Part 1

187 11 2
                                    

Suatu saat nanti aku pasti bisa mengartikan maksud dari degupan ini.

-
-
-
-
-
-

Arsen mendekat ke meja bu Nita,aku hanya diam. Dia melihatku,mata kami bertemu lagi.

"Adolfo Arsenio Raymond,ada apa kamu kesini?" tanya bu Nita.

"Saya tadi telat,Bu, terus saya disuruh ngambil sampah yang ada dikelas ini." jelasnya,aku hanya terdiam.

Bukannya tadi dia duluan yang masuk pager?

"Yasudah,silahkan."

Dia menanyakan satu persatu murid dikelasku. Dan siswi-siswi nya banyak yang bergumam tidak jelas dan Arsen hanya tersenyum manis.

'Anjir, udah ganteng,baik,senyum mulu. Idaman gue'

'Ka Arsen kapan nembak aku?'

What? Ka? Dia kelas XII donggg?,batinku.

"Hm,ada sampah nggak?" Aku menoleh dan itu dia,Kak Arsen.

"Hm,nggak ada ko,Ka" aku tersenyum manis dan senyum ku dibalas olehnya..

"Lo yang tadi ya? Duh sorry banget ya,De," Arsen masih tersenyum dan jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Iya ka,nggak apa-apa ko" jawabku sekenanya.

"Oke deh! Sampai nanti lagi ya,De" dan aku hanya tersenyum manis.

Suatu saat nanti aku pasti bisa mengartikan maksud dari degupan ini,Batinku.

"Eh anjir,Hel. Ko lo bisa kenal sama si ka Arsen sih?" tanya Valeria begitu ka Arsen pergi dari kelas ku setelah pamit ke bu Nita.

"Hm,dia tadi yang nabrak gue, teru-" jawabku yang terpotong oleh ucapan Valeria.

"Eh gila! Terus -terus?" seperti nya Valeria sangat penasaran.

"Terus nolongin gue," jawabku seadanya.

"ANJIR,HEL!" Teriak Valeria yang langsung mendapat pelototan dari bu Nita.

"Kamu ini! Ada apa,Valeria Armitha?! Keluar kamu dari kelas saya!" Valeria hanya berjalan keluar kelas sambil mencibir bu Nita.

Setelah dua jam dengan pelajaran ini,Bel istirahat berbunyi. Aku langsung menghampiri Valeria di depan kelas dan siswa-siswi yang lainnya sudah berhambur ke kantin kecuali Dino,cowo yang menghabiskan istirahatnya dengan membaca buku. Itujuga kata Valeria sih.

"Heh! Lo jelasin sekarang di kantin tentang tadi pagi lo sama ka Arsen!" Vale yang tiba-tiba menarik tangan ku dan membawaku menuju kantin,maybe.

"Anjir,gue tau gue baru,tapi sumpah gue nggak suka dibully,jangan bully gue plis,gu-"

"Siapa yang pengn ngebully lo,huh? Gue cuma pengen nanya doang sih,lagian lo sama ka Arsen cocok juga sih." Kata Valeria. Aku hanya terdiam dan degupan ini kembali lagi.

"Daripada ka Arsen sama nenek lampir yang gil-" giliran aku yang memotong ucapan Valeria.

Apa ka Arsen udah punya cewe ya?,pikirku.

"Nenek lampir? Siapa?" tanyaku.

"Itu,Ka Zamora" jawabnya datar.

"Siapa? Cewek nya?" tanyaku lagi.

"Apasih lo?! Lo suka ya sama ka Arsen?" tanyanya yang membuatku mati kutu.

"Ah gue tau jawabannya. Lo mau mesen apa? Laper ah gue!"

"Sama deh kayak lo" jawabku.

Valeria memesan makanan untuk kita makan dan aku duduk sendiri. Karena aku bosan,aku mengambil handphone ku dan memutar lagu kesukaan ku, Adele-Someone Like you.

Aku memikirkan apa yang tadi Vale ucapkan. Apakah ka Mitha cewe nya ka Arsen?

Brukk..

"Anjir demi apapun gue baru beli seragam ini lusa lalu sama mama gue! Plis tolong siapapun gue-" sontak aku kaget. Bajuku terkena kuah bakso yang panasnya ah sumpah kebangetan.

"Lo apaansi?" suara itu,kak Arsen!

"Eh,sorry banget ya,Hel. Maafin pacar gue,dia emang gitu orangnya," ucap ka Arsen sambil menyodorkan tissu.

"Eh,ko ka Arsen yang minta maaf?" sindir ku sedikit memperjelas kata 'minta maaf'.

"Lho sayang? Ko kamu belain dia sih!"

"Eh,lo juga! Maksud lo apa? Nggak suka ,huh?" bentak nya kepadaku.

"Eh,udah ah. Hm,Hel, di loker gue ada seragam gue,bersih ko. Yuk ikut gue!" ka Arsen menarikku dan  orang yang dikantin hanya menatapku dan ka Arsen.

Anjir,deg-degan lagi kan gue! Ah,persetan sama makanan yang gue pesen! ,batinku.

-
-
-
-
-

Hallo hallo halloo.. Ini cerita pertama akuuu. Vote sama comment,ok? Makasi makasiiii

DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang