"Kembali lagi bersama Amore di 100.6 Thousand FM Jakarta, radio masa kini! Sebentar lagi kita dengarkan lagu dari..ah, eh, aduh!"
"Amore! Kok mic lo bisa jatoh gitu, sih? Untung kaga on air!" omel Deana.
"So, sori, De, gue kan ngga sengaja," sesal Amore.
"Yaudah, benerin sono!"
Amore mengambil mic yang terjatuh dan ngembaliin ke tempatnya semula.
Cih, galak banget sih, si Deana.
"Oh iya, lo boleh pulang sekarang, kok." kata Deana.
"Serius lo? Gaada briefing?" tanya Amore senang.
"Iye. Dah, pulang sono!"
---
"Duh, kemaleman deh pulangnya!" seru Amore panik.
Ia terburu buru menyebrang dan sebuah mobil hampir menabraknya. Sang pengemudi langsung berhenti dan membuka jendela.
"Woi! Gapunya mata, ya!?" seru sang pengemudi kesal.
"Eh, lo tuh yang gapunya mata! Orang nyebrang main tabrak aja!" balas Amore.
"Susah ya ngomong sama orang bego!" balasnya.
"Lo bilang gue bego!? Enak aja, dasar cowo tengil!" seru Amore makin keras.
"Sini lo kalo beran.." kata katanya terputus oleh suara klakson kendaraan yang udah ngantri bejibun di belakang mobil si cowo tengil.
Amore tertawa dan berlalu, "Rasain!"
Sang pengemudi langsung tancap gas dan mengumpat pada Amore, "Awas aja, lo!"
---
"Amore pulang!"
Amore dan Bu Melanie---mama Amore---hanya tinggal berdua, sejak orangtuanya bercerai dan Papanya menikah dengan wanita lain.
"Ma?"
Amore memanggil mamanya dan tidak menemukan siapapun dirumah. Tiba tiba handphone Amore berdering keras
"Halo?"
"Halo, benar dengan keluarga ibu Melanie?"
"Saya Amore, anaknya. Ini siapa?"
"Kami dari Rumah Sakit Harapan Indah, ibu Melanie dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh." kata suara diseberang.
Seketika handphone terjatuh dari tangan Amore. Ia langsung bergegas menuju rumah sakit. Ada firasat buruk, sangat buruk.
---
"Maaf, kami sudah berusaha semampunya." kata seorang dokter di luar ruang operasi. Air mata langsung membanjiri pipi Amore. Mamanya sudah pergi. Pergi selamanya.
Seorang suster mengekor di belakang sang dokter sambil membawa ranjang dan seorang pasien yang wajahnya sudah ditutupi kain putih.
"Itu... mama kan? Mama! Bangun, ma! Amore ngga mau sendirian, ma! Bangun.. ma, bangun, Amore mohon..."
---

YOU ARE READING
BADBOY'S PLAN [INDONESIA]
Roman pour Adolescents[17+] "I will not, and will never has more feelings to you inside my deepest mind. Ever." Amore, a very careless seventeen years old girl. She is a part-time worker at a radio station. Everything has changed until she met a boy named Nicky, who know...