SO (3)

115 5 1
                                    

Keesokan harinya mereka sudah berkumpul di lapangan sekolah. Sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, ya walaupun ada beberapa orang yang terlambat sedikit. Namanya juga manusia kan ya hehehe.

Semua anak-anak yang mengikuti kegiatan ini sudah berbaris rapi sesuai dengan kelasnya masing-masing. Kelas yang mengikuti kegiatan ini ada 4 kelas. X SOS 1, X SOS 2, XII SOS, dan XII IPA 5.

Bayangkan saja dengan kalian betap heboh dan excitednya mereka melakukan perjalanan 3 hari 2 malam ini. Sebelumnya anak kelas X IPS 2 sudah menyiapkan beberapa digital kamera untuk mengabadikan momen-momen disana dan mereka akan membuat film dokumenter perjalanan disana.

"Bunda absen satu persatu dulu ya biar ga ada yang ketinggalan nantinya." kata Bunda sambil mengabsen satu persatu anak muridnya.

setelah selesai mengabsen semua dan yakin bahwa sudah tidak ada lagi yang terlambat atau tertinggal nantinya mereka disuruh untuk memasuki bis sesuai dengan kelas mereka masing-masing.

Kelas IPS2 memasuki bis mereka dan mulai menyusun tempat duduk dan mencari pasangan duduk mereka masing-masing. 4 bangku disebelah supir di depan diisi oleh pasangan Lia-Lala, Risa-Nada. Dan sisa bangku di belakang di isi oleh sisanya. Mau disebutin? Yaudahlah disebutin aja daripada kalian kepo kan.

Nih couple-couple di dalam bis

Wawa-Ari

Aldi-Rizqi

Putri-Zaza

Nia-Jenny

Aya-Bila

Salsa-Milla

Ady-Angga

Iin-Ola

Aninda-Cece

dan Mige duduk sendirian.

Saat mereka tengah menyusun formasi beberapa orang kakak kelas XII IPA masuk kedalam bus mereka dan duduk di kursi paling belakang. Mungkin ada sekitar 6 atau 7 orang yang ikut masuk kedalam bus mereka. Mereka sedikit terkejut dengan kehadiran kakak-kakak ini.

"Za, itu ngapain kakaknya ikut masuk kedalam bus kita? Bukannya mereka ada bus sendiri kan ya? Ih deh jadi ga leluasa kita mah kalo kaya gini" tanya Putri ke Zaza yang duduk di sebelahnya sambil berbisik.

"Gatau gue kenapa mereka tiba-tiba masuk kesini. Iya bener banget Put, kita jadi ga bisa gila-gilaan" balas Zaza.

Saat mereka berdua tengah berbisik-bisik tentang mengapa kakak-kakak tadi masuk kedalam bus mereka, Bunda Dini masuk kedalam bus mereka, dan untuk terakhir kalinya Bunda juga mengecek kami satu persatu.

"Kalian pasti bingung kenapa kakak-kakak ipa yang ada di belakang masuk kedalam bus kalian kan. Nah, dikarenakan bus mereka itu ga muat, makanya sebagian Bunda suruh masuk di bus sos 1 dan sebagian lagi ada di bus kalian. Semuanya sudah siap dan ga ada yang ketinggalan lagi kan?" tanya Bunda untuk memastikan yang terakhir kalinya.

"Iyaaaaaa bun udah lengkap semua. Siaapppppp berangkat!!" jawab mereka serentak.

Mereka sudah siap di dalam bus dan sudah mulai memposisikan diri senyaman mungkin, sambil menunggu bus yang lainnya bersiap mereka mulai membuat video dokumentasi. Kali ini Putri yang memegang handycam.

"Woiii bilang hai" teriak Putri sambil mengedarkan handycam keseluruh penjuru bus.

"Haiiii......haiiiii....haiiiiii" teriak mereka ber-hai di depan kamera sambil melambaikan tangan, tak ketinggalan Putri menyorot empat penumpang di sebelah supir.

Bus sudah mulai berjalan. Mereka sekarang sudah duduk di kursi masing-masing. Tidak ada lagi yang jungkir-balik di dalam bus atau hanya sekedar iseng berdiri. Untungnya fasilitas dalam bus cukup memadai untuk mengusir rasa bosan mereka dalam perjalanan empat jam ini ke lokasi tujuan. Ada radio speaker yang tersedia di dalam bus yang bisa dihubungkan ke handphone mereka. Ya sebenarnya jika ada Wi-Fi itu sangat amat membantu, tapi bersyukur sajalah sudah ada radio speaker yang menemani mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang