5| Gina

29 6 0
                                    

Gina : Gema, jemput gue yaa

Gina : Gue udah rapi nih Gem, jadi gak perlu nunggu lagii

Gina : Gemaa

Gina : Gem

Gina : Gemaaaa

Gina : p

Gina : p

Gina : p

Gina : p

Gina : Gemaaaa, temennya gauuuung

Gina : Uceeeettttt

Gina : di sosmed sma di dunia nyata lo tuh sama-sama budeg ya Gem

Gema : Sorry, Gin. Baru baca abis selesai mandi

Gema : Gue otw

-

Gema memarkirkan motornya didepan rumah Gina. Dia melihat Gina yg tertidur dibangku teras depan rumahnya menggunakan selimut. Gema pun menghampirinya dan membangunkannya.

"Oy, kebo. Bangun kali, malah tidur diluar." Ucap Gema sambil menggoyang-goyangkan tubuh Gina yang tertidur pulas.

"Gin, bangun. Gue lama banget ya kesininya, sampe lo ketiduran?"

"Gin, Gina." Gema kembali menggoyang-goyangkan tubuh Gina.

"Hm ... apaan si. Ngantuk tau ah, elah." Ucap Gina, tetapi dia kembali tertidur.

"Gin, bang-"

"AH APAAN SI! GANGGU AJA EL-"

"-ah. Gema? Ngapain lo kesini?" ucap Gina sambil mengumpulkan semua kesadarannya.

"Jemput lo, lah. Ayo, mama gue udah nungguin." Ucap Gema sambil menarik tangan Gina, tetapi Gina menepisnya dan menatapnya.

"Engga ah, muka gue berantakan banget. Males pergi jadinya."

"Kok gitu? Padahal bang Sena udah nungguin di rumah. Terus mama gue juga udah nungguin lo."

Gina menatap Gema dengan muka kesalnya dan Gema membalas tatapannya dengan menaik-naikan alisnya.

"IH! Iya, iya. Ini karena lo yang maksa ya, bukan gue yang mau." Ucap Gina sambil membawa selimutnya kedalam rumah dan disusul oleh Gema.

Gema hanya terkekeh melihat perilaku Gina.

-

Gema memarkirkan motornya di pekarangan rumahnya. Dan Gina sudah mengganti pakaiannya dengan dress hitam selutut, dia suka warna-warna yang bernuansa gelap.

"Ayo, masuk. Pasti udah pada nungguin." Ucap Gema mengajak Gina untuk masuk kedalam rumahnya.

Sesampainya di dalam, semuanya sudah berkumpul, ada Mama dan Papanya Gema, kak Anin, kak Dita dan ... bang Sena.

"Lo kemana aja si Gem? Kita udah nungguin lo tau sampe lumutan." Ucap Anin. Anin adalah kakak pertamanya Gema.

"Hehehe, maaf ya. Tadi abis nungguin kanjeng ratu dulu."

"Yee, siapa suruh datengnya lama?" ucap Gina.

"Iya, iya. Tadikan udah minta maaf."

"Terserah."

"Kalian ini, kalau bertemu pasti berantam terus sudah seperti kucing dan tikus saja." Ucap Papanya Gema.

"Namanya juga Gema sama Gina, kalo ga berantem ga enak, ga seru, ga rame, ya kan Gin? Hehe" Sahut kak Dita. Sedangkan Dita, kakak ketiga Gema, mereka hanya beda 2 tahun.

"Sudah, sudah. Ngomong-ngomong kamu cantik banget malam ini Gina, kelihatan lebih feminim." Ucap mamanya Gema. Gina hanya membalasnya dengan tersenyum.

"Iyalah, Ma. Kan mau ketemu seseorang-"

"-aduh. Maksudnya seseorang itu mama, negatif aja si pikiran lo, hahaha."

Gina hanya memutar kedua bola matanya.

"Oiya, tante. Ini bingkisan dari mama. Mama ga bisa dateng, lagi sibuk soalnya." Ucap Gina sambil memberikan bingkisan kepada mamanya Gema.

"Ya ampun, sayang. Gausah repot-repot. Yaudah yuk, pada ke meja makan, makanannya udah siap."

Halooo maap ya baru update, karena bnyak bgt tugas, hhh. Dan maap juga chapternya dikit bgt T T
Btw, makasih yg udah mau nungguin cerita ini, vomments yappp, mwa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang