(2) Lebih jauh part 1

631 27 2
                                    

Edited.

Tsubasa point of view

"Kalau rancangannya seperti ini? Ah .... tidak," aku meremas kertas tersebut dan melemparnya. Aku benar-benar pusing soal rancanganku selanjutnya. Argh .... inilah yang terjadi jika kamu menjadi seorang designer.

Kalian harus membuat rancangan terbaru atau karirmu di dunia designer habis ....

"Huwaaa!!! Kertas dimana-mana!" Naoto langsung menyingkirkan kertas yang menghalanginya dan berjalan ke arahku.

"Ada apa Naoto?" Tanyaku. Sebenarnya aku tak berniat menerima tamu sih ... khususnya teman sekamarku ini.

"Ini," Naoto hanya menyerahkan secarik kertas kepadaku. Aku segera melihat apa yang tertulis di kertas tersebut.

"Nomor? Ini nomor siapa?" Tanyaku. Masih dengan nada yang lemas.

"Nomor telepon Oozora Akari"

Seketika juga aku merasakan nyawaku kembali ....

"AAAAAAAA!!!! ........"

"TERIMA KASIH! TERIMA KASIH NAOTO!!" Teriakku bahagia.

"Ya sama-sama tapi jangan histeris bisa?" Ujar Naoto.

"Gimana aku gak histeris? Ini nomor akari! NOMOR AKARI!!" Saat itu juga aku merasa seperti orang gila, histeris karena mendapat nomor cewek yang kusukai. Ya ampun, terima kasih kembali Kami-sama. Aku merasa bahagia!!

"Bukannya kemarin kamu yang bilang pingin nomor teleponnya?" Tanya naoto bingung.

Flashback on
Kemarin malam...

"Tolong Naoto tolong!" Mohonku.

"Kayaknya kamu sudah kehilangan akal sehat deh. Segitu inginnya mengetahui nomor telepon Akari," jawab Naoto. Ia hanya menggeleng kepalanya sambil melihatku. Kemudian, dia menghela nafas ....

"Baiklah, akan ku carikan nomor teleponnya," jawab Naoto. Aku langsung loncat kegirangan begitu mendengarnya.

Flashback off

"Jangan bilang kamu lupa?" Tanya Naoto.

"Hehe iya. Aku baru ingat ketika kamu bilang." aku hanya nyengir di depan Naoto.

"Sudahlah aku mau ngumpul sama anggota More Than True," Naoto langsung meninggalkan ruang kerjaku.

"Lebih baik aku cari inspirasi," aku langsung mengambil buku sketsa dan pensil. Kemudian, keluar dari ruang kerja dan tak lupa juga aku menguncinya.

Aku berkeliling gedung sekolah sambil melihat apakah ada objek yang memberikan inspirasi. Aku tidak memperhatikan jalan sampai akhirnya ....

Duk ....

"Aduh ... aku minta maaf. Aku sedang tidak konsentrasi," kataku sambil membantu cewek tersebut berdiri.

Rasanya aku mengenalnya ....
Tapi dimana ya?....

"Aku tak apa," cewek tersebut langsung melihatku dan aku langsung mengingat siapa dia .....

"Madoka?" Tanyaku.

"Sena? Ya ampun aku senang sekali bertemu denganmu," jawab Madoka.

"Sudah lama aku tak melihatmu. Terakhir kali aku ingat kata Amahane-sensei kamu ingin masuk sekolah idol. Aku tidak tau bahwa kau memilih Starlight Academy," ujarku.

"Ah ... iya. Aku baru masuk," kata Madoka.

"Baru? Berarti kau tidak seangkatan dengan Akari dong?" Sial, keceplosan._.

"Akari? Maksudmu Oozora-senpai?" Tanya Madoka.

"Tunggu, kamu kenal dia?" Aku balik bertanya.

"Aku satu grup dengannya. Namanya Skips." jawab madoka.

"Aku gak pernah dengar," ujarku.

"Kamu kebanyakan mikirin design baju terus. Ketinggalan info deh," ledek Madoka ....

"Tapi, kenapa kamu nanyain soal Oozora-senpai?"

Aduh .... Ini jawabnya gimana? Bisa-bisa ketahuan deh kalo aku suka Akari.

"Ng .... Dia itu penggemar Dreamy Crown jadi aku hanya ingin tau saja." jawabku. Sebenarnya itu alasan klise. Semoga gak ketahuan deh.

"Oh ... aku kira kamu suka. Soalnya Oozora-senpai belum naksir siapa-siapa. Mungkin kalau sama Sena mau," ledek Madoka.

"Aku mau fokus sama karierku. Jadi, males mikirin cewek. Sudah sana balik lagi ke kelas." Aku langsung mendorong dia agar berjalan ke depan.

"Ngusir ya? Yasudah deh. Lagipula aku mau ketemu sama Rin." Madoka langsung pergi meninggalkanku. Dia sempat melihat ke arahku sebentar kemudian melambaikan tangannya sampai akhirnya dia tidak terlihat.

Aku pun kembali melanjutkan mencari inspirasi.

3 jam kemudian....

Aku meletakkan buku sketsa dan pensil di sampingku sementara aku berbaring di atas rumput taman. Aku hanya terdiam dan melihat awan yang bergerak-gerak. Aku mulai membayangkan semua hal yang kualami. Dari aku mulai menginjakkan kakiku di Starlight Academy.

Aku mulai mengingat mengenai Akari.

Jujur, aku sudah menyukainya dalam waktu yang lama. Saat aku belum mengetahui namanya ....

Flashback on
1 bulan yang lalu

Aku langsung melangkahkan kakiku dengan cepat. Bagaimana tidak? Aku bangun terlambat dan naasnya, Naoto tidak membangunkanku pagi ini. Aku melewati taman sekolah dan melihat ....

Seorang gadis bersurai cokelat muda yang sebagian rambutnya diikat ke samping menggunakan pita berwarna merah muda.

Sosok tersebut langsung membuatku terdiam menatapnya. Bagaikan waktu berhenti sesaat dan hanya dia yang bergerak. Dia tidak menyadari kehadiranku. Aku langsung teringat ...

Bahwa aku terlambat.

Aku langsung meninggalkan pemandangan indah tersebut dan berlari ke kelas designer atau Amahane-sensei akan kecewa kepadaku ...

Flashback off

Aku hanya menghela nafas yang panjang sambil terus menatap langit.

"Langit yang indah,"

"Iya." Jawabku

Tunggu? Itu siapa?

Aku menengok ke arah sampingku dan melihat ...

Gadis bersurai cokelat muda ...

"Akari?"
_

_____________________________________

Gimana? Sudah bagus?

Keep vote and comment!!

See you in the next chapter!!

Kamis, 7 juli 2016

When I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang