author : frenyca
Oneshoot
Warning : Absurd, Typo
Jimin <3 ReaderHari ini sangatlah dingin karena hujan turun dengan derasnya, membuat setiap orang ingin mengakhiri aktivitasnya dan memulai kegiatan baru sekedar meneguk coklat panas atau meringkuk dibawah selimut yang tebal. Dan orang itu termasuk aku, aku baru saja mengakhiri aktivitasku yaitu memaksa otak untuk berfikir keras. Yups, sekolah. Aku baru saja pulang dari sekolah dan untung saja hujan sedang baik kepadaku karena hujan turun setelah aku sampai rumah.
Setelah aku menyelesaikan berbagi aktivitas setelah pulang sekolah seperti makan siang dan mandi, aku langsung menuju kamar dan rasanya ingin tidur. Tapi aku tidak bisa tidur sebelum mendengarkan lagu terlebih dahulu. Kali ini lagu pengantar tidurku adalah 'Rain' dari Kim Taeyeon, ugh.. aku sangat menyukai lagu itu dan apa lagi hari ini hujan, jadi menurutku itu sangat pas. Aku pun me-repeat lagu itu agar terdengar berulang-ulang.
Belum lama aku tertidur aku mendengar suara pintu diketuk, oh apakah ia tidak bisa melihat bagaimana nikmatnya tidur disaat diluar sedang hujan?. Akupun terpaksa bangun dari tidur nyamanku dan membuka pintu kamarku dengan umpatan kecilku. Aku berjanji siapapun yang berani-beraninya mengganggu tidur nyamanku ini akan aku marahi habis-habisan. Lihat saja.
Tok.. tokk.. tok..
"Ya! Apa kau tidak.." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku orang yang ada didepanku sudah menempelkan jari telunjuknya dibibirku.
"sudah bangun putri tidurku?'' apa-apaan ini, siapa yang menyuruh pangeranku datang kerumahku apalagi berani hampir masuk kekamarku. Masih hampir karena masih berada didepan pintu kamarku. Oh aku juga mendadak lupa dengan janjiku sebelumnya bahwa aku akan memarahinya habis-habisan. Bagaimana bisa aku memarahi orang yang tengah berdiri didepanku dengan senyumnya ini?
"Jimin oppa, bagaimana kau bisa ada disini? Bukankah diluar masih hujan?" oh dia masih setia dengan senyumnya yang indah itu.
"hey kau ini memang putri tidur, bagaimana bisa 3 jam yang lalu kau samakan dengan sekarang?" aku langsung menengok kearah jam dinding dikamarku. Benar saja sekarang sudah jam 5 sore. Tapi rasanya aku masih sebentar tidur, ternyata aku sudah tidur selama 3 jam. Dan hujan diluar juga sudah tidak terdengar lagi mungkin juga sudah reda dari tadi. Aku yang menyadarinya pun langsung menggaruk tengkukku yang tentu tidak gatal dan menunduk malu.
"cepatlah mandi, bukankah kita akan jalan-jalan chagi,kau tidak lupa kan? Aku akan menunggumu dibawah." Tutur jimin oppa sambil mengacak rambutku yang sudah berantakan jadi malah semakin berantakan.
" astaga aku hampir lupa oppa. Aku kira kau tidak jadi karena hujan dan bukankah kau tadi masih bersama membermu oppa?"
"eoh, tapi aku menyempatkan pergi bersamamu, yah walaupun sebentar."
"kau nanti akan pergi ke gedung BigHit lagi?"
"ne, karena banyak koreo yang harus dipelajari semua member. Wae?" dasar jimin oppa tidak pernah mengerti.
"jadi kita nanti hanya jalan-jalan sebentar?'' aku bertanya sambil mengerucutkan bibirku karena aku benar-benar kesal. Bagaimana tidak, baru kali ini jimin oppa menemuiku setelah 2 minggu tidak menemuiku dikarenakan sangat padat jadwal mereka. sebenarnya aku bisa menerima keadaan jimin oppa, tapi rasa rinduku mengalahkan segalanya, jika bisa aku ingin memakan manusia didepanku ini bulat-bulat.
Bukannya menciumku (eh) dia malah menarik bibirku. Huh dasar.
"sudahlah cepat mandi, aku tidak enak jika membawa pergi gadis malam-malam. Aku akan menunggumu dibawah" Sekali lagi jimin oppa mengacak rambutku. Tapi aku tetap pasrah lah.
"ne oppa."akupun segera pergi kekamar mandi meninggalkan jimin oppa yang berjalan menuju ruang tamu.
Selesai mandi aku langsung meng-make over diriku sendiri karena hari ini aku ingin terlihat special didepan jimin oppa. Setelah beberapa puluh menit menghabiskan waktu dikamar dan menurutku penampilanku sudah perfect dengan rasa percaya diri aku menuruni anak tangga dan menemui jimin oppa yang bermain ponsel diruang tamu.
"oppa kajja" aku langsung mengajak jimin oppa karena aku tidak ingin membuang banyak waktuku bersamanya. Jimin oppa mendongak kearahku, Tapi entah kenapa jimin oppa malah tidak bergerak dari tempat duduknya.
"oppa, gwaenchanha? Kajja oppa aku tidak ingin terlalu membuang waktu." Tanpa aba-aba jimin oppa menarik tanganku dan seketika aku sekarang berada dipangkuannya jimin oppa. Ia mulai mendekatkan wajahnya pada wajahku sehingga harum khasnya yaitu mint sudah bisa kucium, aku sangat menyukai bau ini. Karena harum mint dari jimin oppa sudah menjadi candu untukku. Jimin oppa lebih mendekatkan lagi wajahnya pada wajahku sehingga hidung kami bersentuhan. Setelah itu aku tidak ingin melihat apa-apa lagi aku menutup kedua mataku, biar jimin oppa yang memulai.
"kalian tidak jadi pergi?" suara itu? Suara eomma. Bagaimana aku bisa melupakan bahwa eomma ada dirumah. Dan sekarang posisiku dengan jimin oppa sangatlah dekat. Dan bahkan masih dipangkuannya jimin oppa. Walaupun rumahku memakai AC tapi rasanya masih panas. Mungkin darahku mendidih(?)
Aku pun segera berdiri dari posisi tadi, dan aku lihat jimin oppa juga terlihat sedikit canggung dengan keadaan kita seperti tadi.
"ne ahjumma kita akan pergi sekarang." Pamit jimin oppa kepada eommaku.
"ne, jangan pulang malam-malam eoh."
"ne eomma."
Aku berencana pergi ke lotte word, tapi menurut jimin oppa disana sangatlah ramai dan mungkin banyak paparazzi. Aku dan jimin oppa masih backstreet, jimin oppa takut jika nanti diumumkan bahwa kami berkencan maka akan banyak yang membenciku. Aku bisa apa, aku hanya bisa menurutinya.
Akhirnya kami sampai ditempat rekomendasinya jimin oppa, yaitu ditaman. Tamannya sangat indah menurutku. Dan aku ingat sesuatu bahwa ditaman ini aku pertama kali bertemu dengan jimin oppa dan ditaman ini juga jimin oppa mengutarakan perasaannya kepadaku. Aku terharu sekaligus bahagia mengingatnya. Bagaimana tidak aku adalah gadis yang paling beruntung karena bisa bertemu dan memiliki jimin oppa seutuhnya.
Jimin oppa mengajakku duduk disebuah bangku taman yang berda dibawah pohon yang berbunga.
"kau masih mengingat tempat ini eh?'' Tanya jimin oppa yang dari tadi tidak berhenti mengembangkan senyumnya.
"tentu saja oppa." Aku menjawab seadanya dan meletakkan kepalaku dipundak jimin oppa. Tangan kanan jimin oppa pun tanpa aku sadari juga sudah berada dipinggangku. Sedangkan tangan kiri jimin oppa merogoh sesuatu yang berada di saku celananya. Ekor mataku mengikuti pergerakan tangan kiri jimin oppa, dan ternyata..
"(y/n)? aku mengangkat kepalaku untuk menghadap kearah jimin oppa. Jimin oppa mengeluarkan benda berbentuk hati dan berwarna merah dari saku celananya. Dan setelah aku melihat benda itu, jimin oppa langsung membuka benda itu. Mataku terbelalak kaget saat melihat isinya, isinya adalah 2 cincin yang sangat indah dan terdapat ukiran nama kami disana. Dan mungkin itu adalah cincin mahal karena sangat terlihat elegant dan sangat cantik.
"op oppa" darahku berdesir lebih cepat mungkin jantungku sekarang sedang bekerja keras memompa darah karena berdetak dengan cepat. Rasanya seperti pertama kali jimin oppa menyatakan cinta, tapi ini lebih dahsyat.
"maukah kau menjadi pendamping hidupku selamanya (y/n)? aku masih tidak bisa mengatur detak jantungku, mungkin jimin oppa ingin aku mempunyai riwayat penyakit jantung. "oh siapapun jika ini hanya mimpi tolong bangunkanlah aku.""Ya! (y/n) apa kau tidak ingin bangun? Ini sudah sore cepat mandi dan turun kebawah" aku bergerak dengan gusar setelah mendengar teriakan eommaku.
"dreaming in the rain" headset masih terpasang ditelingaku dan masih memperdengarkan suara indah taeyeon. Aku langsung mengumpat, bahkan Taeyeon juga mengejekku lewat lagu yang ku dengarkan.END
Maaf kalau absurd masih amatiran.. VOMENT JUSEYO.. Diharapkan kritik saran untuk memperbaiki kesalahan di fanfict berikutnya..