Jam makan siang tiba. Cafetaria khusus staf RS Internasional Emerth tampak ramai oleh para mahluk kelaparan usai bergelut dengan pekerjaan.Angel Nurses juga berada di Cafetaria kini. Duduk saling berhadapan dimeja persegi. She, Kiran, Zia duduk bersampingan. Didepan mereka, Annisa dan Ayunda.
Annisa dan Ayunda saling menatap ketika melihat She, Kiran dan Zia makan dengan lesu. Seakan ada palu sepuluh ribu ton di bahu mereka masing-masing.
"Kalian kenapa sih? She, Kiran, Zia? Lesu banget! Cacingan?!" Ucapan tak beradab itu datang dari mulut Ayunda. Dia bahkan menunjuk mereka dengan garpu. Tapi, mereka hanya geleng-geleng dengan lesu.
"Lagi galau kali" ujar Annisa. Ayunda mengangguk membenarkan.
"Iya, aku galau. Rifan jahat. Masih aja cuekin aku!" Kiran akhirnya membuka suara dengan sendu. Tapi kemudian disuapnya makanannya lahap-lahap. Seakan makanan itu adalah Rifan.
"Elah. Masih aja dengan masalah yang sama" Ayunda mengeleng-geleng dramatis.
"Terus Zia dan She kenapa?" Tanya Annisa. Keduanya hanya mengeleng. "Oh iya Zia. Gauri gimana kabar?" Lanjutnya.
Zia menghembuskan nafas beratnya. "Gak tau. Udah dua hari aku gak jenguk dia"
"Kenapa?" Ayunda terkejut. "Bukannya kamu udah anggap dia kayak anak kamu sendiri?"
"Aku lagi menghindari Izzul. Lihat mukanya pengen rasanya aku garuk pake cangkul" jawab Zia kesal.
"Aneh, padahal kan katanya kamu kagum sama dia. Karena dia sangat mencintai anaknya. Masih berusaha meluangkan waktu meski dia sibuk" ucap Kiran heran.
"Udahlah. Gak usah bahas dia." Zia menghindar dari topik bahasan Izzul. "Seharusnya yang aneh tuh She. Gak biasanya dia diam seribu bahasa. Biasanya ngoceh mulu kayak kereta api" Zia mengalihkan topik ke She.
"Oh iya, gimana She? Weekend sama si anggota dewan waktu itu. Udah hari jumat nih, kita belum dapat informasinya" Ayunda penasaran.
"Kesel aku sama dia" She memulai. "Tau gak? Masa udah ngantri hampir dua jam buat naik jet coaster, ujung-ujungnya aku ditinggalin."
"Kenapa bisa?" Zia bertanya.
"Katanya ada urusan dikantor DPR mendadak. Sebel banget tau gak!" Jawab She.
"Ya, begitulah resiko jalan sama anggota dewan. Kakakku juga sering gitu. Kadang lembur sampai larut malam, terbang sana-sini" ujar Ayunda.
"Kayaknya bukan hanya anggota dewan deh. Pengusaha juga gitu. Apalagi dokter" Kiran menambahkan.
"Intinya, setiap pekerjaan gak ada yang mudah. Semuanya pasti ada hambatan. Kita mah sabar aja" ucap Annisa. Mereka berempat mengangguk membenarkan.
"Holaaaa.. Angel dengan sayap patah"
Suara centil berintonasi mengejek itu membuat kelima Angel Nurses mendongak ke asal suara. Dan ketika bisa melihat siapa, mereka mengacuhkannya dengan bosan.
Itu Grace. Wanita yang paling suka cari masalah ke Angel Nurses.
"Wah. Wah. Weekend kemarin, ada yang jalan-jalan diwahana bermain nih." Grace mulai melancarkan sindirannya. "Dan ternyata jalannya bareng konglomerat anggota dewan lagi." Sambungnya.
She menatap Grace dengan nanar. Sementara Grace hanya menunjukkan tampang arogan.
"Kayaknya gank ini, kumpulan wanita SELINGKUH" Grace menekan kata selingkuh dengan sangat sengaja. "Kupikir, cukup satu aja yang selingkuh sama dokter, eh ada yang selingkuh sama anggota dewan juga" sambungnya sambil menatap She.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Nurse's
RandomSiapa sangka, dari sebuah training di luar negeri kelima wanita dengan profesi mulia dan bekerja di tempat yang sama membentuk gank dan menjadi sahabat karib. Sahabat yang saling berbagi suka duka, pengalaman serta pelajaran berharga selama berprof...