Kringggggggg
Ah sial. Aku terlambat, lagi ? Di hari pertama aku merasakan bangku SMA. Oh god! Ini sangat tidak lucu. Aku pun bergegas bangun untuk mempersiapkan segala keperluan MOS ku. Oh ya, kalian belum mengenalku ya ? Namaku Revalda Alexandria Huntelaar. Usia ku 15 tahun. Aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Kedua abangku adalah anak kembar. Mereka bersekolah di SMA yang sama denganku. Sudah sampai situ dulu saja perkenalannya karena aku sudah sangat terlambat ke sekolah. Setelah menyiapkan semua kebutuhan sekolahku, Aku pun bergegas ke meja makan untuk mengampiri keluarga tercintaku
"Morning semuanya. Bang devin, bang devan cepetan. Gue telat nih" ujarku karena melihat kedua abangku, Alexander Devan Huntelaar dan Alexander Devin Huntelaar sedang menikmati sarapan mereka
"Elaahhh. Emang lo pikir lo doang yang telat. Kita berdua juga tau. Harusnya kita yg marah sama lo" kata bang devan sebal. Aku yang melihat ekspresi wajahnya pun hanya tertawa
"Bang inget umur kali. Muka lo gak usah di imut-imutin segala. Jijik gue lihatnya" kata bang devin datar. Abangku yang satu ini memang lebih pendiam
"Sirik aja lo. Lo iri kan karna gak punya wajah seimut wajah gue?"
"Lo harusnya sadar. Wajah kita itu mirip 100%. Ngapain juga gue harus iri sama lo" kata bang devin bergidik ngeri lalu meninggalkan kami untuk memanasi mobil yang akan kami naiki. Karena kami sudah hampir terlambat, aku pun akhirnya harus memakan sarapanku di dalam mobil sambil mendengarkan celotehan bang devan yang tak penting
***
Setelah mobil bang devan terparkir rapi, tanpa menunggu mereka aku pun langsung keluar dari mobil dan berlari menuju lapangan. Bisa gawat jika aku sampai terlambat di masa MOS. Kalau mereka sih enak, mereka berdua kan anggota osis. Jadi terlambat pun sepertinya tak masalah. Apalagi keluargaku merupakan donatur terbesar kedua setelah keluarga bommenhaum. Ah ya, yang perlu kalian tau. Kedua abangku merupakan cowok terpopuler yang most wanted di sekolah. Cukup sekian aku memperkenalkan kedua abangku yang sifatnya bagaikan langit dan bumi itu karena aku melihat pelototan tajam kakak osis yang bertugas di lapangan
"Cepetan dek. Bengong aja. Lo kira dengan bengong semua bakal selesai gitu ?" Bentak salah satu kakak osis perempuan yang kelihatannya sih centil banget
"Biasa aja kali ngomongnya. Lo kira gue budek pake dibentak bentak segala" ujarku kesal. Ia pun melotot tak percaya dengan ucapan yang barusan keluar dari bibir sexy ku
"gue gak salah denger kan ?"
"Upss. Mungkin elo yang budek. Bukan gue" ujarku lalu meninggalkannya dengan berjalan santai menuju lapangan
"Dasar adek kelas sialan. B*tch" umpatnya yang masih kudengar dari kejauhan. Aku pun tertawa puas karena sudah berhasil mengerjainya. Setelahnya, aku pun mulai berkumpul dengan semua siswa yang berkumpul untuk mengikuti MOS. Setelah upacara pembukaan, kami pun mulai memeriksa barang bawaan kami. Dan sial, yang memeriksa barang barang ku adalah kakak kelas centil itu. Shit!
"Well well. Lo lagi. Mari kita liat apa yang dibawa cewe songong kaya lo" ujarnya sambil menggeledah semua barang-barang yang ku bawa. Semoga aku tidak meninggalkan satu barang pun di rumah
"Kayaknya gue harus ngehukum lo" katanya dengan senyum culas andalannya
"Lo gak bawa sesuai yang ada di daftar. Lari 50 kali puteran lapangan. Cepet !" Bentaknya. Aku pun membulatkan mataku tak percaya. 50 kali ?????
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello GoodBye
RomanceSakit. Sangat sakit ketika kau memperlakukanku seperti ini. Apa tak cukup sekali kau menyakitiku ? Mengapa harus mengulanginya berkali-kali. Kau tau, hati yang telah tergores walaupun telah sembuh, bekasnya tak kan pernah hilang. Bagaimana jika kita...