Edited.
Tsubasa point of view
Aku hanya bersenandung sambil menggambar di buku sketsa. "Tsubasa, apa yang kau rancang?" Tanya Naoto.
"Premium dress selanjutnya," jawabku.
"Terus, ini apa?" Tanya Naoto sambil menunjukkan 2 set kartu yang kuletakkan di atas meja, "itu untuk Akari," jawabku.
"Cieee ..... yang lagi falling in love ya," ledek Naoto. Aku hanya tertawa mendengar ledekan Naoto.
Sudah seminggu aku dan Akari mulai dekat. Setelah insiden "Madoka" tersebut, Akari jadi lebih sering mengobrol denganku dan aku menjadi lebih mengenal Akari. Mulai dari tanggal ulang tahunnya, hal-hal yang ia sukai sampai alamat rumahnya. Dia juga memberiku nomor teleponnya walaupun aku sudah tau lebih dulu sih.
"Tsubasa! Teleponmu bunyi!" Teriak Naoto yang berhasil memecahkan lamunanku. Aku langsung melihat layar telepon,
"Halo Oozora," kataku.
"Sena-senpai, tadi bukannya kau mengajakku bertemu. Aku sudah di tempat pertemuan sekarang." sahut gadis tersebut dari seberang sana.
"Oh iya. Maaf tadi aku sibuk. Aku akan ke sana sekarang," jawabku. Aku langsung mengambil 2 set kartu yang ada di meja dan segera lari menuju tempat pertemuan.
End Tsubasa point of view
"Sena-senpai lama!" Omel Akari sambil terus melihat ke arah teleponnya. Dia kemudian duduk dan tak lama kemudian tertidur ...
Akari point of view
Aku melihat sekelilingku. Sebuah taman yang indah. Penuh pepohonan dan bunga yang cantik. Aku memetik salah satu bunga dan menciumnya, "wangi" pikirku.
"Itu siapa?" Pikirku. Ada seseorang yang jaraknya tak jauh dariku. Orang tersebut berjalan ke arahku dan ternyata dia ....
"Sena-senpai?!" Kataku kaget. Dia tersenyum ke arahku. Kemudian dia meraih tanganku ....
Ini gimana nih? Kenapa senpai memegang tanganku?! Huwaaaa gimana nih??
Tsubasa melihatku dengan waktu yang lama. Kemudian dia mendekatkan wajahnya padaku
5 cm...
4 cm...
3cm...
"AKARI!"
End Akari point of view
Akari langsung terbangun dari tidurnya. Tepat di depannya, Tsubasa melihatnya dengan jarak yang dekat dan mengingatkannya pada ....
"Waaa ......" Akari langsung mendorong Tsubasa sampai jatuh.
"Aduh Akari! Kamu kenapa sih?" Omel Tsubasa sambil berusaha kembali berdiri, "dan kenapa mukamu merah?" Lanjutnya.
"Eh? Memangnya benar?" Ia langsung mengambil cermin kecil yang ia taruh di tasnya dan melihat wajahnya,
Akari point of view
Wahhh!! Ini mukaku merah karena apa? Jangan-jangan gara-gara mimpi tadi lagi? Arghhh!!
End Akari point of view
"Akari kamu kenapa menjambak rambutmu sendiri?" Tanya Tsubasa.
"Ah, tak apa senpai, ngomong-ngomong senpai kenapa mengajakku ketemuan?" Tanya Akari mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You
FanficDisini dikatakan bahwa seseorang telah menunggumu ... Kata-kata tersebut terus dipikirkan oleh Akari. Bagaimana tidak? Terkadang ramalan Sumire itu selalu benar Disaat Akari mulai mencari kebenaran, si penunggu mulai menampakkan dirinya di depan Aka...