BAB 3 - Cinta Pertama

92 14 0
                                    

Sinar mentari yang masuk dari sela sela jendela menyilaukan mata ShinB. Membuat ia terbangun dari tidur lelapnya. Ia membuka matanya perlahan dan dikuceknya kedua mata itu. Tatapannya beralih memandang sudut-sudut kamar yang sama sekali tak berubah.Ia merasa ada yang mengganjal pada dirinya, serasa badan itu begitu sesak tertimpa sesuatu.

"Hyaa,apa yang kau lakukan" Teriak ShinB kepada pria yang memeluk tubuh mungilnya. Pria itu masih enggan membuka mata. Ia hanya mengerang manja,membuat ShinB semakin kesal.

"Hyaa!" teriakan keras ShinB terdengar hingga keluar kamar dan membuat ibunya keheranan.

"ShinB~aah. Apa yang kau lakukan disana?" tanya ibunya dari luar kamar. Suara paraunya sukses membuat ShinB kebingungan,untuk kesekian kali ia harus kembali berbohong.

"Eobseo eomma" Jawabnya setengah terbatah-batah.

"Hya,kau gila. Apa yang kau lakukan?" Tanya ShinB sambil memelankan suaranya. Matanya dengan tajam menatap pria yang tertidur pulas disampingnya itu.

"Memelukmu" Jawab pria itu singkat tanpa membuka kedua kelopak matanya.

"Mengapa kau memelukku?"

"Karna dingin" Jawabnya lagi

ShinB menelan saliva,jawabannya yang selalu singkat membuat ShinB mendengus kesal. Digigitnya tangan kiri pria itu dengan sekuat-kuatnya.

"Hyaaa,sakit!" teriak pria itu sesaat setelah shinB mendaratkan gigi tajamnya ditangan kekar pria itu.

ShinB masih menatapnya tajam,untuk beberapa saat mereka bersitatap,mendengus kesal,dan menelan keheningan. "Ah,baiklah-baiklah aku minta maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi" Ucap pria itu seakan mengerti dengan maksud ShinB.

"Ah,aku bisa gila" ShinB menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan berlalu menuju kamar mandi dipojok kamar.

"Kau mau kemana?" Tanya pria itu yang masih terduduk diranjang ShinB. Sesekali tangan kekarnya membelai wajah Kyungsan,bayi mungil yang tertidur disampingnya. Ya,bisa dibilang semalam ShinB,Ji Young,dan bayinya itu tidur dalam satu ranjang. Entah bagaimana ceritanya pria itu bisa tertidur dengan posisi memeluknya. Padahal ia ingat betul bahwa semalam ia telah mengusir dan menyuruhnya tidur disofa.

"Sekolah" jawab ShinB tanpa membalikkan badannya. Diselempangkan handuk disebelah kiri pundaknya yang tegap itu.

"Dimana?"

ShinB menoleh dan kembali menatapnya dengan tajam "Kenapa kau cerewet sekali!"

"Ah,baiklah aku tidak akan bertanya lagi." Ujar pria itu dengan nada kesal. ShinB melanjutkan langkahnya.

"Apa kami boleh ikut?" tanyanya lagi memecah keheningan.

'Kami,maksudnya ? dia dan bayi itu' ShinB berfikir sejenak. Matanya seketika terbelalak,tak bisa dibayangkan jika pria gila dan bayinya ini datang kesekolahnya. Pasti akan semakin sulit untuknya,bahkan untuk sekedar mendengarkan penjelasan dari guru.

"Hyaa,jangan sampai kalian mengikutiku kesana. Awas kau!" Ancam ShinB.

**

Jam belajar sedang berlangsung. Kali ini adalah pelajaran Bahasa, pelajaran paling membosankan dan paling dibenci ShinB,ia biasanya hanya tertidur dikelas selama pelajaran berlangsung. Atau melamun,yaa. . seperti yang ia lakukan saat ini. Entah apa saja yang sedang menggeluti pikirannya. Tatapannya tampak nanar keluar dinding kaca kelas.

Bulatan kertas kecil yang mengenai kepala ShinB membuyarkan lamunannya. Ia menoleh mencari si pelempar kertas itu. 'Aih,Lee Junsu' Gerutunya. Jemarinya yang lentik beralih meraih bulatan kertas dan membukanya.

Because You To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang