Prolog

340 15 4
                                    

Entah apa artinya degupan ini saat mata ku bertemu dengan matanya.

-->

Pagi ini aku terbangun karena cahaya sang mentari tepat mengenai mataku. Aku bangun tanpa nyawa yang belum semua terkumpul dan langsung berlari ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu yang lama untuk pagi ini karena aku akan masuk ke sekolah baruku,SMA Kasuari.

"Pagi mama,papa" aku turun dari kamarku dan langsung mencium pipi kedua orang tuaku.

"Pagi jugaa sayang," mama dan papa ku mencium keningku.

Bahagia!

"Papa ayo ntar aku telat,pa!" aku menarik tangan papa ku dan mama ku hanya tersenyum bahagia.

Aku Aeirillyn Rachel Maharani. Panggil saja aku Rachel, karena nama depan dan belakangku cukup rumit bukan?

Aku tiba di depan pagar sekolah baruku.

"Hati-hati,belajar yang benar ya,sayang." ucap papa ku seraya mencium keningku.

Aku hanya mengangkat jempolku yang berarti 'Oke!"

Aku masuk kedalam sekolah baruku dan mengedarkan pandanganku ke segala sudut sekolah ini.

Mewah,batinku.

"Aww sakit.." aku meringis karena kurasa aku terjatuh ketika ada yang mendorongku.

"Ups,sorry." ia mengulurkan tangan ke arahku.

"Hm,iya nggak apa-apa." aku merapikan bajuku dan ku angkat kepala ku menuju wajah pria tadi.

Mata kami bertemu.

Mengapa jantungku berdegup sekencang ini?

"Gue Adolfo Arsenio Raymond, panggil aja Arsen," Ia kembali mengulurkan tangannya.

Deg!

"Hm,gue Aeirillyn Rachel Maharani," kami saling berjabat tangan.

Ia mengangkat alisnya,mungkin bingung dengan panggilan nama ku.

"Hm,Rachel."

Entahlah,dia meninggalkanku sendiri yang sedang mematung.

Sepertinya aku Menyukainya!

Aku pergi berjalan menuju kelas ku yang diantar langsung oleh guru ku.

"Pagi anak-anak," Sapa Bu Nita kepada anak kelas XI- Ipa 2.

"Pagi bu." jawab mereka serempak.

"Anak-anak,ini ada murid baru. Silahkan perkenalkan namamu."

"Hm,ok! Nama gue Aeirillyn Rachel Maharani,kalian bisa panggil gue Rachel." Perkenalan yang cukup singkat bukan?

"Baik Rachel. Silahkan duduk di samping Valeria"

Valeria,ya wanita itu mengangkat tangannya.

Dan aku berjalan menuju kearahnya,namun mataku menangkap sesuatu yang membuat jantungku bergemuruh.

Deg! Dia!

-
-
-
-
-
-

..Ok! Segitu dulu yaa.. Vote sama comment. Makasiii

DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang