACA YA GUYS
***
Cahaya silau memasuki setiap rongga mata ku. Aku membuka mata ku perlahan - lahan, lalu mencari keberadaan handphone ku dan setelah mendapatkan nya layar handphone ku menunjukan sudah pukul 7 pagi. Aku turun dari kasur lalu menuju kamar mandi untuk bersiap - siap sarapan di bawah.
Setelah semua selesai aku keluar dari kamar dan masih mendapati seluruh ruangan kosong tidak ada suara sedikit pun. Tapi seperti nya aku mendengar sesuatu yang aneh, seperti suara orang menangis. Ouh tidak - tidak ini pasti salah dengar, kenapa suara nya jadi suara orang mendesah.
"Cam? Lo di bawah?" teriak ku dari pinggir tangga berharap Cam menjawab nya.
Tapi lama - kelamaan suara desahan itu semakin besar dan suara nya berasal dari kamar nya Cam.
"Enggak. Enggak mungkin." ucapku pada diri ku sendiri, berharap lagi kalau yang aku dengar ini salah.
Aku semakin penasaran dengan suara itu, siapa yang pagi - pagi gini berhubungan sex dengan Cam? Lauren? Mana mungkin dia pagi - pagi gini sudah ada di sini.
Uhhh ahh fast babyy fasttt
"Shit! Siapa cewek itu? Suara nya bukan seperti suara Lauren" gerutu ku penasaran siapa yang ada bersama Cam pagi - pagi buta seperti ini.
Aku semakin dekat dengan kamar Cam, diam - diam aku berjalan agar tidak terdengar suara apapun lalu aku membuka pintu kamar Cam dengan sangat hati - hati agar tidak bersuara tapi kemudian...
"Andrea? What r u doing?" tanya seseorang dari arah belakang ku. Astaga mati aku siapa dia. Aku memutar balikkan tubuh ku dan Shawn sedang berdiri dan menatap ku dengan tatapan aneh.
"Lo ngapain ngendap - ngendap ke kamar Cam?" tanya Shawn sekali lagi. Aku masih menundukkan kepala ku dan tidak menjawab pertanyaan nya sama sekali.
Shawn mendekati ku dan memegang dagu ku dengan tangan kanan nya. Sambil tersenyum manis Shawn mengulang pertanyaan nya tadi, "Lo ngapain ngendap - ngendap ke kamar Cam?" kali ini dengan nada yang lebih lembut.
Aku menatap mata Shawn yang tenang, tanpa aku sadari aku menitikkan airmata dan Shawn memelukku dengan sangat erat dan nyaman.
Babyy ughh ahhh fasterr umm ughh
Suara desahan itu semakin keras saja terdengar di telinga ku. Aku masih berada dalam pelukan Shawn yang nyaman, menangis terus sebebas nya.
"Sekarang gue paham." ucap Shawn sambil membawaku ke bawah dan duduk di ayunan luar di pinggir kolam renang.
Aku masih memeluk Shawn sekuat mungkin berusaha agar dia tidak pergi meninggalkan aku sendiri dalam keadaan seperti ini. Shawn mengelus rambutku pelan.
"Cam emang begitu, lo suka sama dia?" tanya Shawn yang membuat aku menghentikan tangisan ku.
Oh iya. Kenapa aku harus menangis? Apa urusan ku dengan nya? Lagian aku bukan pacar Cam jadi untuk apa nangis kalau dia berhubungan sex dengan cewek lain. Ini aneh.
Kau sunggung aneh Andrea.
"Bukan karena Cam. I miss my mom" ucap ku pada Shawn. Maaf Shawn aku terpaksa berbohong karena aku sendiri pun tidak tau kenapa aku menangis karena Cam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Los(t) Angel(es) [C.D]
FanfictionDISCONTINUED. We found wonderland. Lets get lost together. Andrea Rose Russett. WARNING!!! This book contains sexual scenes and harassing words. If you're under 18 please be a wise reader. [BAHASA INDONESIA]