NGINEP DI SEKOLAH? (3)

93 8 1
                                    

Di saat orang-orang membereskan kelas untuk dijadikan ruangan tidur nanti, Putri, Zaza, dan Cici malah sibuk berfoto. Untungnya tak ada satu pun dari anak kelas IPS 1 yang memperhatikan tingkah mereka ini.

Kapan lagi kan mereka bisa memasuki kelas kakak pujaan mereka dengan leluasa wkwk. Ini suatu kejadian yang mungkin sudah direncanakan oleh Tuhan mungkin. Emang iya sih, bukan mungkin lagi.

Selanjutnya setelah membersihkan ruangan, mengatur posisi tidur, dimana anak IPS 1 & 2 tidur agar sekitar 30-an orang muat dalam satu kelas itu.

Mereka pergi ke aula sekitar pukul 7 malam untuk pembekalan materi. Disana mereka terbagi menjadi 3 kelompok. Dan kalian tahu? SUNGGUH MEMBOSANKAN. Mendengarkan kakak-kakak pramuka di depan sana memberikan penjelasan materi tentang pertolongan pertama, sejarah pramuka, dan bagaimana cara menggunakan kompas. Ditambah lagi cuaca sedang tidak bagus, hujan turun. Aula sekolah mereka ini ruangan terbuka. Jadi hawa dingin menyergapi mereka.

Bila dan Aninda mengobrol saat penjelasan materi. Kalian tahu apa yang mereka bicarakan? Kakak kelas hitz dengan inisial 'BT'. Satu sekolah pasti mengenal kakak kelas yang kelewatan hitz itu.

"Bil, kemarin gue liat ig si kak BT, terus dia ngeupload foto ootd nya gitu. Gila pakaiannya. Wajar aja sih ya dia ngehitz gitu." Kata Aninda memulai percakapan.

"Oh iya gue ngeliat post dia yang itu. Tapi lu denger ga sih gosip yang beredar katanya pacarnya tuh jelek banget." Balas Bila dengan antusias.

"Masa iya? Yah bisa dikatan dia cantik lah, masa sih pacarnya jelek?" Tanya Aninda penasaran.

"Iya pacarnya tu jelek. Tapi bawa mobil cuy. Ya wajar ajalah si BT mau pacaran sama dia." Tutur Bila.

Mata kakak pramuka yang sedang menjelaskan melirik ke arah mereka sekilas. Mereka tidak sadar bahwa sekarang suara mereka sudah membesar hingga bisa didengar oleh kakak di depan.

Mereka berdua masih tengah asyik membahas tentang kakak BT tanpa sadar sekarang kakak pramuka itu sudah berada di depan mereka.

"Ehemmm" deheman kakak pramuka itu.

Mereka berdua masih tengah asyik hingga tidak menyadarinya.

"Ehemmm" kali kedua kakak pramuka itu berdehem dan kali ini terdengar lebih kuat lagi.

Mereka masih tidak menyadari hal itu. Hingga deheman ketiga yang sangat keras dari kakak pramuka memecahkan obrolan mereka.

Mereka menoleh ke arah sumber suara.

"Kalian ngobrolin apaan sih? Seru banget kelihatannya. Sampe kakak yang ada di depan sini ga di perhatiin. Boleh kakak tahu kalian ngobrolin apaan?"

"Yaelah kak, doi aja ga merhatiin gue, lah lo minta gue perhatiin" jawab Bila dalam hatinya.

*hening*

Mereka hanya diam. Tidak berani menjawab sedikitpun.

"Nah, karena kalian udah ngobrol tadi, ga perhatiin apa yang kakak jelasin tadi kayaknya kalian udah tau dan pinter sama materi apa yang kakak jelasin. Bisa kalian maju kedepan gantiin kakak. Capek kakak nih dari tadi jelasin tapi malah ada yang ga merhatiin."

Mereka berdua masih hanya diam. Lebih baik diam daripada berbuat sesuatu yang nantinya malah lebih memperburuk keadaan.

"Nah kalian nih, giliran kakak suruh maju kedepan kalian malah diam. Tapi tadi pas kakak jelasin kalian malah ngobrol. Udah sekarang kalian jangan ngobrol lagi. Kita lanjut ke materi berikutnya."

Aninda dan Bila dapat bernapas dengan lega. Ya walaupun merka sedikit malu akibat perbuatan mereka tadi, mereka sempat menjadi pusat perhatian. Dan bukan hanya anak IPS saja yang ada di dalam kelompok itu, tetapi juga ada anak IPA.

Mungkin anak IPA memang berpikiran bahwa anak IPS nih biang keributan. Ini salah. Tapi terkadang juga benar hahaha.

Setelah hampir tiga jam mereka semua diberi materi, akhirnya mereka disuruh oleh kakak-kakak panitia untuk segera tidur dan beristirahat. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Sebelum kami semua tidur, ada kakak panitia yang masuk keruangan kami dan meminta semua kacu yang kami pakai untuk diserahkan kepadanya. Jangan lupa untuk di beri nama. Yakali kan kalo ga dikasih nama bisa ketuker. Harga kacu lumayan mahak cuy, Bisa buat isi pulsa 10 ribu terus buat beli kuota. EH.

Diluar hujan turun dengan sangat deras. Untungnya kami anak-anak yang kuat dan tahan banting terhadap segala macam cuaca. Dan untungnya pula, dari rumah kami sudah siap sedia membawa selimut.

'ngungggggg...........ngguuuuuuuuuunnnggg..........'

Entahlah suara berisik apa yang menggangu di luar sana. Dalam benak Putri itu suara balap motor liar. Tapi sudah hampir satu jam entah mengapa suara itu tidak menghilang juga. Karena kelelhan, sebelum sempat memikirkan apa sebenarnya suara di luar sana, Putri sudah jatuh tertidur.

Rasa-rasanya baru saja mereka tertidur, pintu dari luar sudah di gedor dengan sangat keras.

"BANGUNNNN!! BANGUNN!!! CEPAT BANGUNN!!!"

"Apa sih!! Gangguin orang tidur aja." Kata Cici.

Pintu kelas kami buka setelah semua berpakaian dengan rapi.

"SEKARANG JUGA CEPAT KALIAN KE LAPANGAN!! CEPAT!!"

"Woi gila. Ini jam 3 pagi. Mau ngapain coba kita. Disuruh ngapain sepagi ini. Dingin bro, mana masih hujan pula." kata Mila.

"Paling juga kita di kasih misi buat nemuin benda entah atau apalah." jawab Nanda.

"Gilaa asli ini dingin banget." celetuk Putri.
















Nah lohhh ngapain coba mereka dibangunin jam 3 pagi. Disuruh ngapain mereka? Kepo? Tungguin chapter berikutnya ya. Sorry slow update hehehe^^

happy reading ma lovely readers. jangan lupa buat ninggalin vote dan komentarnya. saran dan kritikan kalian sangat dibutuhkan untuk memberikan perbaikan dalam cerita berikutnya^^





Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang