Pertanyaan Untuk Pertanyaan

11 0 0
                                    


"Baiklah, apakah kau pernah berfikir jika orang-orang yang melukai hatimu itu pantas untuk mati?" Tanya Steve tanpa keraguan

"Tentu saja pernah, mereka tak dapat diampuni!" Jawab Jack tanpa keraguan

"Apa kau pernah terluka secara fisik?" Tanya Steve yang masih tanpa keraguan

"Tentu saja!" Jawab Jack tanpa ragu, namun ia mulai berfikir apa hubungan dari pertanyaan Steve dengan jawaban yang dimintanya

"Ketika kau diperlakukan seperti itu oleh mereka, bagaimana rasanya?" Tanya Steve yang mulai memunculkan rincian-rincian dari jawaban sebenarnya

"Rasanya sakit luar biasa, aku bahkan sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Rasa sakit itu, tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Bersama rasa sakit itu, datanglah rasa amarah yang luar biasa, setelah amarah itu mereda lalu datanglah rasa penyesalan yang luar biasa" Jawab Jack dengan penuh perasaan untuk mejelaskan jawaban dari pertanyaan Steve

"Jika begitu mengapa kau masih menahan diri? Mengapa kau tidak meluapkan rasa amarahmu? Mengapa kau tidak bertindak? Mengapa kau masih diam hingga saat ini?" Berondongan pertanyaan yang dilontarkan oleh Steve menyerbu Jack yang masih diam membatu oleh banyaknya pertanyaan dari Steve

"I-itu karena aku tak mampu melakukannya" jawab jack yang tak mampu menjawab dan akhirnya pasrah dari serbuan pertanyaan Steve

"Mengapa kau tidak mampu? Jangan bilang jika kau masih bisa mengampuni atau mentoleril mereka atas apa yang mereka lakukan padamu?" Tanya Steve yang tetap tanpa keraguan

"Aku tidak mungkin bisa mengampuni mereka ataupun mentoleril mereka! Aku tak mampu karena aku tak memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan balas dendam ataupun sejenisnya, aku ini hanya seorang manusia yang lemah, yang tak mampu melawan ataupun mempertahankan diri" Jawab Jack yang muak karena serbuan pertanyaan dari Steve, ia ingin segera mengakhiri serbuan pertanyaan Steve yang terus menyerangnya bagai serbuan lebah yang marah karena sarangnya dirusak

Mendengar Jack mengeluarkan isi hatinya dan pikirannya walaupun sesaat, Steve tertawa lepas ia tak dapat menahan diri mendengar Jack mengeluarkan semua uneg-uneg yang telah disimpannya selama ini, Jack yang mendengar Steve tertawa lepas kebingungan karena tingkah dari orang yang telah ia percayai sebagai sumber pendapat dari permasalahannya ia tidak mampu berkata-kata selama Steve tertawa lepas di telepon itu

"Mengapa kau tertawa lepas Steve? Apa kau menertawaiku?" Tanya Jack yang curiga terhadap apa yang dilakukan oleh lawan bicaranya

"Ti-tidak aku tidak menertawakanmu, aku hanya berfikir lucu sekali seorang pria dewasa yang langsung mencurahkan semua uneg-unegnya kepada seorang orang asing yang baru ditemuinya selama 1 malam, dan ia tidak merasa malu ataupun ragu untuk menceritakannya" Jawab Steve yang masih terkekeh oleh tindakan Jack

"Be-benar juga, mengapa aku mengatakan semuanya padamu? Apa yang kupikirkan sampai bisa mengeluarkan semua uneg-unegku padamu?" Tanya Jack yang keheranan atas tingkahnya sendiri

"Yasudahlah tak usah kau pikirkan, sekarang aku mengerti mengapa kau gelisah dan kebingungan dalam memlilih. Masalahmu adalah kurangnya percaya diri dan kau terlalu mendoktrin dirimu sendiri sebagai orang lemah, padahal dirimu sendiri adalah orang yang cukup kuat, baik psikis maupun fisik" jawab Steve yang sekaligus menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh Jack padahal ia baru mendengar beberapa jawaban dari Jack namun telah mengetahui segala seluk beluk diri Jack yang bahkan Jack sendiri masih belum mengetahuinya

"Be-benarkah hal itu? Atau apa yang kau katakan hanyalah bualan omong kosongmu saja?" Tanya Jack yang sedikit tidak percaya pada perkataan Steve

"Tentu saja, itu sudah terlihat dari kata-katamu Jack. Coba ingat-ingat ketika kau sedang mabuk, kau memiliki kepercayaan diri dan doktrin pada dirimu sendiri hilang dan ketika kau sudah sadar dan pikiranmu jernih kau justru menjadi seperti ini" Jawab Steve yang mencoba menjelaskan jawaban yang cukup meyakinkan untuk Jack

"Jadi apa yang harus kulakukan?" Tanya Jack yang kebingungan

"Apa yang harus kau lakukan? Itu akan kau jawab sendri Jack, yang kau tanyakan kepadaku adalah apakah hal ini atau kontrak ini patut dilakukan, benar bukan?" Jawab Steve yang menjawab pertayaan dengan pertanyaan

"I-itu benar, jadi apa jawabanmu Steve?" Tanya Jack yang jantungnya berdebar kencang kaarena menunggu jawaban yang sudah ia pikirkan selama berhari-hari

"jawabanku adalah..."

JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang