Selama di perjalanan aku dengannya hanya diam. Hanya suara Calpal yang terus menggonggong. Sampai kamipun sudah tiba di apartment Calum.
Aku masih menunggu di depan pintu apartmentnya saat ia sudah mendahului masuk sambil menggendong Calpal.
"Apa yang kau lakukan disitu, kemarilah". Katanya menyuruhku. Dan segera aku pun memasukinya.
Calum Pov.
Setelah pertemuanku dengan pengasuh Calpal selesai, aku mengajaknya ke apartment untuk mengambil makanan Calpal.
Baru kali ini aku melihat pengasuh binatang secantik dan semanis dia.
Namanya Jossie wajahnya sangat menggemaskan menurutku. Aku takut jika ia bertemu Luke, Ashton, dan Michael ia akan di goda mereka bisa berbahaya.
Aku pun menyuruhnya duduk di sofa bersama Calpal. Sedangkan aku sedang mengambil makanan Calpal di dapur.
Dari pantry aku dapat melihatnya bermain dengan Calpal. Dan saat Calpal menarik topi yang dipakai Jossie rambutnya yang pirang pun terurai panjang.
Aku terpana saat ia mengibaskan rambutnya yang terurai indah itu. Omg. Cantik sekali.
'Bruk'
Aku terlonjak kaget saat melihat makanan Calpal berserakan dilantai karena ulahku salah memasukan.
Hingga ia menoleh kearahku dengan tatapan bingung. Aku tersenyum bodoh dan menunjukan 'peace' padanya.
Lalu ia bangkit sembari menggendong Calpal dan menghampiriku.
Dengan cepat aku membersihkan makanan Calpal yang berserakan.
"Ada apa?" ia bertanya.
Ia berjongkok dan membantuku memungutnya. Aku menoleh kearahnya, dan ia pun tersenyum manis. Jantungku berdebar sangat cepat dari biasanya.
"Terimakasih" ucapku. Ia mengangguk dan bangkit lalu menuju wastafel mencuci tangannya. Aku pun mengikutinya.
Saat aku hendak mencuci tanganku dia pun berbalik. Aku terkejut begitupun dia. Jarak kami sekarang sangat dekat.
Tubuhnya menempel padaku dan tangannya berada di dadaku. Sebaliknya tanganku berada di pinggangnya. Menahannya agar ia tidak terjengkang ke wastafel.
That's awkward moment.
Dari sini aku dapat mencium aromanya, sangat harum. Ia terus menatapku masih dengan tatapan terkejut. Tak lama ia pun mengerjapkan matanya dan bergerak di dekapanku.
Aku tersadar dan mulai melepaskannya.
"Uhm sorry" ucapku menggaruk tengkukku yang kurasa tidak gatal.
"Nope" katanya tertunduk malu.
Dan bisa ku lihat ada semburat merah di pipinya. Ia merona. Dan menggemaskan.
Cepat-cepat ia pergi dari hadapanku dan menggendong Calpal yang ternyata tercengang melihat kerjadian tadi. Lalu membawanya kembali ke sofa.
Setelah selesai mencuci tangan, aku segera menghampirinya. Aku berdiri di hadapannya dan menaruh kantong makan Calpal di meja sofa.
"Apa aku harus pergi sekarang?" tanyanya memecah keheningan.
Aku berpikir sejenak. Jika aku mengizinkannya pergi sekarang itu artinya aku akan berpisah dengannya. Dan tour ku akan dimulai esok hari. Mungkin ia bisa sejenak disini?. Baiklah.
"Hm kurasa kau sebaiknya disini dulu karna diluar sana cuaca sangat menyengat. Satu lagi, aku ingin kau memandikan Calpal. Apa kau bisa? Aku akan membayarmu lebih" ucapku jelas.
Ia tudak langsung menjawab. Sedikit berpikir untuknya.
"Baiklah, setelah itu aku akan kembali ke kantor dan membawa Calpal. Maaf aku tak bisa lama-lama, karena jam kerjaku sebentar lagi habis". Katanya.
Jossie Pov.
Huft. Lelah sekali hari ini, aku harus mengurus peliharaan yang satu ini. Ditambah lagi majikannya yang uh so fucking cool membuatku gerah dan sangat gugup bila berlama-lama di apartmennya.
Setelah selesai memandikan Calpal aku langsung pamit padanya untuk membawa anjingnya ke pengasuhan.
Ia berpesan agar aku selalu merawatnya dengan baik dan cinta karna jika tidak aku akan dibencinya. What spekulasi apakah itu.
Kurasa pemiliknya ingin seperti anjingnya. Atau haya perasaanku saja? Haha ada ada saja. Sebelum pergi ia memberiku uang 100 dollar untuk biaya perawatan anjingnya beserta pengasuhnya.
Astaga banyak sekali uang yang ia keluarkan. Padahal biaya perawatan hanya sekitar 50 dollar. Hampir setengahnya uang itu tersisa. Aku tidak mungkin memakainya. Karena itu bukan milikku. Namun ia memaksa, jadi yasudah aku ikuti saja kemauannya.
Satu jam perjalanan akhirnya aku sampai di tempat pengasuhan. Suara gaduh hewan mulai terdengar di dalam kandang mereka.
Dan aku tempatkan Calpal di kandang yang sudah bersih dan wangi. Agar ia terhindar dari penyakit rabies jika kandangnya kotor.
"Jossie, siapakah pemilik anjing ini?" tanya Emily kepala kantor pengasuh hewan disini.
"Kurasa ia seorang artis, karena ia berkata bahwa ia meninggalkan anjingnya untuk tour selama dua minggu". Jawabku.
"Benarkah? Apa dia seorang lelaki?" tanya ia sekali lagi.
"Hm" aku hanya menganggukan kepala.
"Omg, Jossie kau sangat beruntung bisa dekat dengannya". Ucap Emily.
"Aku dekat dengannya karna sebuah pekerjaan, tidak lebih okay. Sekarang aku harus pulang karena jam ku sudah habis. Bye Emm" kataku meninggalkan Emily dan pulang.
The Dream - Leahood30
Go vomment! Go! Biar gue bisa lanjutin cerita ini, Thanks☺
![](https://img.wattpad.com/cover/68883951-288-k353783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream • C.H
FanficKetika mimpi seorang gadis bertemu dengan superstar. Namun memiliki kisah yang berliku dan sulit ditebak. Ikuti kelanjutan ceritanya disini.