Kei membuka jendela kamarnya dan dia bisa melihat Noura yang tengah duduk di jendela kamar gadis itu
"sore Noura!"
Panggil Kei seraya melambaikan tangannya, Noura menurunkan headphone-nya dan menoleh kearah Kei, gadis itu terseyum manis yang membuat Kei sedikit salah tingkah, Noura yang mengetahui Kei sedang salah tingkah langsung menjulurkan lidahnya dan tertawa, Kei tersenyum, sadar Noura tengah mengerjainya
"mau jalan denganku?"
Tanya Kei dan mendapat anggukan singkat dari Noura, dengan sedikit heran Kei pun bersiap untuk menjemput Noura, tak butuh waktu lama baginya untuk bersiap dan sampai di depan rumah gadis itu
"kau mau mengajakku kemana?" Tanya Noura membenarkan sweater-nya
"entahlah, aku hanya ingin jalan denganmu"
"hmm.. kenapa tidak mencoba merusak sore ku?"
Kei berseringai "begitu.. kau ingin aku merusaknya?" Noura tersenyum tipis dan melirik Kei "aku sedang bahagia " jawab Noura "dan sesekali aku ingin membaginya dengan seseorang" lanjutnya
"eh? Kenapa harus denganku?" Tanya Kei
"aku hanya tidak tau dengan siapa aku harus membaginya, dan bagaimana cara membaginya, tapi bila denganmu.. kau selalu bisa merebut kebahagiaanku atau mungkin merusaknya" Noura tersenyum
"aaa... itu artinya kau mulai percaya pada ku kan?"
"tentu tidak, aku hanya percaya padamu saat kau mengatakan akan menghancurkan hidupku"
Perlahan Kei mengusap surai hitam milik Noura kemudian mengacak-acak rambut Noura "aku akan menghancurkan hidupmu" ujar Kei menjaga jarak dengan Noura yang cemberut "kau serius ya?" Noura menarik ujung jaket milik Kei
"kau yang memintanya" ujar Kei tertawa
"tapi jangan mengacak rambutku!" protes Noura
"hm? Salahkah?" kini Kei menarik hidung Noura yang membuat hidung gadis itu memerah "oi oi.. kau ini apa-apaan?" Noura balas menarik pipi Kei dan keduanya tertawa menyadari wajah mereka yang bersemu
"hei.. Noura"
Noura menatap Kei "hm?" Kei menghela napas dan menggenggam tangan Noura "kalau aku pergi, apa kau akan membenciku?" Tanya Kei
"eh? Sebelum kau pergi saja aku sudah membencimu" jawab Noura
"aku serius, kalau ada saat dimana aku akan berhenti mengacaukanmu, apa kau akan mencariku?"
"untuk apa? Kau hanya akan menghancurkanku" Noura tersenyum
"begitu, kau serius?"
Noura melepas genggaman Kei dan menyentuh pipi laki-laki itu, membuat wajah Kei semakin memerah "aku bukan lagi gadis 5 tahun yang mencari-cari seorang yang telah menghancurkan hidupnya hanya untuk memberikan balasan pada orang itu, aku sudah 18 tahun dan penghancur sepertimu hanyalah sebagai penghilang kebosanan sementara bagiku" jelas Noura kembali tersenyum
"k-kalau aku tidak ada, kau akan bosan"
"kembali ke kebiasaan ku seperti semula, dan itu bukan masalah untukku" Noura melepas tangannya dan memukul pelan bahu Kei "kau bertanya seolah kau akan mati besok" ledek Noura tertawa kecil
"aku... Noura aku.."
"apa? Kau mau pergi? Dan ini adalah sore terakhirmu menghancurkanku? Kalau begitu, buat aku marah hingga menangis sekarang juga" sela Noura, Kei menggeleng "aku hanya bertanya, ternyata kau kejam juga ya, tidak mau kenang-kenangan dariku?" Kei merangkul Noura dan mereka mulai berjalan beriringan
"kenang-kenangan? Aku ingin kakakmu menjadi koki di rumahku"
"hanya itu? Aku punya banyak barang yang bisa kau ambil"
"begitu? Nanti akan ku bakar rumahmu" "serius? Senangnya.." Noura menatap heran pada Kei yang tersenyum "apa?" Tanya Noura
"kalau aku tidak punya rumah, aku akan tinggal dirumahmu" Noura mendorong Kei "bodoh! Aku tidak akan mengizinkanmu tinggal dirumahku" Kei tertawa, lagi pula untuk apa Kei tinggal dirumah Noura? Yang ada mereka hanya akan bertengkar sepanjang malam.
.
.
.
Kei perlahan mendekati Noura yang tengah berdiri di depan loker, di samping kaki Noura ada sepatu Noura, Kei mengambil sepatu gadis itu dan menyembunyikannya di belakang badannya
"pagi Noura" sapa Kei
"pagi!" balas Noura tersenyum
"hari ini ada pelajaran olahraga ya?" Tanya Kei, Noura mengangguk dan berjongkok hendak mengambil sepatunya, namun gadis itu malah celingukan karena tidak mendapati sepatunya, Noura menatap tajam pada Kei yang tersenyum padanya
"apa maumu? Ini masih pagi"
"mengacaukan pagimu" Kei menjulurkan lidahnya dan berlari, Noura menyusul Kei yang berlari kearah halaman depan sekolah "oi kembalikan sepatuku!" teriak gadis itu "ambillah sebelum aku melemparnya ke kolam ahahaha" Kei mempercepat larinya, di lihatnya kolam semakin dekat
"aku akan memakainya sekarang, bodoh!" bentak Noura
"TER-LAM-BAT" ujar Kei
Kei melempar sepatu Noura begitu saja, tapi Noura berhasil menangkapnya, ya.. Noura berhasil menangkap sepatunya
BYUUR!!
"IDIOT!! Aku membencimu!" marah Noura
"Pffth.. sebenarnya kau masih bisa meminjam sepatuku, tapi sekarang bajumu juga basah, sayang sekali, aku tidak bisa meminjamkan bajuku padamu" ledek Kei menahan tawanya, Noura berdiri seraya menenteng sepatunya, beberapa siswa memperhatikannya yang basah kuyup, Kei berjalan di belakangnya
"mau aku belikan baju baru?" Tanya Kei
"diamlah"
Noura berjalan ke atap, menjemur sepatunya dan juga dirinya "aku akan bolos pelajaran pertama" gumamnya malas, Noura menidurkan dirinya diatas lantai atap yang hangat
"ya.. kelasku ada pelajaran matematika yang membosankan"
Kei menidurkan dirinya disamping Noura "pagi yang indah bukan?" Tanya Kei, Noura berseringai "sangat indah" ujarnya seraya memeluk Kei, laki-laki itu terkejut akan apa yang dilakukan Noura, wajahnya memanas seketika
"a-apa yang kau lakukan?" Tanya Kei
"mengeringkan tubuhku" jawab Noura, Kei pun sadar "oi oi... seragamku basah!" Kei berusaha menjauh tapi Noura memeluknya erat dan tidak akan melepaskannya sebelum pakaian Noura kering.
.
.
.
Kei menghentikan langkahnya di depan sebuah kursi taman lalu membalikkan badannya menghadap Noura "hmm.. disini aku pertama kali melihatmu dengan mata sembab dan hidung yang merah" ledek Kei
"kenapa kau.. hatchi!"
Noura mengusap hidungnya "hatchi.." "hei kau kenapa?" Tanya Kei mendekatkan wajahnya dan menempelkan keningnya pada kening Noura, gadis itu bersemu menatap wajah Kei yang sangat dekat dengannya "hangat, mungkin karena pagi tadi kau tercebur ke kolam, hahaha..." ujar Kei melepas jaketnya dan menyelimuti tubuh Noura dengan jaket yang dia kenakan "ini akan sedikit menghangatkanmu" ujar Kei menjauhkan wajahnya
"cih.. jangan bertingkah seperti dalam film-film drama"
Dengus Noura mendudukkan dirinya " hatchi.." Noura merapatkan jaket Kei yang ada di tubuhnya, Kei tersenyum dan duduk disamping Noura "maaf ya, aku tidak tau kau akan nekat begitu" ujar Kei
"tentu saja, aku kan membutuhkan sepatuku, tapi aku malah tercebur dan kau menertawaiku"
Kei merangkul Noura dan tersenyum "sekarang kau benar-benar flu ya" bisik Kei seolah mengingatkan Noura bagaimana awal pertemuan mereka "cih.. ini gara-gara kau, aku tidak memaafkanmu" ujar Noura mengalihkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Short StorySaat gadis itu menangis setelah ditinggalkan oleh sahabatnya, seorang laki-laki datang berniat menjadi sahabat barunya tapi si gadis yang terlalu takut akan ditinggalkan lagi pun memilih untuk mengusir laki-laki itu, tapi laki-laki itu tidak akan pe...