tiga

995 177 3
                                    

Namjoon mempersiapkan dirinya di lobby, berusaha keras untuk tak memunculkan pertanyaan aneh yang mungkin akan merusak suasana interview.

Hoseok tampak sedang bicara dengan seorang gadis dan Namjoon tahu itu salah satu teman Nayoung.

"Bersemangatlah, kau akan bertemu dengannya lagi." Ucap Hoseok yang sudah kembali ke tempat duduk tepat di depan Namjoon.

"Aku menghancurkan semuanya, bagaimana aku bisa memperlihatkan wajahku di hadapannya?"

"Bukankah semua itu hanya kesalahpahaman?"

Namjoon diam berusaha tak menjawab pertanya Hoseok, ia tahu ia bisa saja lepas kendali ketika menjawab pertanyaan itu.

"Baiklah kita mulai wawancara ini." Ucap Namjoon, memandangi satu per satu gadis yang penuh dengan mimpi sembari menekan tombol rekam di perekam tua miliknya.

Grup itu memberi salam mereka pada Namjoon dan Hoseok.

"Wah, memang benar kalian merupakan gadis-gadis yang penuh semangat." Puji Hoseok.

"Terima kasih." Balas Pinky dengan senyuman.

"Kalian baru saja debut tapi sudah menduduki chart nasional, bagaimana rasanya?" Tanya Namjoon dengan senyuman, tapi matanya terus menghindari mata Nayoung yang sedari tadi berusaha menangkap mata Namjoon.

"Kami senang usaha keras kami selama menjadi tak menjadi sia-sia, kami juga sangat berterima kasih pada para fans yang mendukung kami, keluarga kami yang selalu memberi semangat, agensi kami, para staff." Jawab Nayoung. Hal itu membuat Namjoon mau tak mau harus menatapnya dan memperhatikan semuannya.

"Rasanya masih seperti mimpi kami berada di atas panggung itu." lanjut Somi yang membuat perhatian beralih padanya.

"Bukankah kalian pernah tampil diatas panggung sebelumnya?" Tanya Hoseok.

"Iya kami pernah, tapi jelas rasanya berbeda saat kami sudah debut dan saat kami masih menjadi Trainee." Balas Yoojung.

"Saat kami masih menjadi Trainee, kami biasanya hanya melihat teman seperjuangan kami, tapi ketika kami sudah debut, kami dapat melihat Sunbae-Sunbae kami. Sunbae yang kami temukan di acara musik juga biasanya memberikan kami saran dan membagi cerita mereka." Nayoung kembali menjawab.

Namjoon tahu, Nayoung adalah seorang leader jadi mau tak mau ia yang sering menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Pertanyaan demi pertanyaan terus dilontarkan, wawancara yang terjadi selama 2 jam pun tak terasa.

"Baiklah, Terima kasih banyak." Hoseok dan Namjoon membungkuk bersamaan begitu pun Nayoung dan teman satu grupnya.

Ketika semua pergi, Namjoon segera menarik tangan Nayoung.

"Ada apa?" Nada bicara itu jelas berbeda dengan wawancara tadi.

"Aku ingin menanyakan beberapa hal." Jawab Namjoon.

"Kalau kau tak mau menganggapku sebagai seorang mantan kekasih, maka aku akan melakukannya dengan profesional. Sebagai reporter." Lanjut Namjoon.

Perkataan itu membuat Nayoung terdiam. Dan ia benci mengatakan ini, tapi sepertinya hati yang tertutup itu, mulai terbuka kembali.

No Comment {Namjoon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang