Beberapa hari ini aku merasakan hal yang tidak mengenakkan
Aku merasa, kau akan kembali
Kau kembali padaku
Tapi, kau tidak sendiri
Kau bersama seseorang
Dan itu bukan aku, bukan..
Kau menggandeng tangannya
Sesekali kau mengelus kepalanya dengan lembut
Kau tertawa bahagia
Kau mengecup bibirnya yang merah ranum
Tapi, apakah itu benar? Apakah ini cuma firasatku saja?Jikalau firasatku salah
Aku mohon
Kaulah yang menggandeng tanganku
Kau yang mengelus kepalaku
Dan tawa bahagia hanyalah untukku saja, jangan orang lain.
Dan sentuhan kecupan di bibir, akulah yang pantas mendapatkannyaJikalau firasatku benar
Aku mohon
Jangan muncul dihadapanku
Hatiku cukup sakit
Pergilah menjauh dariku
Aku tidak mampu melihatnya
Kau kembali, aku akan pergi
Sejauh mungkin, agar aku dan kau tidak saling bertatap muka lalu menimbulkan sebuah kenangan yang teramat piluSelamanya aku akan tetap mencintaimu
Tidak peduli dengan firasatku yang mengganggu
Selamanya aku akan tetap menunggu
Di persimpangan jalan pertama kali kita bertemu
Bersama dengan firasatku yang mengatakan kalau sesuatu akan terjadi, entah itu baik atau buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang NOSTALGIA
PoetryDisinilah aku bermain dengan ruang nostalgia. Menghilangkan bagian cerita yang seharusnya tidak terjadi dan menambahkan bagian cerita yang seharusnya terjadi Di ruang nostalgia ini. Aku lebih banyak berdiam diri tanpa mengucap sepatah katapun