4. Sorrow

29.2K 2.2K 33
                                    

Taken by you.

###

Part 4

Sorrow

###

Rea mendongakkan kepalanya dari berkas yang ada ia baca ketika suara decit pintu membuyarkan konsentrasi yang memang sudah susah payah sejak tadi berusaha ia dapatkan, tapi tidak kunjung datang karena otaknya yang masih dipenuhi tentang ibunya. Berkali-kali ia mengumpat dalam hati pada Darius karena setengah mati membuatnya penasaran seperti ini.

Ia melihat Ellen, atasannya. Berjalan mendekat dengan langkah penuh keangkuhan dan tatapan tidak suka wanita itu. "Kenapa Darius datang ke ruanganmu?" tanya Ellen sengit.

Rea terdiam. Sejenak memperhatikan ekspresi Ellen yang tak pernah ramah untuknya.  "Da ..." Rea berhenti, memperbaiki kata-katanya, "Tuan Darius?"

"Jangan berlagak bodoh. Aku tadi melihat Darius keluar dari ruanganmu."

Sialan ... Kenapa pria itu tidak berhati-hati? Selama ini Darius tidak pernah ketahuan jika mampir ke ruangannya. Kaki tangan Darius selalu mengawasi keadaan sekeliling ruangan jika pria itu kesini.

Double sialan ... Pasti tadi Darius sengaja menampakkan diri. Entah apa yang tengah direncanakan pria itu.

"Tadi ... tuan Darius menanyakan beberapa hal pada saya." Rea berusaha tidak mengerutkan kening saat memikirkan alasan yang baru saja ia ucapkan.

"Hal apa?"

Rea diam. Mengisyaratkan bahwa arti diamnya adalah dia tidak akan menjawab pertanyaan Ellen.

"Apa kau masih ingin bekerja di perusahaan ini?" ancam Ellen ketika Rea malah membisu. Sama sekali tidak menunjukkan niat untuk menjawab pertanyaannya.

"Saya masih punya kesempatan bekerja di sini jika saya tidak menjawab pertanyaan anda," jawab Rea tenang. Ia sama sekali tidak menutupi nada penuh tantangan pada atasannya itu. Sejak Ellen mencurigai dirinya memiliki hubungan tersembunyi dengan Darius, atasannya itu tidak lagi menutupi ketidaksukaan yang wanita itu miliki pada Rea, dan Rea sama sekali tidak ada niat untuk memperbaiki hubungan pribadi mereka.

"Sepertinya kau semakin pintar saja," cibir Ellen.

"Terima kasih," jawab Rea dengan senyum datar menghiasi wajahnya. Berusaha terlihat senormal mungkin agar kecurigaan Ellen tidak terbenarkan. Walaupun ia tahu kecurigaan itu akan selalu ada.

Ellen mendengkus, tatapannya penuh dengan cemoohan ketika berkata, "Jangan merasa di atas awan, Rea. Kau hanya akan menjadi nomor kesekian bagi Darius. Tinggal menunggu waktu untukmu dicampakkan olehnya."

Rea tersenyum miris dalam hati, berharap doa yang dilontarkan direktur keuangan itu menjadi kenyataan. Namun, ia tetap tidak menunjukkan ekspresi apa pun yang membenarkan kecurigaan Ellen. "Saya hanyalah staff perusahaan yang kebetulan memiliki informasi yang dibutuhkan oleh tuan Darius. Dan saya akan berusaha semampu saya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya agar Tuan Darius tidak mencampakkan saya dari perusahaan ini. Lagipula ... hubungan kami tidak seperti yang Anda pikirkan."

Ellen memicingkan matanya, tangannya mengepal ketika suara Rea sengaja ditekan di kata mencampakkan. Seolah-olah menghina dirinya meskipun bawahannya itu berkata dengan nada dan kalimat penuh sopan santun. "Baguslah, karena kalau hubunganmu dengan Darius terbukti seperti yang kupikirkan. Kau tahu apa yang bisa kulakukan jika kau memanfaatkan kepentingan apa pun itu untuk menjerat Darius, bukan?"

"Ya, saya sangat tahu," jawab Rea datar. Bagaimanapun mengerikannya ancaman Ellen padanya, baginya masih jauh lebih mengerikan ancaman Darius.

Bukan rahasia lagi jika Ellen memuja ayah dari sesuatu yang sedang bertumbuh di dalam perutnya saat ini. -Sudut bibir Rea tertarik ke atas tidak suka saat menamai Darius ayah dari sesuatu di dalam kandungannya-. Bukan rahasia lagi jika Ellen menggunakan kekuasaan wanita itu dengan dengan semena-mena pada karyawan lainnya yang dengan sengaja menggoda untuk menarik perhatian si pemilik Farick Industries sekaligus pewaris tunggal Farick Group itu. Walaupun, sayangnya tidak ada wanita mana pun yang cukup beruntung menarik perhatian seorang Darius Enrio Farick. Termasuk wanita cantik yang berdiri di hadapannya yang lebih segala-galanya daripada dirinya.

Taken by You (Darius.E.Farick) on DreameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang