Janji Temu

10 1 0
                                    


Sudah 2 hari berlalu sejak Jack menelpon Steve untuk meminta jawaban yang diinginkannya dan ia juga setuju dengan persyaratan dari Steve yang mengharuskannya untuk langsung mengatakan jawaban miliknya setelah Steve mengatakan jawabannya.

Ketika sedang memikirkan jawaban yang ia katakan kepada Steve di telepon 2 hari yang lalu, Jack dikejutkan oleh dering telepon genggamnya yang berada pada meja kerja di flatnya. Ia lalu bergegas untuk menggapainya dan langsung menjawab panggilan di telepon tersebut. Ia sejenak melihat nama dan nomor yang tertera pada telepon genggamnya. Nomor itu adalah nomor pribadi Steve yang diberikan kepadanya ketika malam pertama pertemuannya dengan Steve. Melihat hal itu Jack menyunggingkan senyum kecil diwajahnya. Ia senang akhirnya bisa terbebas dari beban pikiran yang ia hadapi selama lebih dari seminggu terakhir.

"Halo Steve" Sapa Jack dengan senang karena Steve telah menghubunginya

"Halo Jack, ada apa dengan nada suara senang itu?" Tanya Steve yang heran kepada Jack yang terlalu senang ketika dibungi olehnya

"Tidak kok, tidak ada apa-apa" Bantah Jack, padahal di dalam dirinya ia senang sekali karena telah dihubungi oleh Steve yang berarti Steve telah percaya dengannya dan juga mengakuinya sebagai teman dan juga rekan kerja

"Baiklah jika begitu, Jack bisa kau temui aku di cafe Energy pada pukul 1 nanti siang? Ada yang ingin kubahas denganmu" Balas Steve yang mantab seperti biasanya

"Baiklah, cafe Energy pada pukul 1 ya?" Tanya Jack yang tak percaya bahwa teman barunya telah mempercayainya dengan begitu besar sampai ingin bertemu secara privat dengannya

"Iya, selamat ting-"

"Tunggu Steve!" Sela Jack ketika Steve akan memutus sambungan teleponnya dengannya

"Ada apa lagi Jack?" Tanya Steve yang keheranan

"I-itu, apa ini menyangkut tentang pekerjaan?" Tanya Jack dengan ragu-ragu karena tidak ingin menunjukan ketakutannya dengan apa yang akan ia hadapi setelah ini

"Tidak, ini bukan soal pekerjaan Jack, ini tentang dirimu sendiri. Apa kau mulai kehilangan kepercayaan diri lagi?" Tanya Steve yang mulai curiga terhadap perubahan emosi tiba-tiba yang dilakukan oleh Jack dan ini bukan kali pertama Steve mengahadapi perubahan tersebut

"Te-tentu saja tidak Steve" Bantah Jack dengan tegas untuk menutupi ketidakpercayaan dirinya namun usaha itu sia-sia karena dari nada suaranya saja sudah menunjukkan ketidakpercayaan diri dari Jack sudah memudar kembali dan ia curiga jika Steve sudah mengetahui hal itu berdasarkan nada suaranya saja

"Kau yakin? Aku merasakan nada kurangnya kepercayaan diri dalam suaramu Jack, jika kau memang tidak mampu melakukannya akan kubatalkan saja hal itu, mumpung kau belum terlibat terlalu jauh Jack" Balas Steve yang khawatir dengan teman yang rasa percaya dirinya itu sangat rendah sampai bisa-bisa temannya itu tak dapat berdiri di bumi karena tidak percaya diri bisa berdiri dengan kaki sendiri

"Ti-tidak, aku baik-baik saja kok, suaraku bergetar karena aku sedikit kedinginan karena suhu udara di bulan ini yang begitu dingin, dan perubahan cuaca yang tiba-tiba juga menurunkan daya tahan tubuhku" Balas Jack yang berbohong kepada Steve agar ketidakpercayaan dirinya bisa ia tutupi dengan alasan tersebut namun sebetulnya Jack sama sekali tak merasa dingin justru ia tegang karena akan menghadapi sesuatu yang akan merubah hidupnya untuk selamanya

"Baiklah jika begitu Jack, jagalah kesehatan dan rasa percaya dirimu juga. Jangan sampai kedua hal tersebut sampai rusak, karena jika sampai rusak kau takkan bisa mencapai apa yang kau inginkan dan kau tak akan bisa melakukan pekerjaan itu dengan baik Jack" Balas Steve yang disertai sedikit nasehat kepada Jack untuk terus menjaga kesehatan dan rasa percaya dirinya

"Baiklah Steve akan kuingat hal itu" Jawab Jack mantab karena tidak ingin menunjukkan rendahnya rasa percaya dirinya dan dari nada suara nasehat Steve itu terdengar sedikit nada peringatan yang keras kepada Jack agar tidak melakukan hal tersebut lagi dan berdasarkan kata-katanya terlihat jika Steve telah mengetahui jika kepercayaan diri Jack sedang turun dan Jack telah berbohong kepadanya

"Jangan lupa jam 1 di cafe Energy Jack, sampai bertemu disana" Balas Steve yang sudah berniat mengakhiri percakapan yang mengesalkan tersebut

"Iya sa-"

"Ckrek" Suara telpon diputus bahkan sebelum Jack selesai mengucapkan salam penutup di telepon

"Huuft, baiklah!" Kata-kata yang keluar dari mulut Jack ditujukan kepada rasa percaya dirinya yang rendah dia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak perlu sehingga membuat rasa percaya dirinya turun

Segera setelah ia mengatakan itu untuk dirinya sendiri Jack mulai mempersiapkan dirinya untuk pergi ke cafe Energy untuk bertemu dengan Steve ia melihat jam dan telah menunjukan pukul 11.30 yang artinya waktunya tinggal 1 jam 30 menit lagi untuk bertemu dengan Steve. Ia langsung beregegas keluar dari flatnya dan pergi ke halte bus untuk pergi ke cafe Energy, didalam hatinya ia berharap jika pertemuan ini menjadi titik awal dari kehidupannya yang baru, ia begitu senang memikirkan hal tersebut sehingga tak bisa menghentikan senyumannya yang merekah diwajahnya selama perjalanan menuju halte bus.

JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang