Alarm terus berdering di nakas tepat disamping Mike dan membuat tidurku terusik. Kurasa hari mulai pagi.
Saat aku mengerjapkan mata ku, aku melihat kedua makhluk ini masih tertidur pulas di sisi kanan kiri ku.
Luke yang meringkuk di lenganku dan Mike yang memeluk leherku. Mereka selalu seperti ini.Aku bangkit dan memakai kaos ku mengingat aku tidur hanya bertelanjang dada. Lalu berjalan menuju dapur yang dari kamar sini sudah tercium bau masakan. Pasti itu Ashton. Good man.
"Hey man." sapaku padanya.
Ia menoleh dan tersenyum menunjukan dimplesnya. "Wanna breakfast?."tawarnya.
"Uhm yes of course."Kataku.
Lalu ia menaruh sandwich buatannya diatas meja makan. Aroma sandwichnya sangat membuatku lapar dan ingin melahapnya sekaligus. Tapi aku harus tahu bahwa masih ada makhluk lain lagi disini yang butuh makan.
"Okay sebaiknya aku bangunkan dua manusia idiot itu dulu. Dan kita akan makan bersama, satu lagi. Tolong tuangkan susu cair itu kedalam gelas, aku kesana dulu." ucap Ashton dan menuju kamarku.
Aku pun segera melaksanakan perintahnya. Setelah empat gelas ini terisi susu, mereka sudah datang dengan wajah kusutnya.
"Astaga kau mengerikan Mike." aku terkejut saat Mike sudah duduk di meja makan dengan rambutnya yang berantakan.
Lalu ia segera merapihkan rambutnya ke belakang, aku melirik Luke ia sedang bertopang dagu melihat makanan pagi ini. Dan Ashton segera duduk disampingku.
"Let's breakfast guys." ucap Ashton lalu diikuti kami yang mengambil piring dan menaruh sandwich.
"Kurasa sarapannya kurang, Ash. Apa ada sereal?." Ucap Luke yang mencari sereal di rak.
"Aku mau Luke." sahut Mike.
Lalu mereka memakan sereal bersama, mereka manawariku dengan Ashton. Aku dan Ashton menggeleng karena kenyang. Baiklah biarkan mereka mendapat asupan yang banyak.
Drrt. Drrt. Drrt.
Aku melirik kearah ponselku yang sedari tadi bergetar.
'Jossie Calling'
Segera saja aku mengangkatnya.
"Hallo?"
"Hallo Calum. Hm maaf aku mengganggumu. Aku ingin bertanya apakah Calpal bisa memakan daging?".
"Nope Joss, iya dia suka daging ayam. Jika ingin memberinya sedikit saja. Aku takut nantinya dia tidak suka sereal dan membuatku pusing untuk mencari daging. Ada lagi?."Ucapku seraya bertanya.
"Okay thanks. Sudah itu saja Cal."
"Alright, thankyou Joss. See ya."
"S-see u Cal."
Tuuutt.
Ia pun menutup sambungan. Mengapa pagi ini aku senang mendengar suaranya ya. Atau hanya perasaanku saja. Hhhh. Aku menghela nafas.
"Gadismu huh?."Tanya Luke.
"Pengasuh Calpal, please." Jawabku memutar bola mata.
Entah mengapa aku belum ingin jika ada yang memanggil Jossie sebagai gadisku.
"Lihatlah wajahmu merah." Celetuk Mike.
Jossie Pov.
Pagi ini aku bersiap-siap menuju tempat pengasuhan. Aku harus segera memberi makan Calpal secepatnya. Bila tidak ia akan membenciku. Astaga aku terus ingat ucapan Calum kemarin.
Setibanya aku disana, benar saja. Calpal sudah menggonggong dengan keras kearahku. Aku pun membuka kandangnya lalu menggendongnya.
"Uh kau lapar ya, baiklah aku akan memberimu makan." Ucapku sambil mengusap kepala Calpal. Dan menaruh serealnya di mangkuk khusus anjing.
Ia melompat dan menyambar makanannya. Agresif sekali. Baru saja ia akan memakannya tiba-tiba ia berbalik lagi kearahku. Dan menggonggong.
Aku tak mengerti maksudnya. Tapi kurasa ia tak menyukai serealnya. Aku bingung harus berbuat apa. Dan berpikir sejenak.
Sebaiknya aku menelpon Calum. Deg deg deg. Mengapa jantungku berdebar seperti ini saat menunggu jawaban teleponnya.
"Hallo."
Omg. Dia mengangkatnya, dan membuat jatungku terus berdebar. Dengan gugup aku menjawabnya. Aku melawan segala rasa gugupku untuknya.
Setelah lima menit aku bicara dengannya, menanyakan makanan Calpal. Akhirnya aku lega. Dan ada sedikit rasa sedih saat tahu bahwa ia harus pergi selama itu.
Dengan cepat aku pun mencari daging di lemari es. Bagus. Aku sudah mendapatkannya lalu melumerkan daging yang beku tersebut. Dan memberinya pada Calpal. Daging itu pun langsung di lahap olehnya.
Author Pov.
Aktivitas mereka pun terus berjalan. Jossie yang sibuk mengurus Calpal. Dan Calum beserta sahabatnya juga harus bersiap untuk tour band mereka.
Mereka melakukan tournya di New York, Sheffield, Nottingham, dan London. Jadwal mereka sangat padat sehingga tak ada waktu untuk bersantai ria.
Dan kali ini sepertinya Calum agak bersedih. Ia mungkin akan rindu pada seeorang di negara ini. Pertemuannya dengan gadis pengasuh anjing itu membuatnya tak bisa jauh lagi darinya.
Ia butuh lebih banyak informasi lagi tentang gadis itu. Disamping itu ia juga harus melaksanakan pekerjaannya sebagai artis.
"Cal cepat sedikit." Seru Ashton yang memasukkan barang ke kopernya.
"Sudahlah Cal. Sebaiknya kau lupakan dulu dia. Karena kita harus mengejar target, Cal." Ucap Mike menepuk pundak Calum.
"Jika ia milikmu, ia takkan pergi kemanapun, Cal. Trust me." Tambah Luke.
Calum menganggukkan kepalanya mantap. Dan ia percaya ucapan Luke. Lalu bersiap untuk menuju bandara bersama manager dan para crewnya.
Perjalanan Aussie - New York membuat mereka agak lelah dan terlelap. Calum pun bangun. Dan sadar bahwa pesawat sudah turun landasan. Pertanda mereka sudah tiba di New York.
"Hey guys wake up." Ia pun menepuk-nepuk bahu sahabatnya satu persatu.
Lalu mereka bangun."Touchdown huh?." tanya Mike dan Luke.
Calum pun hanya mengangguk sambil sibuk membereskan bawaannya. Begitupun Ashton. Sekian lamanya perjalanan akhirnya mereka sampai dan segera menuju hotel yang sudah disediakan management.
The Dream - Leahood30
Go vomment! Go! Thankss
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream • C.H
FanfictionKetika mimpi seorang gadis bertemu dengan superstar. Namun memiliki kisah yang berliku dan sulit ditebak. Ikuti kelanjutan ceritanya disini.