(3) Lebih jauh part 2

586 27 6
                                    

Edited.

Akari point of view

Aku berkeliling halaman sekolah untuk cari suasana. Sudah beberapa hari ini aku kepikiran dia..

Dia? Siapa dia?

Arghh ... aku benar-benar kepikiran sang designer tersebut ...

Sena tsubasa ...

Ini benar-benar memusingkan. Setiap kali memikirkan dia pasti aku akan ....

Deg ..... deg ..... deg

Seperi dia baru saja membuatku tersihir oleh ketampanannya. Aku masih memikirkan hal tersebut sampai ....

"Akari!" Panggil seseorang dari belakangku. Aku langsung melihat ke arahnya. Gadis bersurai kuning itu berjalan ke arahku.

"Ada apa Hoshimiya-senpai?" Tanyaku bingung.

"Aku hanya ingin memanggilmu saja. Sepertinya kamu sedang banyak pikiran. Ada apa?" Ia bertanya kepadaku. Sebenarnya sih aku tak ingin menceritakannya. Tapi, ini kan Hoshimiya-senpai. Dia pasti bisa mengerti.

"Jadi, gini ..."

3 menit kemudian ...

"Jadi intinya, kamu suka dengan tsubasa?" Tanyanya.

"Ah tidak. Aku tidak menyukainya. Hanya kepikiran saja." jawabku.

"Tapi, tetap saja. Aku yakin kamu menyukainya. Hanya, kamu saja yang tak percaya dengan kata hatimu itu," ujarnya. Aku hanya terdiam mendengarnya.

Kata hatiku? Aku terkadang berfikir bahwa idol tidak seharusnya jatuh cinta. Tapi, lihatlah Hoshimiya-senpai. Dia sudah punya pacar tapi karirnya malah semakin meningkat. Apa aku harus percaya kata hatiku?

Bahwa aku mencintainya?

"Akari? Apa yang kau pikirkan?" Aku langsung tersentak begitu mendengarnya.

"Tadi kamu mikirin dia ya?" Ledek ichigo sambil tersenyum jahil.

"Bukan kok. Aku gak pikirin dia. Hanya saja aku memikirkan hal lain," dia hanya tersenyum menatapku

"Baiklah. Kau mau ikut aku ke kantin? Aku ingin beli parfait," tanyanya.

"Tak usah. Aku ingin kembali berjalan-jalan." jawabku.

"Oh ya sudah. Sampai bertemu di kelas idol." Ia langsung meninggalkanku sambil melambaikan tangannya.
Aku langsung kembali berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiranku.

Arghh .... kenapa dia ada di kehidupanku? Aku jadi bingung dibuatnya. Aku benar-benar gak ngerti dalam menghadapi hal seperti ini. Aku harus ngapain? Kami-sama, tolong aku!

Aku pun duduk di bangku taman sambil menghela nafas. "Oozora-senpai kamu kenapa?" Aku langsung melihat kearahnya. Gadis berambut merah muda yang dikuncir dua dengan kunciran berbentuk sayap.

"Aku baik-baik saja Madoka," jawabku.

"Benarkah? Sepertinya senpai sedang memikirkan sesuatu. Jangan-jangan mikirin cowok ya?" Aku langsung tersentak begitu mendengar ucapannya.

"Tentu saja tidak. Sejak kapan aku mikirin cowok!" Bantahku.

"Bohong. Senpai kan jarang melamun. Aku yakin 100% senpai naksir cowok" ya ampun. Madoka benar-benar meyerangku dengan kata-katanya.

"SUDAH KUBILANG AKU GAK NAKSIR COWOK!" Teriakku kesal.

"BOHONG!!" Dia balas berteriak. Aku hanya menepuk dahiku. Kenapa pula aku punya adik kelas macam dia? Argh .... bikin tambah pusing.

"Sudah sana pergi!" Usirku saking kesalnya. Kesabaranku sudah habis sepertinya.

"Ya senpai yang jatuh cinta!!" Dia langsung berlari sebelum aku mulai marah besar.

Sabar akari sabar ....

Ucapku di dalam hati. Aku mulai memejamkan mata dan seketika itu juga, aku bagaikan masuk ke alam mimpi ....

"Akari? Akari?" Suara-suara tersebut memanggilku dengan nada yang sangat lembut. Aku langsung terbangun dibuatnya ....

"Sumire?" Tanyaku bingung. Sumire hanya tersenyum sambil duduk di sebelahku. "Kamu jatuh cinta dengannya kan? Pertanyaan tersebut langsung membuatku kaget.

"Maksudmu? Siapa yang kau maksud?" Tanyaku bingung

"Designer dreamy crown, Sena Tsubasa"

Kalimat tersebut langsung mengejutkanku. "Darimana kamu tau?" Sial keceplosan. Sumire hanya tersenyum begitu mendengar perkataanku.

"Aku ada di sana saat kau terpeleset ...."

Sumire point of view

Flashback on
Kemarin ....

Aku mengelilingi sekolah untuk mencari akari. Bagaimana gadis itu tidak peduli soal ini. Aku benar-benar heran dibuatnya. Aku langsung berjalan menuju arah taman. Aku langsung menghentikan langkah kakiku. Aku langsung bersembunyi di balik tembok dan melihat .....

Akari bersama seorang cowok.

"Aku yakin pernah melihat cowok tersebut sebelumnya" pikirku. Oh iya! Dia itu designer dreamy crown. Kalau tak salah namanya ....

Sena Tsubasa ...

Aku langsung memperhatikan gerak-gerik mereka berdua. Agak mencurigakan menurutku. Tunggu! Cara mereka menatap satu sama lain .....

Seperti orang yang jatuh cinta

Aku langsung meninggalkan mereka berdua dan kembali lagi ke kamar.
"Bagaimana? Kamu menemukannya?" Tanya Hinaki begitu aku kembali ke kamar.

"Tidak. Aku tidak menemukannya."

End Sumire point of view

Aku terkejut begitu mendengar cerita Sumire. Dia ada di sana saat aku bertemu Tsubasa dan dia diam saja. Aku merasa dia mengetahui perasaanku kepadanya. "Kamu gak bisa terus berbohong kepada perasaanmu. Jujur saja, apa kamu menyukainya?" Aku benar-benar tak bisa menjawab pertanyaaan tersebut.

"Aku .... menyukainya"

Aku langsung menundukkan kepalaku begitu mengucapkannya. Sumire menepuk bahuku, "Cobalah kamu mengetahui perasaanmu kepadanya" aku menatap Sumire sebentar. Tapi .....

"Bagaimana dengan sang penunggu tersebut? Tanyaku. Sumire agak sedikit kaget begitu mendengar pertanyaanku.

"Suatu hari nanti kamu akan mengetahuinya." Dia langsung berdiri meninggalkanku yang masih bingung.

Aku langsung berdiri dan berjalan menuju taman. Aku melihat Tsubasa sedang merebahkan dirinya di atas rumput. Aku pun duduk di sebelahnya dan sepertinya dia tak menyadarinya.

"Langit yang indah," kataku

"Iya." jawabnya

Tiba-tiba ia melihat ke arahku dengan wajah terkejut

"Akari?"

When I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang