Semua mata menatap. Sosok itu berdiri seperti magnet yang kuat. Memukau dengan segala pesona yang dimilikinya. Tubuhnya tinggi, dan wajahnya memancarkan keangkuhan yang sempurna.
"Nama saya Davidio Daniel Dharmawan. Tapi,cukup panggil Davi" ucapnya.
Tegas tapi dingin. Dan sama sekali tanpa senyum. Sedikit pun!"Gila! Namanya aja keren banget!" kata Metha pelan.
"Alahh,gitu aja keren" ejek satu suara dibelakang. Metha menoleh. Tampangnya langsung sewot.
"Daripada lo! jauhjauh dari kampung hijrah ke Jakarta,eh begitu lahir namanya ucup lagi ucup lagi!" serangan balik dari Metha.
"Sudah! Sudah!" potong bu Indah,wali kelas 3 IPA-5
"Silahkan davi pilih tempat kamu."Davi mengangguk hormat,lalu memandang berkeliling. Cewe-cewe langsung sibuk overacting. Berusaha menarik perhatian davi supaya duduk tak jauh dari mereka.
Tapi pilihan davi jatuh ke seraut wajah tak acuh,yang sejak awal telah menarik perhatiannya. Wajah yang dia tahu persis betul-betul tak peduli,bukan purapura tak peduli,yang sejak tadi cuma menatapnya tanpa ekspresi dan lebih sering memandang berkeliling,menikmati kehebohan disekitarnya.Davi menatap sherina,sang pemilik wajah,yang sedang mengangguk sambil tertawa ke arah deni,cowok yang duduk didepannya. Dihampiri meja cewe itu.
"Hai" sapa davi dengan suara yang lebih tepat dibilang bentakan pelan daripada negur. Sherina menoleh kaget dan kontan terperangah. "Boleh duduk disini kan?"
"Hmmmm...." dengan wajah bingung,sherima menoleh ke deni. Tadi cowo itu bilang mau pindah ke sebelah sherina,garagara dongkol sama manusia disebelahnya,Nila. Soalnya dari cara nila memanggil davi,orang akan nyangka cowo itu personil Westlife atau Backstreet boys. Ih,berlebihan dehhh!
"Tapi...." kalimat sherina terpenggal,karena begitu dia menoleh, davi telah duduk manis disebelahnya. "Deni mau duduk... disini..." sambung sherina gagap.
"Silahkan,gue gaakan keberatan duduk bertiga." jawab davi tenang.
Sherina tercengang. Cowo ini.. ganteng tapi udik. Duduk bertiga?emangnya bajaj?
*****
Jam kukuk diruang tengah baru saja berteriak 12kali. Dan sherina masih bengong didepan pantulan dirinya di cermin sejak beberapa jam tadi. Dia masih susah mengerti. Masih can't believe at all and amazing really. Davi,anak baru yang kece banget itu,memilih duduk disebelahnya.Gila kan tuh? Amazing,kan? Unbelievable,kan?
Makanya dia jadi takut tidur. Takut ini cuma mimpi,dan besoknya,pagipagi buta,dia mencelat bangun. Ini pertama kalinya dalam sejarah jam beker nya kalah langkah. Dan seketika si Smile benda kuning itu,memperdengarkan deringnya yang melengking,buruburu sherina menekan tombol kecil diatasnya,dengan satu kalimat lendek diiringi tawa.
"Telat lo,gue udah bangun daritadi,tau!"Sherina buruburu lari kekamar mandi. Cepatcepat mandi, cepatcepat salin, cepatcepat nyisir dan segala persiapan lainnya yang serba cepat.
Viona,adik sherina yang tidur sekamar sengan sherina,terbangun kaget dan langsung panik.
"Hah! Jamberapa ini? Jam berapa?"
"Setengah enam"
Grabak-grubuknya Viona beresberes buku langsung terhenti.
"Apa?baru setengah 6? kok lo udah rapi gitu?"
"Emang gaboleh?"
"Bukan gitu... Ahhh gue tau! lo pasti mau bikin kebetan buat ulangan jam pertama! iyakan?"
"Sok tau lo!" Sherina menjitak kepala adiknya,dan langsung ngibrit keruang makan,sarapan kilat dan buruburu lari keluar.
Thanks for reading!!
Jangan lupa vote+comment nya yap!!
Kritik dan saran juga boleh kok!!