Still Hate Me?

7.6K 779 9
                                    


oOo

Joonmyeon memasuki kamarnya yang telah lama ia tempati,namun kemudian ia tinggalkan di hampir satu tahun lebih itu.

Di lihatnya dua orang malaikat cantik 'berbeda ukuran' tertidur lelap diatasnya.

Joonmyeon tersenyum lebar,merasa bahagia dan begitu bersyukur.


Dengan berhati-hati kedua tangan kekarnya mengangkat tubuh mungil putri kecilnya yang belum genap berumur satu tahun enam bulan itu. Memindahkannya pada sebuah box tempat tidur Bayi yang tidak jauh dari ranjang besar yang tengah di tiduri Joohyun.


Diciuminya dengan lembut pipi gempal putri semata wayangnya itu sembari berhati-hati menaruh tubuhnya di kasur kecil berbentuk kotak itu.

"saranghae My Princess" ujarnya serak yang disambut gerakan pelan tubuh mungil Kim Sarang yang sepertinya sedikit terusik oleh ulah sang appa.

Setelah memastikan Sarang kembali tertidur nyaman di Box nya,tanpa membuang waktu Joonmyeon langsung menghampiri Joohyun yang terlihat mengatupkan kedua mata indahnya dengan begitu tenang.


Dengan sedikit terkekeh pelan,iapun menaiki ranjang dan langsung mendekap tubuh Joohyun.


"chagiya......." Bisiknya jahil,dan kemudian dengan sengaja ia menciumi bibirnya berkali-kali sampai Joohyun terbangun.

"euggghhhh......." Joohyun melenguh,merasa terusik dengan aksi nakal Joonmyeon suaminya.


Joonmyeon terus saja mengerjai Joohyun dengan tak henti menyentuh bibirnya yang kemudian membuat Joohyun melebarkan kedua matanya.


"oh ya tuhan Kim Joonmyeon....." sontak saja Joohyun reflek mendorong tubuh besar suaminya itu yang kini tengah mengungkung tubuh mungilnya.


Membuat Joonmyeon sedikit terdorong dan justru semakin melebarkan tawanya.


"yakkk apa yang kau lakukan?" ujar Joohyun risih.


"hey.... Setelah seharian mengacuhkanku,apa hal ini yang pantas kau lakukan?" ujar Joonmyeon mengangkat dagunya sembari menahan tawa gelinya.

"apa?" jawab Joohyun.

"eiy... kau masih mau pura-pura bersikap menyebalkan padaku?"

"pura-pura?"

"ck.... Sebelumnya aku sangat berterima kasih Nyonya Kim,kau sudah sukses membuatku sengsara dengan mengacuhkanku seharian ini sebagai perhatianmu yang begitu besar di hari kelahiranku tepat tengah malam ini. Aku tahu kau mengerjaiku"

"mengerjaimu?"

"ne...... kau begitu dingin padaku seharian ini,terima kasih chagiya..... ayo sekarang peluk aku dan aku sudah memaafkanmu juga berterima kasih" ujar Joonmyeon kembali mendekati Joohyun.


"cih....."



"sayang kau kenapa?.... Ayo peluk aku dan katakan selamat ulang tahun pada suamimu ini" kata Joonmyeon lagi sembari kemudian ia merentangkan kedua tangannya berharap Joohyun akan dengan manja menabrak tubuh besarnya.


Namun apa yang didapat? Joohyun tetap saja bergeming dan bersikap acuh.


Astaga..... ini benar-benar diluar kejutan.


"chagiya..... ini sudah lewat tengah malam dan usiaku sudah bertambah. Sudah cukup kejutan acuh darimu ini. Aku merindukanmu......" ujar Joonmyeon yang akhirnya merengek karena kesal Joohyun tetap bersikap apatis seperti itu.


Demi banyaknya jumlah kerang di lautan.. Joonmyeon sungguh tak mengerti dengan sikap istrinya ini yang sudah membut ia merasa frustasi.

"chagiya........"

"ne,arasso.... Saengil Chukka hamnida tuan Kim Joonmyeon. Kau puas?" ucap Joohyun akhirnya,yang kemudian kembali berniat merebahkan tubuhnya kembali.


Dan kemudian membuat Joonmyeon melongo.


"sayang.. apa kau sedang datang bulan sampai bersikap sesinis ini padaku?"

"tidak"

"lalu... apa kau benar-benar marah sungguhan padaku? Bukan karena sandiwara untuk mengerjaiku?

"ne"

"apa?" Joonmyeon kembali merasa frustasi,apa salah dan dosanya hingga dimusuhi Joohyun seperti ini.

"apa kesalahanku?" ujarnya tak terima.


Joohyun pun kembali menegakan tubuhnya dan menghadap Joonmyeon.

"aku benar-benar tidak sedang bersandiwara,dan akupun benar-benar sedang membencimu"

"sejak kapan?"

"tadi pagi"

"memang apa salahku.....? di malamnya kita bercinta dengan mesra,di pagi harinya kau tiba-tiba membenciku sampai sekarang. Katakan apa penyebabnya?" kata Joonmyeon lagi dengan nada merengek setengah frustasi.

"bukannya memberiku kado atau kejutan manis,kau malah membuatku hampir jantungan dengan sikap anehmu ini"

Joohyun terdiam. Iapun menghela nafas.

"ck..... aku tetap memiliki kado untukmu" ujarnya cemberut,yang kemudian membuat Joonmyeon menatapnya dengan kening berkerut.


Joohyun pun menuruni ranjangnya perlahan dan berjalan menuju meja tempat biasa Joonmyeon mengerjakan pekerjaanya,menarik sebuah laci dan mengambil sesuatu dari dalamnya.

Joonmyeon memperhatikan gerakan Joohyun dengan pandangan tak mengerti.

***

Aku akan lebih menghargai,jika ada yg menghargai.
Voment juseyooo i'll update soon.

A New Member???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang