HA

106 39 4
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi Dion dan Nesha pergi ke tempat parkiran biasa untuk mengambil motor kepunyaan Dion. Lalu mereka pergi ke tempat makan biasa.

Sampai disana mereka memesan makanan. "Tadi varo ngapain?" Tanya Dion membuka pembicaraan. "Ngasih iket rambut gue" ucap Nesha sambil mengeluarkan ikat rambut miliknya.

Makanan yang dipesan pun datang ke meja mereka. Tak ada yang membuka pembicaraan diantara mereka, mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tak lama kemudian, tampak laki-laki berpakaian sama datang ke arah mereka. "Haii Nesh, Dion" ucap laki-laki tersebut yang tidak lain adalah Varo.

Varo duduk satu meja dengan Nesha dan Dion. Rahang Dion mengeras melihat Varo yang duduk diantara Nesha dan dirinya. "Ngapain lo?" tanya Dion sinis.

"Lah nemenin kalian, gaboleh? Boleh kan nesh?" Jawab Varo dengan senyuman khas nya. "Iya gapapa ko ro, ko lo bisa ada disini sih? " balas Nesha.

"Jangan-jangan lo ngikutin gue sama Nesha ya?" Tanya Dion. "Ge-er amat yon, cafe ini punya bokap gue. Jadi gue mampir aja" ucap Varo ramah.

"Nesh udah sore pulang ayok" ucap Dion yang langsung menarik Nesha keluar dari cafe tersebut yang sebelumnya membayar makanan yang Dion pesan. "Ehh.ee..ee.. makasih varo, ihhh Dion pelan-pelan. Bye var" ucap Nesha tetbata karna tangan nya sedang ditarik Dion.

Sebenarnya Dion tidak menyukai kehadiran Varo disini. cemburu mungkin Dion cemburu karna melihat Varo dan Nesha terlihat begitu akrab.
Dion membonceng Nesha dengan motor nya. Selama perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan. Hingga mereka sampai dirumah Nesha.

"Masuk dulu ga Yon?" Tanya Nesha sambil menuruni motor Dion. "Nanti aja gue cape" ucap Dion. "Yaudah thx, hati-hati" ucap Nesha sebelum motor Dion jalan kearah rumah Dion, yang padahal rumahnya hanya disebelah rumah Nesha.

Dion merasa dirinya tidak berhak melakukan ini semua kepada Nesha. Siapa dia? Hanya sebatas sahabat kan?. Tapi ini terlalu berlebihan, hanya bercengkrama sebentar dan terlihat akrab Dion marah-marah.

Dion pov

Sebenernya apa sih yang ada di otak gue, kenapa pula gue harus cemburu? Jujur aja gue takut Nesha ninggalin gue disaat gue belum menyatakan rasa gue. Tapi ini sulit.

Gue rasa, perasaan gue ke Nesha udah sangat dalam sampai gue susah keluarnya. Kalau saja gue ga sahabatan sama dia, mungkin sekarang dia udah jadi milik gue.

Sekarang gue butuh pencerahan, kemana gue harus melangkah? terus melawan arus atau mengikuti arus? Ini sulit bung.

Gue masuk ke rumah gue, yang ga lain disebelah rumah gue rumah Nesha. orang tua gue ga ada disini, makanya gue suka hidup bebas. orang tua Nesha juga jarang dirumah kok, tapi dia ga wild kaya gue, dia selalu diawasi sama kakanya.

Gue duduk di sofa menonton Tv seperti biasanya sebelum itu gue juga udah ganti baju. tiba-tiba hp gue bergetar menandakan ada pesan masuk.

Dafa : nanti ikut ga ke club?

Dion : ikut lah

Kebiasaan ini susah banget buat dihindari. Gue udah nyoba ko, Nesha juga udah larang gue. Tapi ini tuh udah kaya candu bagi kehidupan gue.

Sekarang masih jam 5, gue ke club jam 9 ajalah. Biar pulang nya ga kemalaman.

Nesha apa sikap yang gue kasih ke lo cuma li pikir sebagai sikap terhadap sahabat. Gue tuh sayang sama lo lebih dari itu, tapi ini sulit buat gue katakan karna gue yakin kalau gue mengungkapkan perasaan ini lo pasti mennauh dan ninggalin gue.

Dan untuk kesekian kalinya gue cemburu waktu lo bercekrama sama laki-laki lain, apa itu kurang?.

Author pov

Nesha masuk ke rumah nya, di rumah nya kosong tidak ada siapa-siapa. Dimas masih kuliah. Selesai Nesha mengganti pakaian sekolahnya dia turun kebawah untuk menonton Tv, bosan. Hanya itu yang ada di pikirannya.

Nesha hanya diam larut dalam pikirannya.

'apa sikap yang dilakukan oleh Dion, memandakan kalau Dion menyukaiku? Tapi kalau dia benar-benar sayang dia ga akan ngebuat gue nunggu lama kan? jadi berarti dia ga suka gue. Gue mungkin cuma dianggap sahabat sama dia, ga kaya gue yang gangep dia lebih dari itu' batin Nesha.

Karna Nesha bosan, dia ingin keluar untuk bermain ke rumah Dion. Nesha sampai dirumah Dion, mengetuk pintu lalu diizinkan masuk oleh yang punya Rumah.

Nesha dan Dion duduk bersebelahan di sofa. Mereka asik bermain playstation milik Dion. Hingga suara perut Nesha berbunyi.

"Laper ya?" tanya Dion yang masih asik dengan stik game nya. "Iya, ada bahan makanan ga? Gue masak ya? Lo juga pasti belom makan kan?" Tanya Nesha berderet.

"Masak berdua" ucap Dion berdiri lalu menarik tangan Nesha menuju dapur.

'Andai dia tau aku menyukainya' batin Nesha.

Sampai di dapur, Dion mengeluarkan bahan masakan yang ada di lemari es miliknya. Sebenarnya Dion memiliki asisten rumah tangga yang selalu masak untuk nya, tapi Dion sangat jarang memakan masakan buatan ART nya, dia lebih suka masakan buatan Nesha, walaupun rasanya tidak begitu enak.

"Nah gue mau nyoba masak nasi goreng spesial ala gue" ucap Nesha sambil memakai celemek. Nesha juga memaikaikan celemek itu kepada Dion.

"Jadi mana cabe Nya potong kecil-kecil ya yon!" Ucap Nesha yang masih asik mencuci sawi. "Siap bos" ucap Dion mengambil cabai yang dimaksud oleh Nesha. Dion telalu bersemangat memotong Kecil-kecil cabainya, hingga jari telunjuk nya tergores pisau.

"Awww"erangan Dion. Nesha yang mendengar Dion kesakitan langsung menghampiri Dion. "ya ampun yon, sakit ya? Makanya hati-hati" ucap Nesha.

Nesha membersihkan luka Dion lalu memberi plester untuk menutupi luka goresan tersebut. "Udah deh lo mah ga bisa masak, biar gue aja udah" ucap Nesha dan hanya dibalas senyuman khas oleh Dion.

Selesai Nesha memasak makanan nya, mereka berdua memakan nya. "Enakk banget Nesh, maaf ngerepotin hehe makasih ya" ucap Dion terdengar tidak jelas karna dia berbicara dambil mengunyah makanan nya.

"Iya lah siapa dulu Nesha. slow aja keles " ucap Nesha santai.

Setelah mereka menghabiskan hidangan nya, mereka melanjutkan memainkan playstation nya, tapi tidak lama kemudian Nesha tertidur di sofa milik Dion.

"yeh bocah tidur" ucap Dion lalu membenarkan posisi Nesha.

Sekarang sudah jam 8.40 malam, tapi sepertinya Nesha tidak bangun, mungkin dia sangat lelah. Hingga Dion memutuskan untuk tidak pergi ke club untuk memenani Nesha, tak lama kemudian Dion menyusul Nesha ke alam mimpi.





Maaf ceritanya ga danta hehe. Oke kalau begitu Votmments ditunggu readers. Luv



17,april 2

HARDTOSAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang