Jinhwan buru-buru mengancing satu persatu kancing kemejanya. Dia berdiri di depan cermin, mengecek penampilannya. Rambutnya masih acak-acakan.
"Aahhh aku akan ditinggal oleh yang lain kalau tidak buru-buru." Serunya menggerutu sendiri.
Pagi itu semua member iKON diminta datang ke gedung YG oleh sajangmin. Mereka akan bersiap membahas next comeback mereka nanti di akhir tahun. Di saat yang lain sudah siap untuk berangkat, Jinhwan masih berada di dalam kamarnya. Dia bangun kesiangan, aktifitas paginya jadi tak karuan. Tangannya asal saja mengambil baju dari lemarinya. Padahal biasanya dia butuh waktu kurang lebih setengah jam berdiri di depan lemari pakaiannya hanya untuk memilih baju yang akan dia kenakan. Tapi kali ini dia tak punya waktu untuk hal itu. Waktu sudah memburunya. Dan suara Bobby dari ruang tengah terus saja meneriaki namanya.
"Jinan hyung !!! Palli...!! Kenapa kau lama sekali."
"Ne Jiwon-ahh. Tunggu sebentar, aku sedang memakai bajuku." Jinhwan menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya asal.
"Aku tunggu di mobil, lima menit kau tak turun juga kita akan pergi tanpamu." Bobby akhirnya keluar dari apartemen.
Mendengar ancaman Bobby itu Jinhwan segera keluar dari kamarnya.
"Yaa!! Jiwon aahh." Teriak Jinhwan. Tapi tak ada sahutan dari Bobby.
"June-yaa." Jinhwan berteriak lagi memanggil June. Tapi tak ada sahutan juga.
"Aahh aku kan belum minum susu. Mana bisa aku melewatkannya begitu saja. Aaiisshh tapi Bobby akan meninggalkanku." Jinhwan mengeluh sendiri. Dia menghentikan langkahnya diruang tengah. Matanya lalu tertuju ke arah sofa. Ternyata ada seseorang yang lain yang masih tertinggal di dalam apartemen selain dirinya. Dia adalah Hanbin. Sang leader yang sedang memakai sepatunya.
Jinhwan terdiam. Tiba-tiba dia jadi merasa bingung sendiri. Tangannya memegang perutnya yang terasa melilit. Perut itu menginginkan susu sereal. Karena setiap pagi rutinitas yang tak bisa Jinhwan lewati adalah meminum susu sereal. Tapi pagi ini apakah dia harus melewatkannya ?
"Minumlah minuman kesukaanmu dulu. Aku akan menunggumu." Hanbin berseru, tentu saja dia berbicara kepada Jinhwan. Karena hanya mereka berdualah yang tersisa di dalam dorm.
Jinhwan mengusap perutnya yang keroncongan. Dia benar-benar tak tega dengan perutnya itu jika pagi ini dia tak memberinya susu sereal kesayangannya. Dia lalu membalikkan tubuhnya, dan pergi ke arah dapur.
Sepertinya Jinhwan benar-benar tak bisa melewatkan minuman kesayangannya itu. Dia langsung mencari-cari susu serealnya. Tapi begitu dia mencarinya di rak dapur tempatnya menyimpan, susu itu tak ada.
"Aaiishhh ini pasti ulah Yunhyeong. Si koki itu selalu saja menindahkan sereal ku."
Jinhwan lalu mencari-cari di tempat lain. Membuka lemari rak satu persatu. Tapi tak menemukannya.
"Yaa.. disaat sedang buru-buru begini kenapa sereal ku malah menghilang ?" Jinhwan mulai tampak kesal.
"Aahh Yunhyeong pasti memindahkannya di rak paling atas. Aaishh menyebalkan sekali dia. Sudah tau aku pendek, tanganku tak sampai untuk mengambilnya."
Jinhwan menegakkan tubuhnya. Tangannya pelan-pelan membuka pintu rak paling atas. Dengan susah payah dia menjinjitkan kakinya agar tinggi badannya lumayan bertambah sehingga dia bisa menjangkau sebuah botol berisi sereal kesayangannya yang berada di pojokan dalam rak tersebut.
"Aaiisshhh jinjaa.. menyebalkan sekali." Dia terus menggerutu kesal karena tangannya tak juga dapat meraihnya. Jinhwan merasa frustasi. Inilah resiko mempunyai badan mungil seperti dirinya. Selalu saja dia kesusahan untuk menjangkau barang-barang yang letaknya sangat tinggi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me And You
Fanfiction"Jika mencintaimu akan membuat hati orang lain terluka, maka meninggalkanmu adalah hal yang paling membuatku tersiksa." _Kim Hanbin_ "Ketika semua sudah berlalu dan berganti oleh hal yang baru, ingatlah selalu bahwa diantara kita pernah ada sebuah k...