Chapter 9

2.2K 262 13
                                    

"Pelan-pelan." Harry meringis kesakitan. Dia sudah sadar setelah tadi sempat pingsan. Aku mengobatinya dengan bahan-bahan yang ada di sekitar. Beruntung, aku melihat danau sehingga dia bisa minum. Danau ini sangat bersih dan aku ikut meminumnya.

"Sungguh di luar dugaan." Aku tersedak begitu mendengar Niall tiba-tiba datang dan berbicara. Sejak kemarin, dia adalah satu-satunya orang yang senang datang secara tiba-tiba dan bercanda sehingga itu membuatku kaget. "Kita bisa berada di hutan setelah beberapa jam yang lalu kita berada di rumah Lucas dan Louise."

"Ya. Aku juga tidak tahu ini berada dimana. Kau yakin kau tidak tahu letak hutan ini? Aku yakin kau pasti bisa menebak dengan cara melihat gambar di papannya."

Niall menggeleng dan itu membuatku mengerucutkan bibirku kecewa. Aku sangat ingin menyelesaikan permainan bodoh dan konyol ini. Aku menyesal telah memainkan permainan ini.

"Lalu sekarang kita harus bagaimana?" Harry mulai berbicara dengan perlahan dan terbata-bata. Terlihat sekali bahwa tubuhnya sangat lemah. "Aku ingin permainan bodoh ini segera selesai."

"Kita semua juga ingin Harry. Namun, bagaimana?" Louis tiba-tiba datang bersama yang lain dan mereka mulai duduk. "Kami baru saja bertanya dengan Grace soal siapa yang tadi mendorongmu hingga kau terbentur menabrak pohon dan terluka seperti ini."

"Aku bersumpah bahwa aku tidak melihat wujud apapun!!!!" Grace berteriak kencang dan menaikan jari telunjuk dan jari tengah bersamaan. "Aku bersumpah."

"Okay, semakin lama disini semakin gelap. Kalian yakin tidak ingin mencari tempat untuk berlindung? Terlalu bahaya untuk berada disini." Gigi kini angkat bicara dan itu membuat kami semua bangkit dan membantu Harry.

Baru akan berjalan beberapa langkah, aku melihat seseorang di kejauhan. Tunggu, itu adalah orang yang kemarin aku lihat saat Grace dan Harry berada dalam satu ruangan. Aku ingat betul cara berdirinya serta model pakaiannya. Aku pun mulai berjalan ke arah yang berbeda daripada yang lain dan itu membuatku semakin penasaran.

"Kendall...!!!!!" Gigi meneriaki namaku dan aku tidak peduli. Aku terus mengikuti orang tersebut. Dia, seorang gadis. "Kendall......!!!!!! Berhenti di situ."

"Tidak bisa Gi. Ada sesuatu yang menarikku."

Aku terus berjalan dan mengikuti kemana gadis tersebut berjalan. Semakin lama, aku merasakan kecepatan langkahnya semakin bertambah. Belum aku menangkap tangannya, seseorang sudah menarikku.

"Kendall. Kau gila? Kau bisa tersesat dan mati lalu selamanya kami tinggal disini. Kita harus cari tempat untuk berteduh." Louis memarahiku dan aku tidak peduli sama sekali. Aku tetap ingin mengikuti gadis itu namun Louis sudah menarik bajuku. "Kembali."

***

Aku menyambangi Zayn dan Gigi yang sedang duduk manis berdua dan menikmati indahnya hutan ini. "Mengganggu?"

Zayn dan Gigi spontan menengok ke arahku. "Tidak. Kau sama sekali tidak mengganggu. Kemarilah dan duduk. Kami sedang menikmati waktu kami."

Setelah bergabung, aku kini sudah mulai hanyut dengan suasana. Obrolan yang ringan dan acak juga membuatku nyaman berbicara dengan mereka berdua.

"Ken..?" Aku menaikan satu alisku kepada Gigi. "Kau tidak menyuruh Emily untuk duduk bersama? Cepatlah."

Aku menoleh dan memicingkan mata melihat siapa yang dimaksud. Emily? Setahuku dia tidak berambut pirang. Begitu juga dengan Jenny. Astaga. Itu orang yang tadi sempat aku ingin kejar. Mungkin ini waktu yang tepat.

"Zayn, Gigi. Dialah orang yang tadi kukejar. Dia juga yang sempat kulihat kemarin malam di kamar Harry dan Grace. Aku ingat betul dari cara dia berdiri dan model pakaiannya."

Gigi pun berlindung ke belakang punggung Zayn karena ketakutan. Aku hanya bisa mengikuti kemana Zayn pergi.





"CEPAT PERGI DARI SINI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"CEPAT PERGI DARI SINI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI."

Seketika aku, Zayn, dan Gigi terkejut memegangi dada kami masing-masing. Astaga, dia hantu?

"Cepat pergi. Aku tidak ingin jika kalian bernasib sama sepertiku. Janganlah kalian berpisah, bertengkar, dan meragukan satu sama lain. Mereka masih di sekitar sini dan kalian bisa jadi incaran selanjutnya. Maafkan aku yang telah membuatmu takut dan membuat temanmu terluka. Itu semua karena untuk melindungi kali—kalian....." Seketika gadis tersebut menghilang dan aku masih bernafas tidak karuan. Aku menghembuskan dan menghirup nafas dengan cepat. Seketika, aku melihat anak panah menancap di pohon. Tidak ada wujudnya namun suara semakin mendekat. Aku, Zayn, dan Gigi pun mulai panik dan berlari.

"Guys, ada suatu kelompok yang menyerang kita. Cepat berlari dan bawa papannya. Bantu Harry juga." Aku pun mulai memerintah dan berlari. Astaga, ingin lari kemana ini.

"Kesini. Cepat kesini." Liam memerintah sambil menunjuk ke arah kanan kemudian menutup jalan menggunakan kayu.

Setelah cukup jauh berlari dan merasa aman, aku pun duduk dan lelah kehabisan nafas. "Cepat lanjutkan permainan ini sebelum kita jadi korban berikutnya." Aku memprotes dan mulai tidak sabaran. "Siapa selanjutnya? Harry? Kau?"

"Ya" dia merebut dadu dan ember kecil ini kemudian mengocoknya. Tetapi dia malah memejamkan mata dan merasa kesakitan. "Sakit, kepalaku sangatlah berat. Sakit sekali."

"Cepat!!!"

Dadu pun di kocok dan keluar. Aku menjalankan orang-orangnya sebanyak 3 langkah. Kami pun melihat kertas keluar bertuliskan 'tetap indah dan akan selamanya seperti itu.' Begitu aku selesai membaca, aku langsung melihat papan dan melihat gambarnya.

"Berbeda tempat." Gambar pada papan sudah berbeda namun kami masih berada di hutan. Keheningan mulai melingkupi kami.

"Jadi kesimpulannya adalah. Kita dipermainkan?" Emily sudah menarik kesimpulan terlebih dahulu. Tetapi memang begitulah keadaannya

VOMMENTS
7+
short
Pict of Hattie Gotobed as stranger

AND Apalachicola National Foresf. Mereka ada disana. Fyi, itu tempat ada di Florida, USA. Cie keliling dunia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang