"Ya Tuhan itu Gilbas."
"Ganteng beudh astagfirullah."
"Pacar gue kalah. Gilbas pliss lirik gue."
"Oemji, Gilbas. Gaya lo, cool banget. Demi apapun, lo tipe gue."
"Kapan Gilbas jadian sama gue? Mati betz dedeq."
Begitulah celotehan cewek-cewek alay di SMA nya. Akan tetapi, tak pernah Gilbas hiraukan. Biarkan saja.
Gilbas. Cowok badboy di SMA Taruna Bakti. Most Wanted. Selalu berulah dan mencari masalah. Setiap hari tak pernah absen untuk bertemu pak Susilo(baca: guru BK).
Gilbas berjalan melewati koridor. Dia berjalan menuju loker nya. Sesampainya disana
BURRRR...
Banyak coklat yang sudah berjatuhan ke lantai."Umm... Penggemar lagi?" Tanya Jimmy. Jimmy adalah teman dekat Gilbas. Termasuk salah satu cowok most wanted juga.
Gilbas hanya tersenyum miring. Gilbas termasuk pribadi yang dingin dan tertutup kepada semua orang. Kecuali, Jimmy dan Gerald.
Gerald, teman dekat Gilbas juga. Yap! Salah satu cowok most wanted juga."Lo bisa kali bagi-bagi tuh coklat. Gue pengen tuh yang dairy milk." Pinta Gerald.
"Ambil aja. Lo mau yang mana pun tinggal ambil aja." Ucap Gilbas. Mata Gerald pun langsung berbinar. Gerald sepertinya memang mania coklat. Seluruh jenis coklat dia tahu. Bahkan, kalau dia jalan-jalan ke luar negeri sama keluarganya, dia bakal borong coklat yang ada disana. Tapi, kenapa Gerald nggak gendut, ya?Jam istirahat. Gilbas dkk berjalan menuju kantin. Saat dijalan, seperti biasa begitu banyak celotehan-celotehan alay.
"Gilbas kantin bareng gue yuk?!" Ajak seseorang yang tiba-tiba sudah merangkul lengannya posesif.
Oh, itu Mona. Gadis centil yang terkenal karena perilaku buruknya.
"Nggak, gue mau bareng temen-temen gue. Dan lepasin tangan lo dari lengan gue. Lo kira nggak berat?" Astaga, Gilbas benar-benar tipe cowok yang ceplas ceplos.
"Iihh kok kamu gitu sih sama aku." Rengek Mona. Mona tidak melepas rangkulan nya juga.
"Gue bilang lepas! Denger nggak sih lo?!" Bentak Gilbas. Mona yang mendapat bentakan pun langsung melepaskan rangkulan nya dan berjalan menjauhi Gilbas dkk."Cabe sibu lo!" Teriak Gerald, yang membuat seisi kantin terbahak dan Mona yang merasa malu.
"Mantap gile!" Teriak Jimmy pun tak mau kalah.
Gilbas hanya menggeleng melihat perilaku kedua sobat nya itu."Eh Jim, lo mau pesen apa?" Tanya Gerald.
"Asekk di traktir nih yak? Gue mau bakso terus ditambah pangsit banyak-banyak. Gue mau siomay sama kwetiaw juga dan..."
"Ndasmu! Gue cuma nanya! Biar bisa sekalian gue pesenin! Dasar lo cowok traktiran!" Potong Gerald.
"Ehh kampret lo, nyet!" Balas Jimmy.
"Eh lo mau ape Bas? Ntar gue pesenin." Tanya Gerald ke Gilbas.
"Bakso sama aqua dingin. Kayak biasa." Jawab Gilbas.
"Ger, gue soto ayam sama jus mangga aja dah." Ucap Jimmy.
"Oke! Tunggu yak!" Gerald pun berjalan menuju kios makanan yang dipesan teman-temanya tadi.Sekitar 3 menitan Gerald pun datang.
"Ger, mana?" Tanya Jimmy.
"Sabar dong! Tuh lagi dibawa juga." Tunjuk Gerald kebelakang. Disana ada 3cewek yang membawa pesanan mereka tadi.
"Makasih ya cantik." Ucap Gerald sambil mengedipkan sebelah mata kesalah satu cewek itu.
"Azheqq" Ucap Jimmy dan Gilbas barengan.Tiba-tiba saat Gilbas dkk lagi makan, datang seorang cewek pake kacamata dengan rambut lurusnya yang dikuncir satu kebelakang.
"Eh Gerald!..." Teriak cewek itu saat berada didepan ketiga cowok itu.
"... Lo ngapain Adis? Lo nyuruh dia bawa nampan makan lo? Enak bener lo!" Cerocos cewek itu.
Gilbas dari tadi hanya memandangi cewek ini saja. Dia jarang melihatnya. Ralat, tidak pernah melihatnya.
"Eh ada Keyla. Iya emangnya napa? mau bawain juga? nanti ya kalo kami para pangeran sudah makannya." Jawab Gerald anteng.
"Sorri banget! Masih banyak hal yg harus gue lakuin daripada jadi babu lo!" Balas Keyla tajam.
"Lo PMS?" Tanya Jimmy tiba-tiba.
"Heh! Enak aja! Nggaklah!"Jawab Keyla.
"Lo tuh dari tadi ngamuk kayak kambing betina."
"Ini semua gara-gara temen lo tuh!" Tunjuk Keyla ke Gerald.
"Terus mau lo apa?" Tanya Gilbas angkat bicara.Ini kan Gilbas-Gilbas itu, yang sering Adis ceritain ke gue." Batin Keyla.
"Umm, gue mau temen lo yang ini nih, jangan pernah nyuruh dan perintah orang semena-mena." Jawab Keyla sambil menunjuk Gerald.
"Ya udah, lo denger kan Ger?" Tanya Gilbas ke Gerald.
"Hooh Bas. Emang tuh cewek aja sensian!" Jawab Gerald.
"Lo tuh bagusnya baca buku aja diperpus, lo kan kutu buku!" Sambung Gerald, dengan menekankan kata "kutu buku".
"Bukan urusan lo!" Balas Keyla sambil berbalik meninggalkan ketiga cowok itu."Dia siapa Ger?" Tanya Gilbas.
"Oh dia itu anak X IPA II. Hobinya baca buku aja. Semua buku dia baca. Lo nggak tahu? Memang, banyak kok yang nggak kenal sama dia. Gara-gara hobi dia itu. Mengurung diri dikelas ataupun perpus." Jawab Gerald.
"Tapi, kalo udah marah yah gitu tadi. Gue udah sering di marah in sama dia dikelas." Timpal Jimmy.
"Lo berdua kenal darimana?"Tanya Gilbas lagi.
"Gue mah tau tuh cewek dari Jimmy. Dia sering banget cerita ke gue. Iya kan Jim?" Jawab Gerald.
"Iyalah, gue kan suka curhat ke ya yang Gerald. Kalo aq cedih q culhat ke aa' Gerald." Balas Jimmy.
"Najis!" Gilbas yang melihat perilaku kedua temannya selalu merasa terhibur.
"Nama cewek itu siapa tadi?" Tanya Gilbas lagi.
"Umm tunggu deh! Lo kok nanyain cewek nyebelin itu sih. Jangan ngomong kalo lo..."
"Gue cuma nanya pea!" Potong Gilbas.
Gerald pun memberi toyoran ke Jimmy. Jimmy hanya mendengus kesal.
Kenapa gue mikirin tuh cewek ya? Batin Gilbas.Author baru nih!!
Haiii haiii!!:)
Pertama kali buat gue nulis, dan ternyata nggak gampang.Gue sedih, karena gue hanya mencintai nya dalam diam.*lah* *bedegar*
Oke, aku mohon maaf kalau ada typo2 nya;) dan aku minta vomment kalian juga:) makasih yaa!! ketchup
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved Boyfriend
RandomCinta itu layaknya pelangi, kita harus menunggu hujan badai berlalu dan setelah itu kita dapat menikmati ketujuh warna indahnya.-a Cinta itu layaknya air laut, kadang bergelombang karena hantaman dan kadang tetap bergulir indah sesuai hembusan angin...