Steve

14 0 0
                                    



Ada seorang pria yang mabuk-mabukan ditengah dinginnya malam hari pada bulan January, ia terhuyung-huyung keluar dari bar dan menuju arah dari flatnya di dekat sungai Blue, ia sudah mabuk-mabukan selama 2 malam dan selalu pulang hampir mendekati dini hari. Ia mulai mabuk-mabukan diakibatkan oleh kekecewaan dan kesedihannya karena diputus oleh pacarnya dan ia dipecat dari pekerjaannya akibat dari kesalahan kecil dalam pekerjaannya. Nama si pria itu adalah Jack, ia berumur 30 tahun dan masih bujang, dulunya ia adalah seorang akuntan perusahaan perdagangan, ia baru dipecat dari pekerjaannya akibat kesalahan perhitungan kecil dalam penghitungan laba di perusahaan tersebut.

Jack berjalan terhuyung-huyung pulang ke flat kecilnya di dekat sungai Blue. Jam telah menunjukan pukul 02.00 dan kesadarannya mulai memudar akibat terlalu banyak meminum alcohol.

"Cih, persetan dengan semua orang itu!" omelan dari Jack yang terpengaruh dari alcohol

"Aku tidak akan memaafkan para bajingan itu, terutama si jalang itu yang telah mencampakkanku setelah semua yang telah kulakukan kepada dirinya!" kemudian ia mengernyit akibat sakit di kepalanya akibat terlalu banyak alcohol

"Aku juga tak akan memaafkan si botak bodoh yang telah dengan sombongnya memecatku dari perusahaan bobrok itu" ia kembali mengernyit akibat sakit di kepalanya

"Jika aku bertemu dengan mereka akan kubunuh lalu kucincang sampai kecil-kecil dan akan kuberikan pada anjing tubuh mereka semua, hahahahaha!" tawa yang keluar dari mulutnya terdengar seperti tawa yang dipaksakan karena sakit di kepalanya yang terus menyerang tanpa kenal lelah

"Apakah kau mampu melakukan itu?" Tanya sebuah suara dari belakang Jack, suara itu terdengar sangat maskulin dan sangat berat

"Tentu saja aku mampu melakukan itu!" jawab Jack yang tak peduli dengan seseorang yang menanyakan hal aneh tersebut, ia terus berjalan menuju flatnya tanpa ada niatan untuk menoleh ataupun berbalik untuk melihat asal suara tersebut

"Apakah kau benar-benar mampu melakukan hal keji seperti itu?" suara tersebut kembali bertanya hal aneh namun terdengar ada nada tak percaya dan keraguan dari suaranya

"TENTU SAJA BODOH! Siapa yang tak akan membenci orang-orang sialan tersebut? Setelah semua yang mereka lakukan?" jawab Jack yang sudah mulai hilang kesabaran karena pertanyaan dari suara misterius tersebut, ia terdiam dan mulai muncul rasa penasaran di dalam dirinya

"Dan siapasih dirimu sebenarnya?" Tanya Jack sambil berbalik dan melihat asal dari suara tersebut, ia takluk oleh rasa penasaran dari dalam dirinya. Ia berharap menemukan orang mabuk yang telah teller di pinggir tembok akibat alcohol namun apa yang ia temukan ketika menoleh sungguh tak disangkanya

"Aku adalah seorang pembunuh bayaran. Namaku adalah Steve kau boleh memanggilku eve jika kau mau, dan hanya dirimu yang kuijinkan untuk memanggilku eve" jawab seorang pria berusia 35-40an yang memakai tuxedo dan berwajah keras tanpa ada kumis maupun rambut lain di wajahnya, terdapat luka bekas sayatan pisau yang membekas di mata kanannya yang memanjang dari dahi sampai dekat tulang pipi

"Maaf, kau apa?" Tanya Jack yang tak percaya dengan apa yang didengarnya, ia sedikit terkejut melihat wajah orang yang diajaknya berbincang-bincang tersebut, dan seketika itu juga ia berharap bahwa wajah orang yang dilihatnya hanyalah efek samping dari terlalu banyak alcohol

"Aku adalah pembunuh bayaran, jika kau bertanya lagi, maka akan kukirim kau ke kamar mayat rumah sakit kota ini" jawab Steve yang kesal akibat pertanyaan Jack yang sedikit membuatnya kesal, di nada suaranya terdapat sedikit nada mengancam yang serius

"Hahahahaha lelucon yang lucu, tapi tak ada pembunuh bayaran yang bertanya kepada seorang pria mabuk yang terobsesi untuk membunuh orang yang telah menyakiti hatinya, dan memperkenalkan dirinya sendiri sebagai pembunuh bayaran" ucap Jack yang tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria misterius di depannya, ia berfikir bahwa yang ia lakukan dan katakan hanya berada di alam pikirannya saja karena efek alcohol

"Jika kau tak percaya ya sudah, aku tak peduli apa kau percaya atau tidak" balas steve yang sudah hampir kehabisan rasa sabar akibat apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya, yaitu Jack

"Jika seperti itu maka enyahlah dari sini bodoh, tinggalkan aku sendiri!" bentak jack yang sudah muak dengan percakapan tersebut dan berfikir apa yang dikatakan oleh Steve hanyalah omong kosong, ia mulai berjalan meninggalkan Steve untuk kembali ke flat kecilnya di sekitar sungai Blue

Menyadari jika Jack akan meninggalkankannya, Steve mulai menggunakan rencana cadangan yang ia sudah siapkan sejak sebelum ia memulai percakapan tersebut, ia akan memancing dendam yang ada di dalam diri Jack dan mengeluarkannya untuk kepentingan dan tujuan dari Steve

"Baiklah jika begitu, aku akan pergi. Tapi, apa kau tak ingin melampiaskan perasaan bencimu itu? jika kau pendam terus maka kau akan hancur oleh perasaanmu sendiri" ia mengatakannya sambil menggunakan nada meremehkan

"Tentu saja aku ingin, mana ada orang yang telah disakiti sepertiku tapi tak memendam dendam pada orang yang telah menyakitinya?" amarah Jack meluap setelah mendengar Steve mengatakan hal yang bisa memicu amarah dan dendam yang dipendamnya selama ini mencuat lagi, dan kali ini ia berhenti melagkah dan menoleh kepada Steve dengan perasaan penasaran tentang maksud tersembunyi dari Steve yang mengatakan hal yang sangat amat diinginkan oleh Jack

Steve yang mendengar hal tersebut dari mulut Jack sendiri tahu jika rencana ini akan berhasil membuat amarah Jack keluar, ia tinggal menjalankan bagian kedua dari rencana awalnya. Ia menyunggingkan senyum kecil di wajahnya yang menandakan keberhasilan rencananya.

"Jika kau sebegitu inginnya melampiaskan dendammu itu, apa kau ingin membuat kesepakatan denganku?"

JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang