<2>

456 16 7
                                        

Amore merutuk dalam hati.

Sial, kok bisa bisanya gue salah masuk ke kamar si tengil itu, sih!

Pipinya masih bersemu mengingat kejadian tadi. Namun, setelah melihat isi kamarnya, wuih! Kaya hotel! Kamar mandi dalem, ranjang king-size, lengkap dengan komputer, AC, TV, meja belajar, telepon dan lemari pakaian super gede. Ada kulkas kecil di desk bawah TV. Mantap.

"Ini serius rumah, nih?"

Amore langsung merebahkan dirinya di kasur. Cape, sih! Baru lima menit, terdengar ketukan pintu dari luar kamar Amore.

"Amore, mama sama papa mau pergi dulu ya. Kalo mau makan, telepon aja ke dapur. Bilang aja ke bik Iyem. Itu nomernya udah mama tempel, ya. Bye!" kata Tante Vena.

"I-iya, makasih ma." jawab Amore.

---

Amore tertidur sedari Tante Vena dan Om Hendrawan pergi. Jam di samping ranjangnya sudah menunjukkan menunjukan pukul 22:30.

"Duh, laper. Udah pada tidur kali, ya?"

Amore turun dari lantai dua dan melihat ke lantai satu. Ada Nicky yang nonton TV di ruang keluarga.

Dih, di kamar kan ada TV, ngapain dia nonton disini?

"Gausah ngeliatin gue, tar naksir." kata Nicky tanpa menoleh sedikitpun.

"H-hah!? Kaco, lo! Gue ngga mungkin suka sama lo!" balas Amore.

Ini cowo cenayang, ye? Kok bisa liat gue sih?

Nicky tidak menjawab ocehan Amore dan berjalan menuju kulkas ruang makan. Ia menuang susu cokelat dingin ke gelas kaca. Amore hanya meneguk ludah melihat susu cokelat dingin yang keliatan menggiurkan.

"Kenapa? Lo pengen?"

"Eng, enggak, kok!." jawab Amore. Gengsi, dong, ngomong ke si cowo tengil !

"Yaudah, deh." balas Nicky yang segera ngibrit ke kulkas dan menenggak habis seluruh susu cokelat dari kulkas.

Dasar tengiiiillll ! umpat Amore dalam hati. Peka dikit, kek! Walaupun sebenernya udah nawarin, sih.

Amore yang merasa sudah tidak ada harapan langsung kembali ke kamar. Berusaha tidur lagi. Tapi laper, hiks.

---

BIP! BIP! BIP!

Jam alarm Amore berbunyi kencang. Setelah sukses menahan lapar, ia harus dihadapkan dengan : pindah sekolah.

Ya, pindah sekolah! Ia harus bersekolah di tempat yang sama dengan Nicky. SMA Cahaya Harapan, alias CH. Amore gak rela sih, ninggalin sekolah lamanya. Tapi apa daya, ia harus menuruti perintah Om Hendrawan dan Tante Vena. Mereka ingin agar Amore dan Nicky akrab, dan ga ribet pulang perginya.

Amore ngibrit ke kamar mandi secepat kilat. Ia ga boleh telat di hari pertama di sekolah barunya, dong. Malu! Bisa jadi omongan, ntar.

Setelah 10 menit, Amore selesai mandi dan ia melupakan sesuatu yang penting. Ia meninggalkan handuknya di ranjang. Sebenernya bisa aja sih, dia lari terus nyamber tuh anduk. Sayangnya, dia lupa kunci pintu kamar. Kalo ada yang tiba tiba masuk gimana?

"Duh, ceroboh banget sih gue. Gimana dong sekarang!"

Amore mendengar pintu kamarnya dibuka dan mengintip dari celah pintu kamar mandi. Nicky masuk ke kamarnya dan cuma pake anduk doang. Sumpah, emang ini masih jaman purba, apa?

"Woi, bego, gue mau ke kamar mandi lo, nih! Kolor gue ketinggalan di lemari kamar mandi lo. Ambilin, gih!" kata Nicky santai.

What!? Ini cowo kok bisa nyimpen kolor di lemari kamar mandi gue, sih?

"Udah gausah mikir macem macem, ini dulu kamar gue."

"A.. anduk gue ketinggalan.."

"Hah? Anduk? Lo ini pelupa apa gimana sih?"

Amore melihat selembar handuk dilemparkan ke arah kamar mandi. Ia menangkapnya dengan sigap dan mengambil salah-satu-kolor-hina-cowo-tengil dengan pose jijik. Iyalah, baru kenal udah dihadapin sama yang kaya gini, lagi!

Amore keluar dari kamar mandi hanya dengan selembar handuk. Ia melihat Nicky duduk dengan santai di ranjangnya hanya dengan melilitkan selembar handuk di pinggangnya.

"Me.. mesum!!!!" Amore menjerit.

"Lo ngapain masih disini!?" kata Amore histeris.

"Ya nungguin kolor gue, lah! Mana, buruan?"

"Ih, pake baju dulu sana!" perintah Amore sambil melemparkan kolor Nicky.

Nicky menarik Amore ke atas ranjang dan mengunci posisi Amore dengan Nicky di atas. Sumpah, pose mereka saat ini bisa jadi gunjingan kalo sampe keliatan orang.

"Lo kasih perintah ke gue? Kalo lo mau tinggal disini, lo yang harus nurut sama gue! Emang lo pikir.."

Kata kata Nicky terhenti saat kenop pintu kamar Amore berbunyi dan pintu terbuka. Tante Vena berdiri di luar kamar.

"Amore, udah bangun? Mama takut kamu telat, lho. Ayo sarapan udah... lho? Nicky? Kalian ngapain? Oh, mama tau. Hahaha, dasar anak muda jaman sekarang! Mama turun dulu, ya!"

Mama, jangan salah pahammmm! jerit Amore dalam hati.

"Pokoknya, lo harus lakuin apa perintah gue kalo lo masih mau tinggal disini. Ngerti?" kata Nicky sambil beranjak ke luar kamar dengan membawa kolornya. Ih, amit amit banget!

---

Naik angkot ke sekolah di jalanan Jakarta pukul tujuh pagi = kiamat. Di jalanan padat macem gini, bisa bisa baru nyampe jam sembilan. Nicky yang udah siap duluan langsung cabut dengan mobilnya tanpa menghiraukan Amore. Om Hendrawan menawarkan tumpangan, namun tiba tiba ia harus langsung berangkat ke Singapore.

"Bang, ngebut, dong! Saya bisa telat, nih!" kata Amore ke abang abang supir angkot.

"Neng, neng liat sendiri deh! Kendaraan kaga ada yang gerak sama sekali tuh!" balas si abang sopir.

"Haduuh, yaudah deh! Apa gue lari aja ya? Keburu, kali. Masuknya kan jam setengah delapan! Yaudah, mang, nih duitnya!"

Amore langsung berlari di trotoar setelah memberi selembar dua ribuan ke abang angkot.

"Kurang, neng!" teriak si abang, tanpa Amore tanggapi.

Amore sampai di sekolah pukul setengah delapan lewat lima menit. Pintu gerbang nyaris tertutup rapat. Pak satpam nyante aja liat ada murid kejer ngos ngosan abis lari larian demi ngga telat.

"Tunggu, pak. Jangan ditutup dulu." kata Mikha.

"Udah lewat lima menit, den." kata Pak Jajang, satpam SMA CH.

"Udah gapapa, pak."

Amore masih berlari hingga ia melihat seseorang membawa papan dengan banyak kertas di atasnya.

"Buruan. Lo anak baru, ya?" tanya Mikha.

"Iya. Emang kenapa?"

"Harusnya lo terimakasih sama gue, udah bantuin lo."

"Oh. Makasih." balas Amore pendek dan ingin segera bergegas mencari kelasnya.

"Eiiits, tunggu. Siapa nama lo?"

"Amore."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BADBOY'S PLAN [INDONESIA]Where stories live. Discover now