Ministry of Magic

1.1K 125 9
                                    

Ketika kisi – kisi lift akan menutup, masuk seorang pria bernama Yaxley. Dia memanggil Ron dengan sebutan Cattermole kemudian berbicara padanya tentang kantornya yang hujan dan istri Cattermole yang sedang disidang.

“Apa yang harus kulakukan ? Kalau aku tidak ke sana, istriku-maksudku, istri Cattermole-“ kata Ron panik. “Kami akan ke sana bersamamu, kita harus bersama – sama-“ Harry mulai, namun Ron menggelengkan kepalanya keras – keras. “Itu gila, kita tidak punya banyak waktu. Kalian berdua cari Umbridge. Aku akan membereskan kantor Yaxley-tapi bagaimana aku menghentikan hujannya ?”

“Cobalah Finite Incantatem” kata Hermione, lalu dengan segera dia menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan Ron. Melody dan Liana menunggu. Ron pun turun di tingkat dua. Di tingkat satu, tingkat Menteri Sihir dan Staf Pendukungnya, mereka bertemu dengan Umbridge. Hermione terlihat kaget melihat wanita itu, dan kebencian Melody pada Umbridge tiba – tiba bangkit lagi. Liana menyikut Melody, Melody menatapnya. Liana memberi isyarat agar Melody membaca pikirannya.

“Menurutku, Harry, Hermione, dan Ron datang kemari untuk mencari Umbridge. Jadi, kita akan mengikuti Umbridge juga.”

Melody mengangguk,  Harry pun turun di lantai tersebut sedangkan Hermione dan Umbridge pergi ke ruang sidang. Melody dan Liana turun bersama Hermione serta Umbridge dan dua orang pria jangkung bertubuh besar di ruang sidang. Lorong – lorong itu mengingatkan Melody pada apa yang terjadi padanya dua tahun lalu di sini, Departemen Misteri. Di mana mereka bertarung dengan banyak sekali pelahap maut dan di sinilah Sirius-walinya, kehilangan nyawanya.

Melody menggeleng – gelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikiran tentang Sirius. Semakin mereka menelusuri koridor dan berbelok menuju ruang – ruang sidang, Melody bisa merasakan hawa dingin. Rasa dinginnya menusuk masuk ke tenggorokannya dan merobek paru – parunya. Dan kemudian, dia merasakaan keputusasaan, ketidakberdayaan, dan lainnnya yang mengerikan. Melody mengambil nafas dalam – dalam, pasti ada dementor di sekitar sini.

Di dasar tangga menuju ruang sidang, mereka berbelok ke kanan dan melihat pemandangan yang menyeramkan. Melody melihat Hermione bergidik kecil semenara Liana mengeratkan pegangan tangannya pada Melody. Lorong gelap di depan ruang sidang di penuhi oleh para dementor. Para kelahiran-Muggle yang datang untuk diinterogasi duduk meringkuk ketakutan dan gemetar di atas bangku – bangku kayu.

Melody mengepalkan tangannya yang bebas. Dia ingin sekali menyelamatkan semua orang yang ada di sini sekarang juga. Tapi itu sama saja dengan bunuh diri. Umbridge pun membawa mereka masuk ke ruang sidangnya. Ruangan sidang itu tidak sama dengan ruang di mana dirinya dan Harry di sidang dulu. Ruangan ini jauh lebih kecil, meskipun langit – langitnya sama tingginya.

Ada lebih banyak dementor di ruangan ini, membuat aura ruangan itu menjadi begitu beku. Umbridge bergerak menuju belakang langkan di mana Yaxley berada dan duduk di sisinya. Hermione pun duduk di sisi lain Umbridge. Umbridge mencabut tongkat sihirnya lalu mengeluarkan sebuah patronus, kucing perak cemerlang itu berjalan hilir mudik di bawah podium, membuat para penuntut tidak merasakan keputusasaan yang sama dengan yang dituntut.

Ketika mereka sudah duduk dan siap untuk sidang. Umbridge menyihir suaranya agar terdengar lebih besar dan memanggil seorang penyihir kelahiran muggle. Melody tak bisa berhenti gemetar saat Umbridge menyidang mereka. Dia menyidang dengan tidak adil. Tak ada satu pun penjelasan para kelahiran-Muggle itu yang di dengarnya. Di sebelah Melody, Liana juga bergetar hebat, wajahnya pucat. Melody melirik Hermione, dia menulis dengan wajah pucat dan iba sampai terlihat ingin menangis.

Setelah seorang pria yang memberontak keluar dari ruang sidang, Umbridge memanggil satu nama lagi, “berikutnya, Mary Cattermole,” Melody terkesiap. Kalau tidak salah, dialah istri dari Mr Cattermole yang dimaksud Yaxley tadi. Mrs Cattermole pun masuk, “duduk,” kata Umbridge. Dengan terhuyung, Mrs Cattermole mendekati satu – satunya tempat duduk yang berada di tengah lantai di bawah podium tinggi. Begitu dia duduk, rantai – rantai menjulur keluar dari lengan kursi dan mengikatnya. Melody melirik ke pintu, dia merasa seseorang mengikuti Mrs Cattermole masuk.
“Kau Mary Elizabeth Cattermole ?” tanya Umbridge. Mrs Cattermole memberikan anggukan tunggal, gemetar satu kali. “Menikah dengan Reginald Cattermole dari Departemen Pemeliharaan Peralatan Sihir ?” lanjut Umbridge. Air mata Mrs Cattermole bercucuran, “saya tak tahu di mana dia, dia mestinya menemui saya di sini!” katanya.
Tapi Umbridge tidak mengacuhkannya, “ibu Maisie, Ellie, dan Alferd Cattermole ?” tanyanya.Mrs Cattermole tersedu lebih keras dari pada sebelumnya, “mereka ketakutan, mereka mengira saya mungkin tidak akan pulang-“
“Tak usang megiba – iba,” sembur Yaxley. “Anak – anak Darah-Lumpur tidak menggerakan rasa simpati kami,” ketika itulah, Melody merasa seseorang berjalan di belakangnya. Dia menoleh dan sekilas melihat kibasan jubah. Bukan jubah biasa, melainkan kibasan jubah gaib. Itu membuatnya tahu kalau Harry ada di sana.

Melody Potter and the Deathly HallowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang