Hari Pernikahan

268 8 0
                                    

Di hari itu, suasana sedang ramai orang
Banyak sekali hantaran berjejer rapi disana
Senyum bahagia terlukis dengan indahnya
Aku tahu apa yang sedang terjadi.
Ya, hari pernikahan
Tapi, bukan pernikahanku tapi pernikahanmu
Dan pasanganmu bukanlah aku melainkan orang lain
Aku duduk diantara mereka yang menantimu dan calon istrimu
Aku memilih bersembunyi
Aku tidak ingin kau melihatku

Kenapa aku memilih bersembunyi? Agar kau tak merasa gugup saat mengucapkan ijab qabul di depan penghulu
Aku berusaha sembunyi agar kau tidak melihatku menangis
Ya, aku menangis karena kau telah menemukan pasanganmu

Terlihat wajah orang tua kedua calon mempelai bahagia dan wajahmu pun bahagia
Tapi, aku tidak bisa merasakan kebahagiaan itu
Hatiku terasa sakit, dadaku terasa sesak
Ingin ku panggil namamu, namun itu tidak akan terjadi. Karena, aku tidak ingin merusak hari bahagiamu

Andai waktu bisa berputar kembali, sayang
Aku pasti sekarang sudah disampingmu dan bukan wanita itu

Aku yang akan mencium tanganmu, menangis bahagia karena aku sudah menjadi istrimu dan kau akan mencium keningku juga membisikkan kalimat 'aku bahagia karena sudah memilikimu secara halal'
Bidadari yang mengelilingi kita akan merasa senang bahkan mereka tak henti-hentinya untuk tersenyum seraya mendoakan kebahagiaan kita

Tapi, itu hanyalah mimpi yang tiada arti
Kau bukan milikku lagi
Kau bukan masa depanku lagi
Kau hanyalah sepenggal kenanganku
Kau hanyalah pangeran negeri dongengku
Kau..
Kau..
Kau hanyalah serpihan hati yang sekarang sudah menjadi abu lalu diterbangkan sang angin

Semoga hari pernikahanmu selalu diliputi rasa bahagia bukan rasa luka yang dulu pernah ada

Ruang NOSTALGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang