Dumbledore and His Lies

1.4K 109 37
                                    

"Ugh!"

Melody mengerang kecil ketika dirinya terjatuh ke atas tanah lembap yang bersalju. Dia pun memicingkan matanya, terlihat Liana berlari ke arahnya dengan terburu-buru lalu menarik kedua tangannya.

"Melody! Melody! Kau baik-baik saja?!" tanya gadis itu dengan khawatir.

Melody mengusap kepalanya lalu mengangguk, "y-ya... hanya sedikit pusing."

"Harry! Harry! Kumohon! Bangunlah!"

Melody dan Liana menoleh, menemukan Hermione terduduk di samping Harry yang tak sadarkan diri. Lebih tepatnya seperti mengalami mimpi buruk, karena matanya tertutup tapi tubuhnya bergerak seolah kesakitan.

Melody dan Liana pun mendekatinya, Hermione mendongak menatap keduanya, "bi-bisakah kalian membuat perlindungan di sekitar sini? Aku akan mendirikan tenda," katanya.

Melody dan Liana mengangguk menyetujui. Maka selagi Hermione mendirikan tenda di tengah lapang tersebut, keduanya merapalkan mantra perlindungan.

Melody masih bisa merasakan sakit pada kepalanya tapi dia tahu bahwa sekarang bukanlah saatnya untuk merengek kesakitan. Tanpa mengatakan apapun dia dan Liana berpencar untuk membuat perlindungan.

Tenda pun selesai dibuat dalam hitungan detik, Hermione membawa Harry masuk menggunakan mantra melayang. Melody yang sudah selesai dengan mantranya menyusul Hermione masuk.

Di dalam tenda, Hermione baru saja membaringkan Harry di atas ranjang. Dengan panik gadis itu mengambil selimut, memakaikannya pada Harry lalu menghambur menuju dapur dan menyalakan api.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Melody sembari mendekati Harry.

"Ku-kurasa dia pingsan karena kesakitan setelah pertempuran tadi. Bisakah kau mengambil dittany dari tasku? Ada di atas laci dan tolong teteskan pada luka Harry!" jawab Hermione.

Menurut, Melody mengambil tas serut kecil dari atas laci. Dia pun memasukkan tangannya namun terkejut oleh betapa luasnya tas itu. Putus asa, Melody yang masih memegang tongkatnya mengarahkan tongkat ke dalam tas lalu memanggil obat itu.

Setelah obat didapatkan, Melody meletakkan tas dan tongkatnya di atas meja lalu dia berlutut di samping ranjang Harry. Melody mencengkram lengan Harry yang terluka akibat gigitan ular kemudian meneteskan beberapa tetes dittany ke atasnya.

Lukanya pun mulai menutup dengan perlahan kemudian Hermione muncul membawa mangkuk air hangat dan sebuah spons.

Hermione langsung saja menyeka semua luka dan keringat Harry. Wajahnya terlihat panik dan banjir air mata. Selagi melakukan pekerjaannya, Hermione sesekali melirik ke arah Melody yang menatap kakaknya menahan sakit.

Melody sebenarnya sama paniknya dengan Hermione. Dia takut sesuatu terjadi pada kakaknya. Tapi saat ini sakit di kepalanya sudah tak tertahankan dan dia merasa ini bukan saatnya untuk mengkhawatirkan Harry saja, dia takut Voldemort menyusul mereka kemari.

"Hermione, di mana Ron?"

Keduanya menoleh ketika Liana masuk ke dalam tenda. Melody pun menoleh pada Hermione, akhirnya sadar apa yang kurang dari pelarian kali ini. Tapi Hermione menundukkan kepalanya, menyibukkan diri dengan Harry.

"Hermione?" tanya Liana, mendekati sang kakak sepupu.

"I-ini bukan saatnya untuk membicarakan hal itu, kita harus memastikan bahwa Harry baik-baik saja dan Melody kau harus mengobati luka-lukamu." Kata Hermione.

"Apa kalian bertengkar?" tanya Melody.

"Oh tolong, jangan baca pikiranku."

"Aku tidak membaca pikiranmu, semuanya tertulis di wajahmu."

Melody Potter and the Deathly HallowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang