Explanation

25 0 0
                                    

Kei bersandar pada tembok kelas, tak jauh darinya Noura sedang berbincang dengan temannya, terlihat bagaimana gadis itu tertawa dan bahagia, berbeda dengan Noura yang sedang bersamanya, Kei tersenyum "kenapa tidak tertawa bersamaku saja? Aku punya banyak cerita yang bisa membuatmu melupakan semuanya dan larut dalam tawa, kenapa?" Kei beranjak mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas, menunggu Noura di gerbang sekolah, mungkin akan membuang waktunya yang berharga, tapi dia ingin membuat gadis itu percaya padanya, harus.

10 menit dan terlihatlah Noura yang baru saja melambaikan tangan pada temannya, berjalan kearah gerbang, Kei hanya diam saat Noura melewatinya begitu saja, Kei tersenyum dan mengikutinya dari belakang, Kei tau Noura menyadari kehadirannya, terlihat dari pundak gadis itu yang bergetar, menahan marah mungkin. Kei masih berjalan dibelakang Noura seraya memainkan handphone-nya

"kenapa kau mengikutiku?"

"eh?"

Noura berbalik dan menatap tajam pada Kei "kau kenapa?" Tanya Kei "kenapa kau mengikutiku?!" Kei tertawa pelan

"oh ayolah Noura, rumah kita kan berhadapan, jadi apa salahnya bila aku berjalan di belakangmu?"

Noura menunduk, Kei mendekati Noura "kau menangis? Hei hei.. jangan menangis disini, aduh.. aku jadi tidak enak, Nou.."

"aku tidak menangis, bodoh!"

Kei terdiam menatap Noura "hei, kau manis ya kalau tersenyum." ujar kei "j-jangan menggodaku!" sangkal Noura dengan wajah bersemu, Kei kembali tertawa dan menarik tangan Noura

"temani aku menghabiskan sore ini ya." ujar kei tanpa menunggu persetujuan Noura

"oi idiot, aku tidak mau menemanimu, lepaskan aku!"

"eh.. kau ini jadi perempuan harus lebih lembut, jangan kasar begitu."

Kei tersenyum pada Noura, gadis itu terdiam dan memilih untuk mengikuti Kei saja "ada kafe yang baru dibuka di ujung jalan ini, aku akan mentraktirmu."

"terserah."



Noura meminum frozen classic lemonade-nya dengan sedotan lalu menatap keluar jendela McCafé yang mulai turun hujan

"sepertinya kita akan disini sampai hujan reda."

"hn."

Kei menatap Noura dengan pandangan yang sulit diartikan "apa yang dilakukan temanmu itu?"

"bukan urusanmu." jawab Noura

"ayolah, hanya sedikit, aku ingin tau seperti apa."

"dia meninggalkanku setelah sebelumnya berkata akan selalu ada untukku selamanya, itu alasan kenapa aku tidak mau berteman denganmu, karena aku tau kau akan mengatakan hal yang sama lalu akhirnya kau pergi juga."

Kei tersenyum "bukankah semua orang memang begitu? Maksudku.. mereka hanya bisa menjaga dan menemani orang yang mereka sayang sampai batas akhir waktu mereka."

"dia tidak mati, dia hanya pergi.. ke tempat yang jauh, demi hobinya saja."

Noura menunduk "dia berjanji akan menjadikanku yang utama dalam hidupnya, apapun itu, aku akan selalu lebih dia pentingkan, tapi.. dia bohong." Kei menghela nafas pelan, dia agak bingung sekarang, mana yang sebenarnya salah? teman Noura yang memang ingkar janji atau Noura yang egois?

"um.. sepertinya temanmu itu terlalu berlebihan dan kau juga terlalu mempercayainya."

"bukankah setiap pertemanan harus diawali dengan rasa saling percaya?"

Kristal hazel milik Noura menatap tajam pada onyx didepannya "kau juga mengatakannya kan? kau ingin kita saling percaya agar kita bisa berteman." ujar Noura "kau takut aku mengulangi apa yang pernah dilakukannya kan? aku tidak bisa menjamin apakah aku bisa selalu ada denganmu selamanya atau mungkin kaulah yang akan pergi duluan, tapi setidaknya.. sampai saat itu tiba kita bisa bertemankan? Bukannya bertengkar, atau lebih tepatnya kau yang menghindar dengan membentakku dan aku yang selalu mengejarmu, tidak bisakah kita akrab dan bertukar cerita sampai kita menemui saat yang dinamakan perpisahan?"

Noura terdiam mendengar penuturan Kei "kau benar, aku terlalu takut akan perpisahan yang datang secara tiba-tiba, aku sebagai manusia yang egois tidak akan pernah bisa menerima saat-saat seperti itu, untuk itu.. aku lebih baik tidak merasakannya lagi."

"dengan memilih hidup sendirian dan berkomunikasi dengan seseorang saat dibutuhkan saja? Kau menyiksa dirimu, dan itu bukan hal baik." ujar Kei

laki-laki itu meneguk frappe caramel ditangannya "jadi.. apa kau mau berbaikkan denganku?" Tanya Kei tersenyum, Noura memalingkan wajahnya "tidak akan." dan gadis itu pun beranjak keluar dari café tersebut "hei.. ini masih hujan." panggil Kei yang mengikuti Noura dari belakang

"sudah ku bilang berhenti mengikutiku, bodoh!"

"seragammu basah." ujar Kei

"memangnya kenapa kalau seragamku basah? Besokkan hari minggu."

"ah.. hari minggu, aku akan berkunjung ke rumahmu."

"apa?! Tidak... aku tidak akan mengizinkanmu merusak hari mingguku!" marah Noura

"aku tidak akan merusaknya, aku akan mengisinya dengan hal yang bermanfaat."

Kei tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada wajah Noura "lihat.. kau memang manis, apalagi wajahmu yang bersemu." goda Kei 

"eh? Menyebalkan!" Noura mendorong Kei yang tertawa "hahaha.. sepertinya kau mulai menyukaiku ya? Lihat, wajahmu selalu memerah setiap aku menyentuhmu." ejek Kei

"berhenti menggodaku!"

Noura semakin kesal dan sedikit malu mendengar perkataan Kei, membuatnya mengejar laki-laki itu sampai ke rumah, sorenya kini terasa dingin karena derasnya hujan dan hangat karena pertengkaran keduanya, tanpa sadar gadis itu tersenyum.


Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang