Bagian 3, Awal Perubahan

93 0 0
                                    

Dua jam telah berlalu, kini aku sudah berada di rumah, aku mempersiapkan kegiatan yang akan kulakukan, seperti menyiapkan binder dan beberapa buku yang menjadi sumber belajar, lalu aku meminum kopi karena setelah ini aku langsung pergi menuju ke universitas, jadi, supaya tidak mengalami kesusahan ketika di kelas aku meminum kopi. Sesampainya aku di universitas, aku sesegera mungkin menuju ke kelas, lalu membaca beberapa materi yang tertinggal dan meminjam catatan teman. Ketika jam kelas dimulai, sikapku terhadap dosen yang mengajar berubah, yang tadinya cuek kini menjadikan dosen sebagai perhatian utamaku. Tak terasa, waktu pulang pun tiba, aku sesegara mungkin langsung ke rumah dan belajar. Setiap hari, aku melakukan hal yang sama tapi tidak membosankan, aku harap, impianku akan tercapai.
Di minggu ke 8 sejak aku berubah, ada beberapa wanita yang menyatakan cinta padaku, dengan segala cara, tapi aku menolak, aku ingin fokus belajar, memang, alasan ini terdengar seperti klise sejuta umat, tapi memang benar, aku tidak akan membiarkan impianku terasa hina lagi. Mereka mencintaiku mungkin karena sifat bandel telah hilang dari diriku, entah, itu hanya dugaan, intinya aku tidak mau jatuh ke lubang yang sama.
Pengumuman kelulusan pun tiba, setelah banyak yang kulalui, akhir dari yang kutunggu-tunggu pun tiba dan yang mengejutkan, aku mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3.92, memang benar, hasil tidak pernah mengkhianati usahanya. Secepat mungkin, aku kembali ke rumah dan mempersiapkan segalanya untuk pendaftaran beasiswa ke Belanda, aku tidak akan menyia-nyiakan waktu ini, ini sangat berharga bagiku. Aku datang ke tempat Kedutaan Belanda, lalu menuju ke tempat pendaftaran. Di sana, aku dites dengan beberapa ujian, seperti Bahasa Inggrisku dan lain-lain.
Seminggu telah berlalu, sudah seharusnya pengumuman aku diterima atau tidaknya telah sampai di emailku, tapi, sampai saat ini, tidak ada email yang masuk. Jam dinding telah menunjukkan pukul 11 malam, email pun tidak ada yang masuk, jadi, aku lebih memilih untuk tidur. Mata yang tadinya terpejam kini terbuka dan melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 dini hari, sesegera mungkin aku mengecek kotak masuk emailku dan hasilnya benar-benar di luar dugaan, aku mendapatkan beasiswa penuh ke Belanda, keberangkatanku akan dilakukan besok, jadi hari ini aku harus membeli bahan-bahan yang diperlukanku nanti. Rasanya memang benar-benar tak dapat diungkapkan.
Tenyata benar, "Usaha yang besar akan menghasilkan hasil yang besar juga, sama seperti kita menanam pohon berbuah, jika kita menanam tanpa usaha yang besar, tanaman itu hanya akan terlihat seperti tanaman liar yang berbuah rusak".

Meraih BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang